Tampilkan postingan dengan label Diari. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diari. Tampilkan semua postingan

11 Agustus 2009

Keceriaan di Tengah Malam


Tepat jam 12 malam Queency bangun. Ayah…ayah gendong, begitu rengeknya.
Sejurus kemudian saya tawarkan: Queency mau main drum ? Mau..mau jawabnya cepat. Acara main drum pun berlangsung, tetapi setelah selang beberapa menit Queency disergap rasa bosan.

Queency mau bobo tayank (sayang)?Mau..mau jawabnya seketika. Mata kecilnya terlihat masih mengantuk. Lagu Belaian Sayang yang ngetop tahun 79, Indonesia Pusaka (...di sana tempat lahir beta..), dan Kasih Ibu menjadi lagu pilihan pengiring bobo tayank Queency di tengah malam yang sunyi senyap.

Setelah 3 lagu usai, Queency batal bobonya, kantuknya tiba-tiba sirna. Pilihan ketiga yang saya tawarkan: Queency mau menggambar?Mau..mau. Oh ya, tadi setelah pulang kantor ayah mampir ke Alfamart dan beliin Queency spidol buat nge-gambar.
Queency senang sekali “mengambar” di whiteboard kertas, yang saya beli seharga 7 ribu waktu ada pameran buku di Gelora Bung Karno, tanggal 4 Juli 2009 yang lalu. Ternyata cuma dalam hitungan menit papan putih itu sudah penuh dengan coretan tangan kecil Queency.

Bosan mengambar Queency, minta gendong (lagi). Ia ingin menyusu pada bundanya.
Bun, Queency mau tutu manis, ujar saya berbisik perlahan, untuk membangunkan bundanya yang tertidur lelap.

Setelah acara tutu manis (menyusu) selesai, jam 01.30 pagi, Queency bilang sama bunda dan ayahnya: berdiri-berdiri, ia meminta kami untuk berjoget bersama, bunda nggak boleh bobo dulu. Singkat cerita: Queency baru tidur jam 02.30 pagi.

Akibatnya saya salat subuh hari pagi ini telat…saya shalat subuhnya jam 6 pagi, itu pun setelah dibangunkan bundanya Queency. Ngantuk yang mendera sulit ditaklukkan.
Wuih Queency, ini adalah tengah malam terbaik yang pernah ayah lalui....karena ayah sayaaaang Queency. :)



TK Vitaloka

8 Agustus 2009

Pukul 09.00 pagi usai beli minyak goreng di warung Taman Kencana, kami mampir ke
TK Vitaloka yang lokasinya ada di jalan Guntur. Banyak mainan dan warna-warna yang menarik minat Queency di sana. Ada pula gambar ikan, burung ayam dan cicak di dinding dan lantai taman kanak-kanak tersebut.

“Hallo, namanya siapa?” sapa bu guru TK itu ramah. Beliau mengulurkan tangan kanannya kepada Queency. Queency mempertemukan jemari-jemari tangan mungilnya, mengoyang-goyangkan tubuh dan tersipu malu. Pandangan matanya tertuju kepada bundanya lalu menunjuk sebuah gambar demi mengalihkan perhatian menjawab sapaan ramah ibu guru yang baik hati itu : itu apa? Apa? Seru Queency.

Bunda Queency langsung menjawab : Queency memang begitu kalau ketemu orang baru, kabar baiknya alhamdulillah Queency udah mau salim (cium tangan bu guru TK yang ramah itu).

Rencananya, Queency mau sekolah playgrup saat ia berumur 2 tahun 3 bulan. Tepatnya bulan Januari 2010. Supaya Queency bisa bersosialisasi, menemukan potensi terbaiknya sejak dini, dan mempersiapkan diri masuk SD lebih awal. Lucu kali liat Queency pake seragam sekolah….:)




12 Juli 2009

Pak Joko Tukang Odong-Odong


Waktu ada pilpres 8 Juli 2009 yang lalu nama saya tidak tercantum di DPT.
Kesempatan libur itu saya manfaat kan untuk main ke Taman Kencana bersama
istri dan anak saya tercinta Queency. Setelah muter-muter keliling taman
dan hampir saja kami mau pulang...eh ada odong-odong favorit Queency parkir di depan FKH.

Bobby : Nggak nyontreng pak?
Tukang Odong-Odong : Nggak pak, nyari duit buat beli susu anak dilu pak.
Bobby : Anak saya boleh naik ya pak? (meskipun hanya satu orang)
Tukang Odong-odong : Slahkan pak

Sambil bapak itu mengayuh odong-odongnya dan memutar lagu si anak-anak, tukang odong-odong itu bercerita: Anak saya juga seumur anak bapak, 2 tahun lebih sedikit.
Setiap pagi sebelum berangkat sekolah dan pulang sekolah naik odong-odong dulu sampai puas, kalau dia udah puas baru deh saya berangkat. Oh ya pak, nama saya Joko, saya tinggal di lebak kantin.
Saya tersenyum mendengar cerita pak Joko. Kapan-kapan kalau Queency ulang tahun
boleh ya pak kalau odong-odongnya disewa buat menghibur Queency dan teman-temannya per jam lima puluh ribu misalnya. Pak Joko menggangguk dengan senang hati, meskipun katanya odong-odongnya belum pernah disewa per jam. Ia juga bercerita odong-odong itu miliknya, jadi beliau nggak perlu setoran tiap hari ke bos (minimal Rp25.000).

Seperti kebiasaan Queency kalau naik odong-odong. Queency ogah turun. Kalau dibilangin Queency bapaknya mau pulang dulu, Queency udahan naik-odong-odongnya ya..
baru Queency mau turun dengan berat hati...:)

Baiklah Pak Joko, dari kejauhan saya mendoakan, semoga keringat yang bapak curahkan hari ini, bisa membuat bapak mampu membeli susu si kecil. Saya kagum dengan semangat bapak. Setiap kali melihat odong-odong ingatan saya pasti tertuju ke pak Joko...seorang ayah yang rela berkeringat demi membeli susu anaknya.

18 Juni 2009

Memberi Makan Rusa di Istana Bogor

Hari Sabtu, 20 Juni ini rencananya , Queency mau main di seputaran Istana Bogor:
memberi makan rusa, lalu naik andong dari Pasar Bogor ke rumah ceremai.

Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan aspek historis, kebudayaan dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah adanya rusa – rusanya yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.


Saat ini sudah menjadi trend warga Bogor dan sekitarnya setiap hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya berjalan- jalan diseputaran Istana Bogor sambil memberi makan rusa- rusa indah yang hidup di halaman Istana Bogor dengan wortel yang diperoleh dari petani- petani tradisional warga Bogor yang selalu siap sedia menjajakan wortel- wortel tersebut setiap hari libur. Seperti namanya, istana ini terletak di Bogor, Jawa Barat.

Walaupun berbagai kegiatan kenegaraan sudah tidak dilakukan lagi, khalayak umum diperbolehkan mengunjungi secara rombongan, dengan sebelumnya meminta izin ke Sekretaris Negara, c.q. Kepala Rumah Tangga Kepresidenan.



16 Juni 2009

Rumah Kontrakan Bu Yuli

16 Juni 2009

Rumah ini banyak menyimpan kenangan.

Di sini Queency punya banyak teman-teman cilik.

Ayu, Gibran, Fahry, Bilqis, Dede Ndut, Hanifa,

Sekar, Ia, Siti, dan teman kecil lainnya.

Kami juga dihadiahi tetangga yang baik: Keluarga Abah...

Beliau pernah bikinin mama tungku, bantu menanam bibit singkong,

dan membantu saat pindahan.

Polo juga baik hati, ia bersedia membantu kami membuat surat pindah.

Rumah ini mempunyai sejarah yang indah bagi kami.





11 Juni 2009

Riwayat Rumah Kontrakan Queency

11 Juni 2009

Di rumah Babe…tempat lahir Queency,
dibuai dibesarkan bunda sampai umur 1 bulan.


Ibu Yuli, pemilik rumah kontrakan yang kami tempati datang (10/06/09) .Ia menuliskan sesuatu di tembok teras. Isinya : Rumah Ini Dijual, Hub: 08X-XX. Akhirnya perjalanan kami bisnis properti terhenti di sini. Pebisnis properti adalah orang yang kerjaannya pindah rumah kontrakan melulu dalam periode kurang dari 12 bulan…itulah yang kami lakukan. Tragedi hari ini merupakan cerita lucu 10 tahun yang akan datang.


Inilah kilas balik kami dari rumah kontakan ke rumah kontrakan.
3 Januari 2009 s.d 27 November 2007, Rumah Babe (Pak Imam, Bitung Sari)
Setelah menikah 3/Jan 07, kami ngontrak di rumah Babe (Bitung Sari), dekat rumah H. Wawan, pengusaha ayam bakar. Sebulan sewanya 450 ribu, sudah termasuk air dan listrik. Pernikahan saya dan Mona berlangsung di rumah itu, Queency dilahirkan juga di rumah itu. Di sana tempat lahir Queency, dibuai dibesarkan bunda sampai umur 1 bulan.

28 Nopember 2007 s.d 2 Agustus 2008
28 Nopember 2007 saat Queency berumur 1 bulan kami pindah ke rumah kontrakan H. Wawan (Bojongkerta) tetangga kami waktu itu Supri. Sewanya 400 ribu sebulan belum termasuk listrik.

Di belakang rumah itu dijadikan tempat sampah oleh warga sekitar. Tanggal 27 Juli 2007, kami dan keluarga Supri diusir dari rumah kontrakan, karena Adi ingin segera menempati rumah tersebut. Waktu yang diberikan kepada kami untuk mencari rumah kontrakan baru cuma 1 minggu.

3 Agustus 2008 s.d 13 Juni 2009
Kami pindah (lagi) ke rumah Ibu Yuli (Bojongkerta, dekat SMPN 17 Bogor). Sewanya 5,5 juta setahun. Belum genap setahun, Ibu Yuli bilang bahwa rumah ini nggak dikontrakan lagi, ia berniat menjual rumah itu.

Beruntunglah saat beliau bilang begitu kami sudah mempunyai rumah sendiri, lokasinya di jl. ceremai, di tengah kota Bogor.









27 Mei 2009

Riwayat Janin Queency

Menstruasi Mona telat 2 minggu. Sabtu 11 Feb 2006 saya membeli test pack (untuk memastikan kehamilan) di Apotik Kimia Farma, dekat Bank BCA, seberang Kantor Pos dan Giro, jalan Djuanda Bogor.

12 Feb 2006

Jam 6.30 pagi, saya nyari lontong sayur berdua ama Mona ke Ciawi. Akhirnya kita ketemu tukang lontong sayur di dekat Mesjid Al-Umm (Kampus Djuanda).

06.45 Saya dan Mona sarapan lontong sayur, Mona abis dua mangkok…trus sebungkus lagi dibawa pulang buat makan siang.





17 Feb 2006
Kami baru berani nge-cek lewat test pack apakah Mona benar-benar hamil atau jadwal menstruasinya aja yang berubah. Hasilnya muncul dua garis setelah urine Mona diselupkan dialat yang bernama test pack tersebut. Artinya Mona hamil.

5 Maret 2006
Kami ke dokter spesialis kandungan, namanya Gunawan yang praktik di area Bale Binarum, untuk memastikan apakah hasil test pack yang menyatakan Mona hamil sama dengan analisis dr Gunawan. Setelah di Ultra Sonografi (USG) ternyata Mona positif hamil 4 minggu 4 hari..embrio calon bayi ini diprediksi akan lahir tanggal 8 November 2007.
Hari-hari berikutnya Mona mual-mual, sensitive terhadap bau-bauan, mudah lelah, dan hal-hal yang sering dialami ibu hamil.

9 April 2006
Papa (Azwar Saunan) meninggal dunia. Beliau dimakamkan di Tanah Kusir, bertetanggaan dengan Bung Hatta dan Elang (Pahlawan Reformasi, keponakannya Babe – Pak Imam). Janin di perut Mona waktu itu umurnya 2,5 bulan.

10 Juli 2007
Kehamilan Mona masuk di bulan ke 7. Hasil USG menyatakan bahwa calon bayi dalam rahim Mona jenis kelaminnya perempuan.



Kelahiran Queency

Sejak Mona hamil 3 bulan, ia sudah memutuskan untuk melahirkan dengan cara Caesar. Mona nggak sanggup ngeden…begitu katanya. Kami sudah merencanakan tanggal yang tepat untuk kelahiran Queency. 28 Oktober 2007, bertepatan dengan hari sumpah pemuda, hari ulang tahun Bill Gates (Microsoft) dan hari ulang tahun Ahmadinejad (Presiden Iran).


28 Oktober 2007
Tas, baju-baju Mona, baju bayi yang baru lahir, sudah disiapkan mama di dalam tas-tas yang siap dibawa. Kami berangkat dari rumah kontrakan Pak Imam, Bitung Sari naik angkot Pak Haji Ismail (pemilik wartel) yang kami carter.
Tepat jam 7 pagi angkot berangkat, tujuan pertama menjemput mami di rumah ceremai, dari sana baru kita menuju Klinik Yuliana, Bantar Kemang.

28 Oktober 2007, jam 8.00 pagi
Kami tiba di Klinik Yuliana. Mona di cek kesehatannya oleh bidan. Tensinya diukur dan mentalnya disiapkan untuk menghadapi operasi Caesar.

28 Oktober 2007, jam 8.45 pagi
Berangkat dari Klinik Yuliana ke RS Islam (Jl. Baru Bogor).

28 Oktober 2007, jam 9.45 pagi
Tiba di RS Islam, Mona sekali lagi dicek kesehatannya demi persiapan operasi Caesar.

Jam 10.00, Operasi Caesar
Mona masuk kamar operasi, menyalip seorang ibu yang mau dioperasi untuk diangkat miomnya. Ibu itu sudah menginap semalam di RS Islam, tapi karena melahirkan adalah menyangkut nyawa..Mona diizinkan mendahului.

Jam 10.15 Pagi
Queency lahir di dunia, tangisnya keras sekali, memecah kecemasan saya, mama, dan mami yang menunggu di luar. Kata dr. Gunawan : “Bu, anak ibu lahir sehat, semuanya lengkap.(sambil memperlihatkan Queency pertama kalinya kepada Mona). Wah ada rambutnya, jawab Mona. Tunggu dulu ya bu, dibersihin dulu, kata perawatnya.

Beberapa saat kemudian perawat itu keluar dan memberitahu saya: Pak, anak bapak perempuan. Saya bahagia bukan kepalang.
Segera saya azankan dan iqamatkan Queency di telinga kanan dan kirinya, setelah itu perawat menyodorkan form yang harus saya isi. Saya mengisi nama bayi : Queenara Charity Prabawa. Kata perawatnya, wah hebat, bayinya udah punya nama.

Setelah itu Queency dibawa ke Klinik Yuliana. Saya lalu mengirimkan kabar bahagia ini ke teman-teman. Sebenarnya tempate SMS ini sudah saya ketik sejak semalam. Isinya :
Akhamdulillah telah lahir putri kami tercinta. Queenara Charity Prabawa, di RS Islam Bogor, dengan berat 3,3 kg, panjang 49 cm lewat operasi Caesar.
Tadinya saya ketik 3,4 kg..dan saya mengantinya dengan 3,3 kg.
I Love U Queency. I Love U Mona...











18 Mei 2009

Perjalanan Sebuah Naskah Menjadi Buku

Orang yang menulis buku adalah orang yang tahu segalanya atau tidak tahu apa-apa, dan karena orang yang tahu segalanya, takkan pernah ada, maka setiap orang yang menulis itu tidak tahu apa-apa. (Milan Kundera)

Menjadi editor bukanlah pekerjaan impian yang dicita-citakan orang tua terhadap anaknya atau sesuatu yang diinginkan anak-anak ketika dewasa nanti. Dalam karnaval 17 Agustusan, di kampung-kampung tidak ada orang anak-anak yang memerankan sosok editor.



Anak-anak lebih tertarik untuk menjadi tentara, dokter, perawat, jago silat, polisi, dan lain sebagainya…kecuali editor.

Editor adalah orang yang kerjanya memperbaiki kalimat orang lain, memeriksa apakah semua informasi dalam sebuah buku sudah 100% benar, memeriksa ejaan dan memberi saran tentang desain isi sebuah buku. Itulah garis besar pekerjaan seorang editor.

Ngedit buku itu mudah, mirip menyeduh secangkir capucinno. Sobek bungkusnya kopinya, lalu tuangkan air panas ke gelas, lalu aduk-aduk 18 kali, beberapa detik kemudian secangkir capucinno siap diminum. Glek..glek..glek...

Itu kondisinya jika naskah yang diedit lengkap dan sesuai kurikulum. Tapi kebanyakan naskah yang diedit tidak sesuai dengan kurikulum dan jauh dari kata lengkap.

Buku sekolah adalah plagiat yang dibenarkan atas nama pendidikan. Jadi penyusunan buku sekolah pada umumnya dibuat secara tergesa-gesa dan kurang lengkap.
Naskah yang buruk adalah peluang editor untuk belajar menjadi penulis…tetapi sungguh merepotkan menghadapi naskah yang demikian.

Siklus perjalanan sebuah naskah adalah sebagai berikut

1. Naskah
2. Koordinator
3. Editor
Memastikan semua informasi benar
Mengecek ejaan
Menyarankan desain isi buku
Mencari gambar
4. Desain ini
5. Kepala Penerbitan
6. Blueprint
7. Cetak
8. Toko Buku
9. Pembaca

Semoga pembaca, menjadi sedikit paham tentang perjalanan sebuah naskah menjadi buku.





19 April 2009

Reuni Kelas 2 EB 12 Angkatan 95

20 April 2009

Reuni Kelas 2 EB 12 Angkatan 95,

Pronto PIM 1, Sabtu 18 April 2009



Aat sekarang jadi juragan PS, Akmadi bisnis jual beli mobil, Ade lagi hamil 8 bulan, WY masih nge-fans ama Ria. 10 tahun yang lalu terakhir kali kita ketemu, tentu telah banyak perubahan yang terjadi…yang pasti temen-temen jadi lebih..ndut..hehe


Kemarin (18 April 2009) yang datang ke reunian ada 12 orang.
1. Akmad Karunia
2. Ferry Irawan Sinaga
3. Fitri Amiyani
4. Bobby Prabawa
5. Arif Budiman dan Istri
6. Ria Sylvia
7. Amy
8. Tati Hartati
9. Ratna Sevia
10. Wahyudi (WY)
11. Akmadi

Menit-menit itu dihabiskan dengan makan, minum ngobrol dan ketawa-ketiwi mengenang cerita jaman kuliah dulu.

Rencananya, pertemuan kedua mo di adain di Depok. Sekitar bulan Agustus (1 Agustus 2009) kita ngiumpul di Kampus Pondok Cina, trus teman-teman bisa bernostalgia di kampus. Setelah itu kita makan bersama di Restoran Mang Ikin. Restoran ini katanya: restoran “terapung”, letaknya di jalan Margonda. Ini baru rencana, barangkali ada yang punya usul lain.

Jadi, untuk reuni yang kedua, jangan bolos ya…dan tolong sampaikan info ini ke teman-teman lainnya…



16 April 2009

Foto Ibu

17 April 2009
Foto Ibu

Sudah kupikir masak-masak: jika aku kelak membuat tato, maka tato itu adalah wajah ibuku. Akan kuukir di kulit punggungku, lebih tepatnya lagi di bagian tengah punggung agar tak kelihatan jika aku memakai baju berpunggung agak rendah, atau kaos yang terlalu tinggi potongan pinggangnya, atau celana renang. Aku tak ingin ibuku melihatnya.


Tentu ia akan mengamuk jika aku membuat tato, meskipun itu tato wajahnya. Aku bisa membayangkan ibuku akan berkhotbah :”Orang yang ada gambar di kulit, shalatnya tidak akan diterima, lalu akan masuk neraka. Sayangnya aku tak percaya neraka itu ada, seperti pesimisnya aku akan keberadaan surga. Yang aku percaya adalah reinkarnasi. Tapi ibuku percaya, dan aku tak mau mengecewakannya.

Cita-cita ibuku adalah : kami sekeluarga- ibu, aku, kakakku, dan bapakku masuk surga bersama-sama. Sedang cita-citaku adalah : di kehidupan yang akan datang, aku ingin dilahirkan sebagai ibu dari ibuku agar aku bisa membalas kasih sayangnya di kehidupan yang sekarang.



13 April 2009

Kenanga di Villa Biru dan Reuni 18 April 2009

14 April 2009
Kenanga di Villa Biru dan Reuni 18 April 2009

Terakhir kali ketemu mereka tahun 1999. Sebelum diwisuda kami sepakat patungan nyewa villa di Puncak (Desa Tugu). Kami menyebutnya villa biru tentanggaan ama Villa Pertiwi (villa berhantu yang disewa oleh teman-teman EB 13).


Villa itu adalah villa kedua, setelah kami kurang puas dengan Villa Cik Mungil. Alasannya: Cik Mungil terlalu deket ke kota (Cipanas). Sehari semalam kami menghabiskan waktu di Villa Biru yang nyaman itu. Banyak cerita lucu yang menjejak di benak kami. Rebutan nyari tempat tidur, rebutan makanan, rebutan nyeburin temen-temen ke kolam renang dengan paksa..hehehe.
Waduh menyenangkan sekali.

Malamnya kami bikin api unggun, membentuk lingkaran. Bertukar cerita tentang hal-hal yang paling seru selama masa kuliah. Dalam rangka menghidupkan kenangan dan menyambung tali silaturahmi itulah reuni ini dilaksanakan. Ayo sukseskan reuni. Sampai ketemu di Pondok Indah Mall, Sabtu 18 April 2009 pukul 11.30. Selamat mensyukuri hidup.



25 Maret 2009

26 Maret 2009
Dapur Si Mona

Dulu di Pasar Senen ada si Ajo, pekerjaannya jadi tukang nyetrika jas. Setiap hari ia dibekali makan siang oleh istrinya dengan alasan kalau beli mahal.


Masakan istrinya menggugah selera makan teman-temannya. Terkadang teman-temannya nyicipin sedikit. Akhirnya temen-temennya bilang: “Jo, tolong bawain nasi ramesnya sebungkus ya, ntar saya bayarin.”. Dengan senang hati Ajo melayani pesanan teman-temannya setelah membujuk istrinya untuk memasak lebih banyak dari biasanya. Akhirnya Ajo pensiun jadi tukang setrika jas dan bikin rumah makan dari masakan lezat yang dibuat istrinya. Ini cerita dari Mama Mona, sebuah kisah nyata.

Brosur Mama Mona menerima katering yang ditempel di depan rumah nyaris berumur 8 bulan. Tetapi baru 3 hari ini usaha katering Dapur Mona berjalan. Kisah ini mirip cerita di atas. Tiap hari Mona selalu ngebekelin aku sekotak makan siang. Suatu hari Mas Sigit pernah bilang “ Mona kenapa nggak buka usaha katering aja, masakan mamamu enak lho. “

Ini hari ketiga katering Dapur Mona. Teman-teman yang sudah pesan lumayan banyak. Harga perkotak nasi bungkusnya hanya Rp9.000. Isinya ayam, ikan, dendeng sayur dan terkadang ada bonus buahnya. Masakan yang kita jual sama dengan yang kita masak hari ini. Kalau uangnya sudah terkumpul rencananya mau ngasih ke Mama Chini. Orang yang paling berjasa, dalam kehidupan Mama Mona sekeluarga ketika melewati badai.





23 Maret 2009

Rumah Ibu Yuli Dijual 350 Juta

24 Maret 2009
Rumah Ibu Yuli Dijual 350 Juta

Sabtu, 21 Maret 2009, 12.45
Menjelang Rapat Anggaran Tahunan (RAT) Koperasi Arimbi pukul 1 siang, Bu Yuli pemilik rumah kontrakanku datang ke rumah. Beliau bilang : " Rumah ini mau dijual buat biaya kuliah anaknya di London Inggris 350 juta."


Dalam usianya yang baru genap 16 bulan, Queency sudah pindah rumah kontrakan 3 kali. Pertama setelah menikah aku dan istriku ngontak di rumah Pak Imam (Bitung Sari) 1 Januari 2007 s.d 28 November 2007 saat itu umur Queency baru sebulan. Kami pindah karena rumah Pak Imam bocor melulu di banyak tempat. Kedua, kami ngontrak di rumah Haji Wawan (Bojongkerta) 28 November 2007 s.d 2 Agustus 2008. Kami pindah karena rumah itu mau ditempati anaknya yang paling bungsu sesegera mungkin. Keluarga kami dan Keluarga Supri yang waktu itu ngontak di sana digusur semena-mena. Ketiga rumah kontrakan Queency di rumah Ibu Yulia (dekat SMPN 17 Bogor- Bojongjerta) 3 Agustus 2008 s.d 3 Agustus 2009.

Saya sebagai kepala keluarga tidak berniat untuk ngontak selamanya. Pada tanggal 4 Agustus 2009 rencananya kami akan pindah ke rumah Ceremai. Rumah Ceremai adalah rumah mami. Di rumah itu tempat saya dan kakak saya dibesarkan. Lokasinya dekat ke sekolahan, rumah sakit, pasar dan di tenmgah kota dan yang lebih penting tidak perlu lagi bayar uang kontrakan.:)

Dalam keheningan malam, terkadang saya bersyukur, alhamdulilah Pak Haji Wawan telah menggusur saya dari rumah kontrakan dan Ibu Yuli juga tidak memperpanjang rumahnya untuk di kontrakan karena mau dijual buat biaya kuliah anaknya...karena peristiwa itu kami bisa terdampar dan menetap di rumah Ceremai. Allah memang sutradara yang Maha Hebat.Pada akhirnya Queency punya cerita lucu setelah ia dewasa nanti.
Queency waktu Queencu kecil rumah kita selalu pindah-pindah karena waktu itu kita masih ngontak..:)


17 Maret 2009

Pisau Anlistis

18 Maret 2009
Pisau Analitis

Pisau analitis mempunyai banyak fungsi. Pisau ini menyingkirkan hal-hal yang tidak penting di kulit luar. membuang hal-hal yang kacau dan membiarkan hal-hal yang esensial. Pisau analitis harus dirasakan mantap. seimbang dan mempunyai gagang yang enak dan aman dipegang. Ketajaman pisau ini membuat anda ingin memotong.


Ini adalah hal yang setiap hari saya lakukan dalam mengedit buku. hal-hal yang dilakukan seorang editor antara lain:
1. memastikan semua informasi benar,
2. mengecek ejaan dn tanda baca,
3. mencari gambar,
4. membenarkan kalimat penulis sehingga menjadi enak dibaca, dan
5. memberikan saran untuk desain isi.
















KTP Baru

18 Maret 2009
KTP Baru

Hari masih pagi waktu aku tiba di kantor kecamatan Bogor.
Hari ini aku izin nggak masuk satu hari buat bikin KTP.
KTPku udah kedaluarsa sejak tanggal 25 Pebruari yang lalu.
KTP kakaku Monike juga kadaluarsa sejak tanggal 8 Maret 2009.


Kami tiba di kantor kecamatan jam 10 pagi.
Ini pak berkas-berkasnya, saya dan kakak saya mau memperpanjang KTP ujarku kepada petugas kantor kecamatan. Beberapa saat petugas itu mengamati berkas-berkas yang saya sodorkan. Maaf pak berkasnya belum lengkap. Bapak perlu melampirkan surat pengantar dari RT dan surat keterangan dari kelurahan, setelah lengkap baru bapak bisa datang ke sini. Sekarang memperpanjang KTP mudah kok, tinggal difoto aja(sama seperti pembuatan SIM)jawab petugas kelurahan, berusaha untuk ramah.

Tidak ada kesibukan yang berarti di kantor itu. Ada seorang ibu petugas kecamatan yang lagi ngisi teka-teki silang, ada yang ngobrol, ada yang bengong. Intinya waktu mereka habiskan dengan kegiatan yang tidak produktif.

Setelah mendapat keterangan dari bapak itu, aku langsung pergi bergegas mengurus berkas-berkas yang belum lengkap. Pak RT di tempatku sekarang sudah ganti. Pak Akhyar sekarang jadi RT, temanku dulu waktu main bola merebut piala 17 Agustus-an. Nah tinggal surat pengantar dari kelurahan yang belum.Kantor kelurahan dari rumahku berjarak 2 menit kalau jalan kaki, artinya dekat banget.

Jam 10.30 motorku parkir di halaman kelurahan. Coba bayangkan karyawannya yang masuk cuma satu orang. Yang lainnya: rapat, datang siang, dan alasan lainnya yang beragam.
Ngurus surat pengantar dari kelurahan juga mudah, cuma butuh waktu 30 menit. Setelah surat selesai aku dan kakakku langsung ngacir ke kantor kecamatan. berusaha datang sebelum jam 12. karena jam 12 adalah waktu istirahat.

Jam 11.30 kami tiba di kantor kecamatan (lagi) untuk yang kedua kalinya.
Berkas langsung aku serahkan ke loket KK/KTP. Aku dapat no. 47, Ike no. 48
kami menunggu beberapa saat, lalu dipanggil untuk dipotret.

Pada akhirnya proses pembuatan KTP selesai. KTP seleasai tanggal 23 Maret ini.
KTP yang selesai bisa diambil oleh siapa saja.

kesimpulannya sebelum membuat KTP Anda harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut.
1. Surat keterangan dari RT domisili.
2. Surat keterangan dari kelurahan
3. Administrasi pembuatan KTP @Rp30.000
4. Fotocopy KTP lama 1 lembar.
5. Fotocopy KK 1 lembar.
6. uang pelicin jika prosesnya ingin cepat.
7. Alamat Kantor kecamatan Bogor Utara tepatnya di dekat mesjid Ar-Rahman Indraprasta
belok kiri (jalan sebelum PMI Bank darah).

Selamat memperbaharui KTP.:)























05 Maret 2009

Mengapa Saya Harus Mempelajari Akuntansi?

7 Maret 2009
Mengapa Saya Harus Mempelajari Akuntansi?

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang. Meskipun Anda tidak berniat menjadi seorang akuntan, sejumlah titik dalam hidup Anda memerlukan ilmu akuntansi untuk membuat keputusan tertentu.


Misalnya:penganggaran pengeluaran bulanan, memutuskan di mana Anda menabung, Setiap kita perlu mengerti bagaimana informasi akuntansi dikumpulkan dan digunakan secara optimal. Akuntansi menghindari Anda melakukan “besar pasak daripada tiang…besar pengeluaran daripada pendapatan. Inilah yang lupa diterangkan para pendidik diruang-ruang kelas, sehingga akuntansi memiliki kesan sebagai pelajaran yang membosankan!


03 Maret 2009

Pajak Penjualan

3 Maret 2009
Pajak Penjualan

Ibu-ibu kalau menawar pedagang kaki lima sering menggunakan teknik ini.
Pura-pura pergi kalau harganya nggak cocok, dengan harapan dipanggil si abang yang jualan.
Ini trik lama tapi masih ampuh. Tapi kalau jajan di mal, KFC, Careefour biar harganya mahal selangit tenang-tenang aja. Simak tulisan di bawah i
ni.


Dalam praktik bisnis, kita akan menemukan pengenaan pajak 10% yang dikenakan kepada pembeli. Beberapa perusahaan secara eksplisit menyatakan harga jual dan pajak 10% di faktur/bon penjualan. Misalnya kita makan di Kentucky Fried Chiken, MacDonald. Kita akan dapat melihat berapa jumlah pajak penjualan yang kita bayar pada struck mereka. Beberapa perusahaan lain sudah memasukkan pajak penjualan dalam harga yang tertera pada bandrol. Misalnya kita berbelanja di supermarket seperti Alfamart dan Indomart, maka harga yang tertera di rak sudah termasuk pajak penjualan.





17 Februari 2009

Pengumpulan Buku Bekas

17 Feb 2009

Pengumpulan Buku Bekas

http://ilovebogor.com bekerja sama dengan Komunitas Gubuk Kata mencoba untuk mencerdaskan anak bangsa melalui rentetan kata-bakti sosial dalam bentuk mengumpulkan buku bekas yang masih layak baca untuk kemudian disumbangkan kepada yang membutuhkan.



Buku dapat dikumpulkan di TB Alternatif Jendela Jl. Cikabuyutan 6 Baranangsiang Bogor atau menghubungi kami di 085692118054 a/n. Rizky dan pos-el: komunitasgubukkata@gmail.com.

Semoga tindakan nyata yang kita lakukan ini dapat berguna bagi sesama kita yang membutuhkan i love bogor ! - aku cinta bogor ! - amatlah menyenangkan jika warga bogor dapat hidup sejahtera - salah satunya adalah dengan banyak membaca. Ayo berbagi. :)



Bercengkrama di Facebook

17 Feb 2009
Bercengkrama di Facebook

“Teman pertama saya di facebook adalah Adenita, teman
satu kantor yang ruangannya berjarak 20 m dari ruangan saya.”


Hari-hari selanjutnya email saya dipenuhi undangan dari teman-teman kuliah yang nge-add as a friends nama saya jadi teman mereka di facebook. Waktu saya sign up di facebook yang saya isi hanya sebatas nama lengkap, tanpa foto dan keterangan apa pun.




Selang waktu seminggu account saya di facebook, sudah terdapat 8 foto kiriman seorang teman. Entah siapa yang mengirimkannya, saya belum banyak memahami tentang facebook, tetapi saya berterimakasih kepada siapa pun yang telah melakukannya. Sekarang saya sudah punya 12 orang teman di facebook. Menyenangkan sekali punya banyak teman walau di dunia maya.

Di facebook menyediakan fasilitas untuk menulis dan dapat dipublikasikan secara cepat. Saya sangat suka menulis, melebihi apa pun. Saya menuliskan sesuatu yang membuat saya gelisah atau sesuatu yang membahagiakan saya. Lewat menulis saya merasa hidup 2 kali. Pertama saat kejadian itu berlangsung, kedua saat saya menuliskannya kembali. Tulis sajalah, jangan berpikir, karena peristiwa yang tidak digoreskan hari ini akan hilang untuk selamanya.

Saya benci kesementaraan dan saya mengagumi keabadian. Selain di facebook, saya juga menulis diblog. Nama blog saya adalah http://matakuceritaku.blogspot.com. Lewat facebook saya bisa menjalin silaturahmi dengan teman-teman yang sudah belasan tahun hilang jejaknya. Hidup ini lebih mudah seiring dengan berkembangnya teknologi.