Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
25 Juli 2018
Arti Sahabat
Sahabat itu orang biasa, yang bikin hari loe yang biasa jadi luar biasa.
Sahabat itu seperti selembar papan dalam amukan hujan badai.
15 Februari 2015
Sajak Orang Gila di Tengah Hujan
Mungkin dia sedang berteduh di bawah pohon,
ketika mencium aroma pisang goreng dari dapur seseorang
yang memaksanya menghadirkan ingatan-ingatan masa silam
tentang rumah, keluarga
dan secangkir teh hangat
09 Februari 2015
Kenalan Orang Miskin
Al Hasan berkata bahwa
Rasullullah saw telah bersabda
“Banyak-banyaklah kalian berkenalan
Dengan orang-orang fakir dan miskin
29 Desember 2014
Akasia Bercerita
sebuah topi mahal jatuh di jalan raya
pada suatu sore sesudah hujan lebat
tak dipungut kembali oleh pemiliknya
Nonton Harga
ayo
keluar kita keliling kota
tak perlu ongkos tak perlu biaya
masuk toko perbelanjaan tingkat lima
tak beli tak apa
lihat-lihat saja
12 Oktober 2014
Ceritamu
Kau datang dengan sejuta ceritamu
Tentang sajak yang diguyur hujan
Tentang anggur yang tumpah di lantai
Dan tentang nasi basi di meja
Tentang sajak yang diguyur hujan
Tentang anggur yang tumpah di lantai
Dan tentang nasi basi di meja
Ma, Ajari Aku
Ma, ajari aku terbang
Sebab hariku masih pagi
Dan embun di dedaunan belum kering
Aku masih bebas memilih awan
Ataupun angkasa yang ingin kujamah
Sebab hariku masih pagi
Dan embun di dedaunan belum kering
Aku masih bebas memilih awan
Ataupun angkasa yang ingin kujamah
14 September 2014
Lelaki tanpa Cela
Bersikaplah awas jika kau hidup dengan seseorang yang kau anggap tanpa cela,
karena ada dua pilihan yang tersedia, ia bukan manusia atau kau tidak mengenalnya sama sekali...
Hanya Ilalang
Yang menghampar di hadapan kalian
hanyalah ilalang yang telah ratusan kali
ditaklukkan orang lain.
hanyalah ilalang yang telah ratusan kali
ditaklukkan orang lain.
03 September 2014
12 Februari 2013
Mimpi di Jalan Raya
Abdurahman Faiz
Seperti hari-hari lalu
pagi
ini kau tumpuk mimpimu
di
sepanjang jalan raya
tapi
truk dan bus
telah
melindasnya habis
beberapa
pengemudi memaki
mencabik
sisa mimpimu
hari ini belum dapat sepeser pun
kau
ingin menangis
tapi
tak ada tempat
untuk
menampung airmata
29 Januari 2013
Gadis Kecil
Usman Awang
Tubuh itu mengingatkan daku
sebatang pinang di desa sepi
kurus dan tinggi
ketika ribut besar
pohon sekitarnya rebah terkapar
dan pohon pinang tegak menanti
sinar mentari pagi
Tubuh itu mengingatkan daku
sebatang pinang di desa sepi
kurus dan tinggi
ketika ribut besar
pohon sekitarnya rebah terkapar
dan pohon pinang tegak menanti
sinar mentari pagi
Kisah Seorang Gadis Kecil
Nurulita Rachma Budi
Utami
Ia yang menangis
menitikkan air
mata
Ketika nasib tak lagi
berpihak padanya
Baju lusuh dan kaki
telanjang melangkah
Terseok di antara
garangnya kehidupan
02 Januari 2013
The Reading Mother
Anda mungkin punya simpanan kekayaan berlimpah ruah; peti-peti perhiasan dan pundi-pundi emas.
Namun, kau tidak akan pernah bisa lebih kaya daripada aku. Aku punya bunda yang membacakan buku.
-Strickland Gillian-
07 Oktober 2012
Satu Abad, Satu Hari
Untuk Regina dan
Sabina
Seorang lelaki tua membukakan jendela
Untuk anak-anakku yang jelata
Matanya yang telanjang
Meminta sesobek kesederhanaan
Hati nurani
Kafetaria
Makan siang kita tubuh Maria
Akan kau tegukkah darah anak-anak piatu?
Ia tak dilahirkan oleh rahim yang kita tahu
Tapi ia memanggil ibu : jiwa yang memberinya cinta
Puisi yang mengarit setiap dengus nafasnya
12 Juni 2011
Anggur Ilahi
Jika ingin mencicipi anggur Ilahi, datangilah
warung cinta...
namun terlebih dahulu penggal kepalamu,
cincanglah hingga menjadi potongan kecil,
warung cinta...
namun terlebih dahulu penggal kepalamu,
cincanglah hingga menjadi potongan kecil,
08 Juni 2011
Sajak Anak-Anak (1)
04 Mei 2011
Negeri Ini
Mayong Suryo Laksono
Negeri ini sedang mengingkari teladannya
Ketika murid sekolah dibiarkan dengan frustrasi dan kemarahannya sendiri
Sementara guru mengajar bukan atas dasar pilihan tapi karena keterpaksaan
Ketika orang tanpa sungkan memasang gambar dirinya
Meskipun orang tahu wajah dan reputasinya tak punya daya jual
Ketika orang merasa bersapa meski hanya membaca teks di layar
lalu menulis tanggapannya
Ketika orang tak lagi sungkan meminta, bahkan meminta dengan paksa
Ketika kata-kata “permisi”, “silakan”, dan “terimakasih” tak lagi dianggap penting
Ketika orang makin membedakan dan dibedakan berdasarkan keyakinan dan pemahaman iman, bahkan sampai ke pemakaman
Ketika orang tak suka pada kebahagiaan orang lain, memberi selamatpun enggan, bahkan dilarang
Ketika orang tak bisa menerima kekalahan, karenanya si pemenang tak boleh menikmati kemenangannya
Negeri ini sedang melenyapkan ketulusannya
Ketika aturan tak lagi bisa menjaga yang diatur
Ketika hukum tak lagi bisa menghukum yang bersalah
Ketika yang bermandat mengurus rakyat sibuk mengurus dirinya
Ketika yang harus memberi kehidupan kepada orang lain malah mengambilnya
Negeri ini sedang membunuh dirinya
Ketika keserakahan tak kunjung menemukan batasnya
Ketika gunung, hutan, dan laut, warisan Yang Maha Kuasa
dihabiskan hanya untuk hari ini
Ketika raja kecil bermunculan dengan aturan demi kemegahan dan kekayaan diri
Ketika setiap masalah dianggap selesai dengan wacana dan retorika
Terbaca di HUT SASTRA REBOAN KE 3
Wapres Bulungan, 27 April 2011
Negeri ini sedang mengingkari teladannya
Ketika murid sekolah dibiarkan dengan frustrasi dan kemarahannya sendiri
Sementara guru mengajar bukan atas dasar pilihan tapi karena keterpaksaan
Ketika orang tanpa sungkan memasang gambar dirinya
Meskipun orang tahu wajah dan reputasinya tak punya daya jual
Ketika orang merasa bersapa meski hanya membaca teks di layar
lalu menulis tanggapannya
Ketika orang tak lagi sungkan meminta, bahkan meminta dengan paksa
Ketika kata-kata “permisi”, “silakan”, dan “terimakasih” tak lagi dianggap penting
Ketika orang makin membedakan dan dibedakan berdasarkan keyakinan dan pemahaman iman, bahkan sampai ke pemakaman
Ketika orang tak suka pada kebahagiaan orang lain, memberi selamatpun enggan, bahkan dilarang
Ketika orang tak bisa menerima kekalahan, karenanya si pemenang tak boleh menikmati kemenangannya
Negeri ini sedang melenyapkan ketulusannya
Ketika aturan tak lagi bisa menjaga yang diatur
Ketika hukum tak lagi bisa menghukum yang bersalah
Ketika yang bermandat mengurus rakyat sibuk mengurus dirinya
Ketika yang harus memberi kehidupan kepada orang lain malah mengambilnya
Negeri ini sedang membunuh dirinya
Ketika keserakahan tak kunjung menemukan batasnya
Ketika gunung, hutan, dan laut, warisan Yang Maha Kuasa
dihabiskan hanya untuk hari ini
Ketika raja kecil bermunculan dengan aturan demi kemegahan dan kekayaan diri
Ketika setiap masalah dianggap selesai dengan wacana dan retorika
Terbaca di HUT SASTRA REBOAN KE 3
Wapres Bulungan, 27 April 2011
Langganan:
Postingan (Atom)