11 Agustus 2009

Keceriaan di Tengah Malam


Tepat jam 12 malam Queency bangun. Ayah…ayah gendong, begitu rengeknya.
Sejurus kemudian saya tawarkan: Queency mau main drum ? Mau..mau jawabnya cepat. Acara main drum pun berlangsung, tetapi setelah selang beberapa menit Queency disergap rasa bosan.

Queency mau bobo tayank (sayang)?Mau..mau jawabnya seketika. Mata kecilnya terlihat masih mengantuk. Lagu Belaian Sayang yang ngetop tahun 79, Indonesia Pusaka (...di sana tempat lahir beta..), dan Kasih Ibu menjadi lagu pilihan pengiring bobo tayank Queency di tengah malam yang sunyi senyap.

Setelah 3 lagu usai, Queency batal bobonya, kantuknya tiba-tiba sirna. Pilihan ketiga yang saya tawarkan: Queency mau menggambar?Mau..mau. Oh ya, tadi setelah pulang kantor ayah mampir ke Alfamart dan beliin Queency spidol buat nge-gambar.
Queency senang sekali “mengambar” di whiteboard kertas, yang saya beli seharga 7 ribu waktu ada pameran buku di Gelora Bung Karno, tanggal 4 Juli 2009 yang lalu. Ternyata cuma dalam hitungan menit papan putih itu sudah penuh dengan coretan tangan kecil Queency.

Bosan mengambar Queency, minta gendong (lagi). Ia ingin menyusu pada bundanya.
Bun, Queency mau tutu manis, ujar saya berbisik perlahan, untuk membangunkan bundanya yang tertidur lelap.

Setelah acara tutu manis (menyusu) selesai, jam 01.30 pagi, Queency bilang sama bunda dan ayahnya: berdiri-berdiri, ia meminta kami untuk berjoget bersama, bunda nggak boleh bobo dulu. Singkat cerita: Queency baru tidur jam 02.30 pagi.

Akibatnya saya salat subuh hari pagi ini telat…saya shalat subuhnya jam 6 pagi, itu pun setelah dibangunkan bundanya Queency. Ngantuk yang mendera sulit ditaklukkan.
Wuih Queency, ini adalah tengah malam terbaik yang pernah ayah lalui....karena ayah sayaaaang Queency. :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar