Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

07 Agustus 2011

Kecanduan Menulis

Lewat sebuah kebetulan yang menyenangkan saya bertemu dengan grup ini di facebook, nama group ini Cinta Cita Menulis. Admin CCM yaitu Kang Achoey El Haris, dan Kang Matahari Timoer, mereka menyatukan teman-teman yang suka menulis. Di sini kami belajar menulis dengan menulis, belajar jadi penulis dengan menerbitkan buku (secara self publishing). Dalam usia yang baru 3 bulan (group ini lahir bulan Juni 2011) CCM sudah menghasilkan 5 buku. 

29 Juni 2011

Infomedia Luncurkan “infojajan.com”


Infomedia, member Telkom Group meluncurkan infojajan.com yaitu portal directori kuliner terdepan di Indonesia yang masuk dalam www. yellowpages.co.id, pada hari Rabu tanggal 15 Juni 2011, bertempat di Café La Porta – La Piazza, Kelapa Gading, untuk lebih memudahkan komunitas pecinta kuliner, www.infojajan.com juga dapat diakses melalui Facebook, yaitu www.facebook.com/infojajan dan dapat difollow di Twitter @infojajan

22 Juni 2011

Superman Is Dead

Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II - Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan Jerinx sebagai drummer.

Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir tahun 1995, SID terpengaruh gaya musik dari band-band asing seperti Green Day dan NOFX. Di kemudian hari, inspirasi musikal SID bergeser ke genre Punk 'n Roll à la grup musik Supersuckers, Living End dan Social Distortion.

Penggemar Superman Is Dead disebut Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi yang perempuan.

12 Juni 2011

Idblognetwork Pilar Blogger : Blogku, Kepingan Sejarahku


Saya tersihir dengan kata-kata Imam Ali r.a :”Ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya.” Sejak memungut petunjuk ini (mulai tahun 2002) saya selalu membawa buku kecil kemana-mana. Setiap membaca buku, koran, majalah, atau apapun yang berbau teks, saya menuliskan kata-kata yang menarik perhatian saya dalam catatan kecil tersebut.

Sejak blog belum popular, saya sudah rajin menulis di buku harian. Hasil bujukan Imam Ali r.a tersebut melahirkan 25 buku catatan kecil di deretan rak buku saya di rumah. Catatan kecil atau diarimu bisa menampung apa saja. Segala macam kliping, gambar cita-cita, guntingan iklan kamera impian, dialog berlian pada sebuah novel, puisi, daftar hal yang menyebalkan, serius, lucu, sesuatu yang remeh temeh, indah, atau apapun yang terbang melintas di benakmu. Semakin beragam semakin asyik buku harianmu. 

07 Juni 2011

Idblognetwork Pilar Blogger: Eksis dan Dapat Duit di Dunia Maya dengan Blogging

Jika R.A Kartini masih hidup di zaman ini, beliau pasti menjadi anggota aktif idblognetwork, atau bahkan menjadi pendiri idblognetwork berdampingan dengan blogger muda seperti Kukuh TW, Mubarika Darmayanti, dan Much. Farid.


R.A Kartini suka sekali membaca dan menulis. Detik ini blog adalah sarana yang tepat untuk menulis. Dunia dilahirkan kembali oleh orang-orang yang suka membaca dan gemar menulis. Itulah salah satu fungsi idblognetwork sebagai pilar blogger. Sebuah situs yang memacu semangat para bloger untuk rajin membaca dan menuangkan kembali lewat tulisan-tulisan di blog.

03 Juni 2011

Istana Bogor Open : Bertamu ke Istana Bogor

Di hari ulang tahun Bogor yang ke 529 (3 Juni), sebagai hadiah , Istana Bogor kembali dibuka untuk umum. Seluruh masyarakat dapat berkunjung ke Istana Bogor.

Jadwal istana Bogor open yang telah dikeluarkan oleh panitia adalah :

26 Mei 2011

Bisnis dan Persahabatan Terjalin Erat Berkat Indosat Mobile

Diri kita ini seperti ponsel, kalau ada pulsa, sinyal kuat, baterai penuh: kita bisa berbicara dengan siapa saja. Jarak dan sempitnya waktu tidak lagi menjadi hambatan yang berarti. Inilah keajaiban teknologi.


Hari ini (25/5/11) di Hotel Ritz Carlton-Pasific Place, Jakarta, Indosat mengumumkan inovasi terbarunya yaitu Indosat mobile. Keistimewaan indosat mobile adalah pelanggan dapat menelpon dan ber-SMS ke semua operator dengan tarif murah ke operator lain. 

05 Mei 2011

Membuat Tulisan Jadi Duit

Dikabari via email (10/5), Pak Bobby, honor menulis di idblognetwork.com sudah ditransfer. Alhamdulilah. Terima kasih idblognetwork-menulis di blog gratisan pun bisa menghasilkan uang.
Penulis adalah seseorang yang menuliskan buah pikirannya pada sebuah media kertas, bukan sekedar membicarakannya. Saat ini ada banyak sarana sebagai latihan menulis. Anda dapat menulis pada status facebook, blog, atau pun berkicau di twitter.

Cara konvensional untuk mengasah kemampuan menulis adalah dengan membiasakan diri menulis di buku harian. Lalu bagaimana cara membuat tulisan menjadi duit?


Jika Anda hobby menulis, punya blog pribadi entah itu blog gratisan, atau blog berbayar (dot com) bergabunglah dengan situs idblognetwork.com.

Blog Anda harus orisinil. Bukan blog yang isinya copy paste melulu (jika mengutip sebutkan sumber aslinya), bukan blog yang berisi pornografi. Kriteria blog yang diterima dapat dilihat di situs idblognetwork.

Daftarkan blog Anda segera di sini, setelah blog Anda diseleksi dan lulus uji lalu blog Anda diterima, Anda akan mendapat tugas mereview suatu produk atau tugas yang sesuai permintaan pengiklan.

Honornya mengiurkan, setara honor menulis di KOMPAS, berkisar antara Rp 800.000 s/d Rp 1.500.000,- . Tawaran yang menarik bukan?

Apa itu idblognetwork?


Idblognetwork didirikan 1 Agustus 2010, konsep idblognetwork.com adalah memfasilitasi Advertiser / brand (pengiklan) untuk melakukan kampanye marketing (pemasaran) melalui jaringan blogger Indonesia.

Mereka menghubungkan para blogger dengan advertiser/brand (pengiklan) melalui satu platform dan dapat diakses real time secara langsung untuk memantau kesuksesan sebuah digital campaign, sekaligus meningkatkan brand awareness, brand building, serta menjaga brand image melalui konsep "mouth to mouth" ala media digital.

Inilah Pendiri idblognetwork


idblognetwork adalah startup yang didirikan berdasarkan kebutuhan pasar, pendiri idblognetwork adalah orang-orang yang berpengalaman dalam dunia IT dan Digital Advertising, kami melihat adanya kebutuhan advertiser untuk melakukan pendekatan komunikasi pemasaran secara personal yaitu melalui para blogger.

Inilah para Pendiri idblognetwork :

idblognetwork.com didirikan oleh mereka yang berpengalaman dalam dunia IT dan digital online marketing, antara lain:
1. Kukuh TW- founder kumpulblogger.com - layanan ppc lokal sejak Januari 2008
2. Mubarika Darmayanti - pernah bekerja pada AdMax, FeminaGroup dan Kelompok Kompas Gramedia
3. Moch Farid - IT Praktisi berpengalaman di bidang aplikasi programming dan infrastruktur

Daftarkan blog Anda segera. Selamat menulis. Lewat idblognetwork Anda dapat membuat tulisan Anda menjadi duit. Happy blogging.






24 April 2011

Panduan Menulis untuk Kontributor Majalah Liburan

PANDUAN PENULISAN ARTIKEL/REVIEW/INFO DI MAJALAH LIBURAN UNTUK PARA KONTRIBUTOR FREELANCE, PR HOTEL, AGENCY, DAN KLIEN LAIN

Punya hobi menulis atau memotret? Ingin agar produk, institusi, komunitas dan kegiatan Anda dikenal luas? Yuk, menjadi kontributor untuk Majalah LIBURAN!

Berikut ini rubrik-rubrik yang bisa diisi oleh kontributor luar, beserta spek tulisan dan fotonya. [Catatan: Rubrik yang artikelnya tidak tercantum di bawah ini berarti ditulis sendiri oleh Redaksi atau kontributor khusus]

UNTUK PARA PEMBACA UMUM:

1. SURAT CINTA (Surat Pembaca)
Berupa e-mail pendek ke Redaksi Liburan, dikirim ke R. Sekar Wireni (writer@pristamedia.com). Isi bisa berupa pertanyaan, pujian (hehe!), keluhan, usulan, ucapan terima kasih. Setiap edisi berisi 5 surat. Cantumkan nama, alamat lengkap, e-mail, nomor handphone. Surat yang diangap redaksi paling menarik akan mendapat hadiah 1 voucher Sour Sally (atau voucher lain yg ditentukan redaksi). Honor akan dikirimkan ke alamat penulis, 2 minggu setelah majalah yang memuat foto terbit.

2. POSTCARDS
Berupa foto narsis Anda (dan teman-teman) di sebuah tempat wisata yang bagus. Satu rubrik bisa berisi 5 foto dari 5 pembaca berbeda. Pembaca boleh mengirim beberapa foto asal berbeda tempat wisatanya.
Format & ukuran file foto: JPG, minimal 500 Kilobyte.

Foto tidak boleh hasil manipulasi. Penyesuaian kontras, kecerahan, cropping, masih diperbolehkan. Menjadikan black & white, sepia, atau foto infrared tidak akan diterima.
Keterangan foto mesti sebagai berikut:

Tempat Wisata, Kota
Penjelasan singkat tentang foto tersebut
[Nama pengirim - Kota]

Contoh:
Erawan Shrine, Bangkok
Saya baru saja dari Mall MBK ketika lewat ke sini dan kaget karena ternyata di sini banyak orang berdoa.
[Kristin Panggabean - Medan]

Pengiriman naskah: ke Dian (editor@pristamedia.com)
Subjek: [POSTCARDS] Judul Foto
Foto dilampirkan dengan nama file = judul foto
Dalam e-mail, sertakan data diri pengirim (nama, nomor handphone, alamat e-mail, alamat surat)

Honor: Voucher makan es krim di Sour Sally (atau voucher lain yg ditentukan redaksi)
Honor akan dikirimkan ke alamat penulis, 2 minggu setelah majalah yang memuat foto terbit.


3. BEST SHOTS
Berupa foto keren suatu destinasi atau suatu aktivitas yang berkaitan dengan traveling (bukan foto narsis). Ditujukan untuk pembaca yang hobi fotografi atau ingin serius menjadi fotografer. Satu rubrik bisa berisi 5 foto dari 5 pembaca berbeda. Pembaca boleh mengirim beberapa foto asal berbeda tempat wisatanya.

Format & ukuran file foto: JPG, 1-2 Megabyte
Foto tidak boleh hasil manipulasi. Penyesuaian kontras, kecerahan, cropping, masih diperbolehkan. Menjadikan black & white, sepia, atau foto infrared tidak akan diterima.

Keterangan foto mesti sebagai berikut:

Judul Foto
Penjelasan singkat tentang apa yang digambarkan foto tersebut
Data teknis pemotretan
[Nama pengirim - Kota]

Contoh:
Menyongsong pagi di Rawapening [misal foto seorang nelayan mendayung sampan di pagi hari]
Saat mentari masih malu-malu muncul, nelayan ini sudah mendayung sampannya ke tengah rawa, lalu menebar jala.
Kamera: Nikon D40, Lensa: Kit 18-55mm, Kecepatan: 1/125 detik, f: 8, ISO: 400
[Andi Gunadi - Jakarta]

Pengiriman naskah: ke Teguh Sudarisman (editor-in-chief@pristamedia.com)
Subjek: [BEST SHOTS] Judul Foto
Foto dilampirkan dengan nama file = judul foto
Dalam e-mail, sertakan data diri pengirim (nama, nomor handphone, alamat e-mail, alamat surat)

Honor: Voucher makan di Steak Suryo (atau voucher lain yg ditentukan redaksi)
Honor akan dikirimkan ke alamat penulis, 2 minggu setelah majalah yang memuat foto terbit.


4. WALLPAPER
Berupa 1 foto keren suatu destinasi atau suatu aktivitas traveling. Foto akan dimuat 1 halaman tabloid penuh. Ditujukan untuk pembaca yang hobi fotografi atau ingin serius menjadi fotografer traveling. Satu rubrik HANYA berisi 1 foto dari 1 pembaca. Pembaca boleh mengirim maksimal 3 foto berbeda.

Format & ukuran file foto: JPG, 1.5-4 Megabyte
Foto tidak boleh hasil manipulasi. Penyesuaian kontras, kecerahan, cropping, masih diperbolehkan. Menjadikan black & white, sepia, atau foto infrared tidak akan diterima.

Keterangan foto mesti sebagai berikut:

Judul Foto
"Penjelasan 1 paragraf tentang apa yang digambarkan foto tersebut."
[Nama pengirim - Kota]

Contoh:
Semburan Naga Semeru
Mungkin agak susah membayangkan, mengapa orang rela mendaki Gunung Semeru (3.676 meter dari permukaan laut), menghabiskan 4 hari untuk pergi-pulang. Namun berada di puncaknya, Mahameru, pastilah seperti berada di Nirwana. Apalagi hampir setiap 15 menit puncak tertinggi di Pulau Jawa ini menyemburkan wedhus gembel, letusan gas beracun yang berisi campuran asap, debu, kerikil dan batu-batu panas. Namun jika tak punya nyali, memandang kecantikan Semeru dari kejauhan pun sudah cukup menakjubkan, terutama saat cuaca cerah. Gambar ini diambil sekitar pukul 7.15 pagi dari Bantengan, titik pertengahan antara Desa Ngadas dan Ranupani, desa terakhir yang menjadi pintu masuk pendakian Semeru dari sisi utara.[Cahyo Widiyanto - Jakarta]

Pengiriman naskah: ke Teguh Sudarisman (editor-in-chief@pristamedia.com)
Subjek: [WALLPAPER] Judul Foto
Foto dilampirkan dengan nama file = judul foto
Dalam e-mail, sertakan data diri pengirim (nama, nomor handphone, alamat e-mail, alamat surat)

Honor: Voucher makan di Steak Suryo (atau voucher lain yg ditentukan redaksi)
Honor akan dikirimkan ke alamat penulis, 2 minggu setelah majalah yang memuat foto terbit.


5. LET'S GO!/PASSPORT (Destinasi Dalam/Luar Negeri) -- jadi dalam 1 edisi ada 2 artikel
Panjang di dalam majalah: 2-3 halaman tabloid
Tulisan harus terdiri dari beberapa segmen:

Artikel Utama:
Berupa artikel feature pengalaman pribadi selama perjalanan, panjang 2-2.5 halaman A4 MS Word, jarak baris 1, huruf Arial 12 point. Artikel harus menunjukkan personal touch, perasaan, emosi si penulis, serta ada deskripsi tempat dan orang, maupun kutipan percakapan. Artikel yang bergaya bahasa news atau seperti rangkuman dari informasi-informasi wisata yang ada di internet tidak akan diterima.

Boks-boks:
1. Fakta Seputar Lokasi Wisata: Misal sejarah singkat sepanjang 1 paragraf, kondisi geografis, custom (adat/budaya), iklim, mata uang, kode sambungan telepon, visa (untuk LN)
2. How to Get There -- Cara-cara menuju lokasi wisata dari Jakarta
3. Where to Sleep: Info singkat ttg pilihan tempat menginap, beserta rate dan alamat, telp, fax, e-mail, mulai dari yang bintangnya paling tinggi sampai penginapan melati
4. What to Eat: Info singkat ttg pilihan tempat makan, beserta rate harga dan alamat, telp, fax, e-mail, mulai dari yang paling berkelas. Sertakan info jika misalnya ada kemungkinan makanan tidak halal
5. Info menarik lain: misalnya jadwal festival, hari raya, hari libur, kerajinan unik, yang berkaitan dengan tempat tersebut, dsb.

Foto:
Antara 8-10 foto hi-res 300 dpi, format JPG, dengan ukuran minimal @ 1.5 MB
Foto bisa karya sendiri, bisa karya orang lain/teman di mana Anda sudah mendapat izin tertulis untuk mempubliksaikannya, dan nama fotografernya disebutkan dalam credit foto. Redaksi tidak bertanggung jawab jika nantinya ada tuntutan dari pihak ketiga terhadap foto yang Anda pakai untuk ilustrasi artikel tersebut.
Caption foto sebaiknya sekaligus menjadi nama file foto.

Pengiriman Naskah:
Artikel dan foto sampel dikirimkan ke: Teguh Sudarisman (editor-in-chief@pristamedia.com) dengan subjek: [LET'S GO!]/[PASSPORT] Nama file doc artikel.
Foto sampel berukuran 800x600 piksel. Jika redaksi setuju untuk memuat artikel Anda, barulah kirim foto-foto hi-resnya.
Dalam e-mail, sertakan data diri pengirim (nama, nomor handphone, alamat e-mail, alamat surat)

Honor:
2 voucher menginap 1N di hotel bintang 4 atau 5, @ senilai Rp 500.000

CATATAN PENTING:
Artikel LET'S GO atau PASSPORT yang dianggap bagus, bisa dimuat ulang ke dalam majalah escape! Indonesia (terbit 2 bulan sekali). Honor tambahan: 1 voucher menginap 1N di hotel bintang 4 atau 5, senilai Rp 500.000


6. FIESTA!
Photo-story 1 halaman tabloid, menceritakan event wisata, olahraga (yg berkaitan denga wisata), adat, budaya, seni, yang baru saja terjadi, baik dalam maupun luar negeri. Misal: Jember Fashion Carnaval, Seren Taun, Panjang Jimat, Pacu Jalur, Sail Banda, Mardi Gras, Fiesta San Pedro, Sinulog, Loy Krathong, dsb.
Format: 8-10 foto dengan caption, dan artikel singkat 2 paragraf tentang event tersebut.

Pengiriman Naskah:
Artikel dan foto dikirimkan ke: Teguh Sudarisman (editor-in-chief@pristamedia.com) dengan subjek: [FIESTA!] Nama file doc artikel.
Foto sampel berukuran 800x600 piksel. Jika redaksi setuju untuk memuat artikel Anda, barulah kirim foto-foto hi-resnya.
Dalam e-mail, sertakan data diri pengirim (nama, nomor handphone, alamat e-mail, alamat surat)

Honor:
1 voucher menginap 1N di hotel bintang 4 atau 5, senilai Rp 500.000


7. ADVENTURE
Artikel feature 1 halaman tabloid tentang wisata petualangan. Berupa artikel feature pengalaman pribadi misalnya saat mengikuti rafting, body rafting, caving, mendaki gunung, susur pantai, trekking, rock climbing, dsb. Panjang artikel 2-2.5 halaman A4 MS Word, jarak baris 1, huruf Arial 12 point. Artikel harus menunjukkan personal touch, perasaan, emosi si penulis, serta ada deskripsi tempat dan orang, maupun kutipan percakapan. Artikel yang bergaya bahasa news atau seperti rangkuman dari informasi-informasi wisata yang ada di internet tidak akan diterima. Jenis adventure yang 'ringan' atau ditujukan untuk traveler pemula akan lebih disukai. Cantumkan alamat dan nomor kontak penyelenggara aktivitas, jika ada. Pengiriman naskah sama, ke editor-in-chief@pristamedia.com.

Honor: 1 voucher menginap 1N di hotel bintang 4 atau 5, senilai Rp 500.000
Honor akan dikirimkan ke alamat penulis, 2 minggu setelah majalah yang memuat artikel terbit.



UNTUK PARA PENDIRI KOMUNITAS TRAVELING/HOBI:

1. TRAVEL CROWD
Artikel FEATURE 1/2 halaman tablod tentang profil suatu Komunitas Traveling atau Komunitas Hobi (misal fotografi, penulisan, sepeda onthel, museum, pecinta flora-fauna-lingkungan dsb yang masih berkaitan dg traveling)
Artikel berupa liputan dan wawancara dengan ketua komunitas dan 1-2 anggotanya. Secara garis besar isinya: ide awal pendirian komunitas, siapa yg mendirikan, apa yang membedakannya dengan komunitas sejenis, kegiatan-kegiatan yg telah dilakukan, prestasi dan kendala, anggotanya sekarang berapa, apa syarat menjadi anggota, kode etik keanggotaan. Alamat lengkap, e-mail, website, Fb, telepon.
Foto: 1 pendiri komunitas, 4 foto kegiatan -- beserta caption foto

Pengiriman naskah: ke R. Sekar Wireni (writer@pristamedia.com)
Subjek: [TRAVEL CROWD] Nama Komunitas
Foto dilampirkan dengan nama file = judul foto
Dalam e-mail, sertakan data diri pengirim (nama, nomor handphone, alamat e-mail, alamat surat)

Honor: Tidak ada, hanya nomor bukti pemuatan.
Tentu saja, pendiri komunitas juga bisa mengirim artikel seperti yang ditujukan untuk Pembaca Umum.


2. MENDADAK LIBURAN (Last Minute Trip)
Informasi singkat tentang trip weekend bulan ini yang diadakan komunitas2 wisata. 1 halaman, berisi sekitar 8-10 info trip weekend. Tiap informasi trip harus berupa 1 paragraf singkat berisi: nama dan destinasi trip, tanggal trip, itinerary ringkas, biaya, nama penyelenggara, no. hp, alamat e-mail, link di Fb atau Multiply, serta 1 foto pendukung.

Format penulisan berupa informasi dan itinerary yang panjang lebar tidak akan dibaca. Intinya, seperti membuat iklan kolom/iklan baris trip. Kirim ke Dian Tria Sari (editor@pristamedia.com).
Honor: Tidak ada


UNTUK PARA PR HOTEL, RESORT, RESTO, KAFE, AIRLINES, TOURISM BOARD,PRODUSEN GADGETS/PRODUK YANG BERKAITAN DENGAN TRAVELING:

1. DUNIA LIBURAN (Travel News)
Informasi 1 halaman tentang hal-hal terbaru -dan masih berlangsung- di dunia traveling. Misalnya pembukaan hotel/resort/kafe/rute penerbangan baru, pengangkatan GM/chef hotel, pameran wisata/budaya/kerajinan, event wisata, program promosi travel agent/airlines/hotel/resto. 1 halaman bisa berisi 5-8 informasi.
Berupa artikel singkat 2 paragraf singkat yang informatif dan memenuhi kaidah 5W 1H (tapi bukan press-release), plus 2 foto pendukung beserta caption-nya.

Pengiriman naskah: ke Dian Tria Sari (editor@pristamedia.com)
Honor: Tidak ada. Malah seharusnya Anda yang membayar kami. :))

2. TEMAN LIBURAN (Gadgets)
Informasi 2/3 halaman berupa produk-produk gadgets terbaru, maupun produk fashion, kosmetik, toiletries yang berkaitan dengan traveling. 1 halaman bisa berisi 5-8 informasi. Berupa artikel 2 paragraf singkat yang informatif dan mengulas keunikan produk tersebut (tapi bukan press-release), plus 2 foto pendukung beserta caption-nya.

Pengiriman naskah: ke Dian Tria Sari (editor@pristamedia.com)
Honor: Idem No. 1


3. TEST DRIVE
Informasi 1/3 halaman tentang uji-coba singkat (preview) yang dilakukan terhadap produk baru. Misalnya preview kamera poket/SLR, camcorder, smartphone, MP3 player, netbook, GPS. Tidak menutup kemungkinan untuk produk seperti sepeda lipat/gunung, motor, mobil. 1 edisi hanya untuk 1 produk.

Sampel produk, foto-foto pendukung, beserta buku manual dan press-release-nya dikirim ke: Johnny Bussert (johnny@pristamedia.com) cc ke Teguh Sudarisman (editor-in-chief@pristamedia.com).

Honor: Idem No. 1


4. SAFE & SOUND
Berupa artikel feature tentang review hotel bintang 4 atau 5. Jumlahnya 1 halaman, berisi 2-3 review. Pihak hotel/resort juga bisa meminta redaksi untuk mereview-nya. Foto-foto fasilitas hotel disuplai oleh pihak hotel.
Untuk permintaan review, kontak: Dian Tria Sari (editor@pristamedia.com) atau Johnny Bussert (johnny@pristamedia.com)


5. DINE OUT
Berupa artikel feature tentang review resto/kafe baik yang ada di hotel maupun stand alone/independent. Jumlahnya 1 halaman, berisi 2-3 review. Pihak hotel/resto/kafe juga bisa meminta redaksi untuk mereview-nya. Foto-foto menu, fasilitas resto disuplai oleh pihak resto/kafe.
Untuk permintaan review, kontak: Dian Tria Sari (editor@pristamedia.com) cc ke Johnny Bussert (johnny@pristamedia.com)



UNTUK BIRO PERJALANAN, TRAVEL AGENT, AIRLINES

1. PROMO PAKET TOUR DALAM/LUAR NEGERI
Berupa informasi singkat-singkat tentang promo paket tur yang diadakan bulan ini. Informasi yang ditulis deskriptif plus foto pendukung akan dianggap sebagai infomasi editorial. Sedangkan yang dikirim berupa file JPG/PDF dan sudah berupa layout promo tur akan dianggap sebagai iklan.
Artikel dan foto-foto pendukung dikirim ke: Johnny Bussert (johnny@pristamedia.com), cc ke: Yopi Rismayady (coo@bulanmadu.com)



UNTUK TOURISM BOARD, AIRLINES:

Undangan pres-con peluncuran destinasi/rute baru atau fam-trip untuk mempromosikan destinasi/rute baru
Undangan dikirimkan ke Teguh Sudarisman (editor-in-chief@pristamedia.com) cc ke Panca R. Sarungu (psarungu@bulanmadu.com).


Jika ingin memperoleh informasi lebih lanjut, Rate Card, menjadi Reading Points, jangan segan-segan untuk mengontak kami di alamat berikut ini.


Salam hangat,

TEGUH SUDARISMAN (Mr.)
Editor-in-Chief
escape! Indonesia and Liburan Magazine

28 Maret 2011

Carrisa Puteri : Artis Cantik yang Selalu Dirindukan

Carrisa Puteri (27) memulai karir perdana aktingnya dengan menjadi pemeran pendukung dalam sinetron Siti Nurbaya (2006). Carrisa lahir di Frankfurt, Jerman, 12 September 1984. Ia merupakan puteri bungsu dari pasangan Ris Isa Soelaiman dan Lili S.P, seorang artis senior Indonesia.

Setelah ia dipercaya menjadi pemeran pembantu dalam sinetron Siti Nurbaya, perempuan cantik lulusan Universitas Pelita Harapan ini kebanjiran order untuk membintangi beberapa judul sinetron dan FTV. Sinetron yang ia bintangi antara lain: Anggun, Hikmah 3, Jangan Pisahkan Aku, 1 Bunga 4 Kumbang, I Love U Boss, Aqso dan Madina, Rafika. Sedangkan FTV (Film Televisi) yang pernah ia bintangi berjudul Date with Danella.

Sinar kebintangan Carrisa Puteri benderang setelah ia main dalam film yang diangkat dari sebuah novel berjudul Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Sutradara muda bertangan dingin : Hanung Bramantyo menjadikan film ini sama menarik untuk ditonton semenarik novelnya ketika Anda membacanya. Carrisa berperan sebagai Maria Girgis. Perempuan penganut Kristen Koptik, ia jatuh cinta kepada Islam berkat akhlak yang dicerminkan Fahri (Ferdi Nuril). Kedekatan Carrisa dan lawan mainnya ini (Ferdi Nuril) membuat ia dikabarkan menjalin asmara berlanjut ke dunia nyata setelah syuting film ini berakhir.

Kesuksesan di film Ayat-Ayat Cinta, membuat Carrisa berani mengambil tantangan berbeda yaitu melakoni film bergenre komedi bersama personil The Changcutter dalam film Tarik Jabrix; sebuah film yang bercerita tentang perilaku geng motor yang sopan dan santun. Film ini lahir di tengah maraknya isu geng motor yang ugal-ugalan.

Carrisa Puteri sukses di sinetron, FTV dan film didukung oleh wajah cantik, otak cerdas dan kepandaian bergaul yang membuat ia dilirik sebagai bintang iklan. Ia membintangi iklan berbagai produk TV, LCD, notebook, dan peralatan rumah tangga sebuah merk terkenal. Carrisa juga membintangi iklan deodoran. ia juga berjuang menurunkan berat badan demi menjadi model sebuah perusahaan pelangsing tubuh ternama di Jakarta.


Anda ingat film Catatan Si Boy? Nah, tahun 2011 ini, Carrisa sedang mempersiapkan diri untuk membintangi film yang sangat populer di tahun 80-an yaitu Catatan Si Boy. Di film ini Carrisa berperan sebagai Tasya, ia harus banyak belajar dari aktor-aktor senior film Catatan Boy seperti : Didi Petet dan Ongky Alexander untuk menghidupkan karakter Tasya dalam film ini.


Carrisa, artis cantik idaman semua pria, yang pernah membintangi film Ayat-Ayat Cinta dan Tarik Jabrix dikabarkan hilang, seperti ditelan bumi. Entah apa yang menyebabkan ia hilang. Di zaman serba internet ini, ia pun hilang dari dunia maya, account media social miliknya seperti facebook, dan twitter tidak pernah diupdate lagi. Nomor ponsel Carrisa terakhir adalah 0896-366-99999. Cobalah Anda hubungi, pasti Anda akan kecewa karena Carrisa malas menjawabnya. Ia hanya mau membalas pesan singkat berupa SMS yang mampir ke ponselnya, itu pun jika kalimat SMS yang Anda kirimkan tersebut bernada sopan. Di mana ya Carrisa? Dia pasti punya alasan untuk menghilang Kemana ya Carrisa Puteri? Carrisa Putri, artis cantik yang selalu dirindukan.

Nantikan kembalinya Carrisa Puteri, tanggal 10 April 2011

Kabarnya petunjuk terkini sehubungan dengan hilangnya Carrisa dapat ditemukan di sini. Namun sejauh ini belum ada kepastian di mana lokasi sebenarnya di mana ia berada.






24 Februari 2011

Surat dari Anaknya Nurdin: Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari

Salam damai rakyat Indonesia,

Perkenalkan saya Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, putri Bapak Nurdin Halid yang belakangan ini sedang diributkan oleh orang-orang. Saya satu-satunya putri dari enam bersaudara anak pasangan Nurdin Halid dan Andi Nurbani. Dari susunan keluarga ini saja saya sudah bisa melihat bahwa ayah saya orang hebat. Gen laki-laki sangat kuat. Kentara sekali gen orang Bugis dengan karakter lelaki yang kuat. Ya, ayah yang dilahirkan di Watampone pada 17 November 1958 memang dari keluarga Bugis.

Saya sengaja menulis surat ini lantaran ayah terus menerus dihujat. Masyarakat tampaknya termakan berita-berita di televisi maupun surat kabar. Sebenarnya, kalau mau fakta yang sesungguhnya, ada baiknya melihat tayangan tvOne dan ANTV, atau baca vivanews.com. Ketiga media ini menyuguhkan berita-berita independen tanpa prasangka. Sementara media lain lebih berat untuk menjatuhkan ayah saya. Menurut saya ini bukan lantaran ketiga media itu milik keluarga Aburizal Bakrie, senior ayah saya di Golkar, tetapi media itu ditangani orang-orang profesional macam Karni Ilyas, maupun Uni Lubis.

Sesungguhnya, tak benar jika ayah serakah kekuasaan. Ayah saya sekadar bumper dari orang-orang lain. Kisruh calon ketua PSSI bukan lantaran ulah ayah saya, tetapi kerja tim verifikasi. Lalu, kenapa ayah saya yang dihujat? Ini kolektif PSSI bukan Nurdin Halid!


Buat apa ayah saya cari kekuasaan di PSSI? Toh sebagai pengusaha, ayah saya sudah kaya. Saya bangga punya ayah Nurdin Halid. Ia bertanggungjawab kepada keluarga. Ada hal berkesan darinya saat saya nikah tahun lalu. Ayah sungguh-sungguh memperhatikan kepentinganku. Aku bisa pesta di hotel mewah di Makassar, Hotel Clarion. Di ballroom pula! Pesta berlangsung meriah dengan balutan “kemegahan”. Ayah orang hebat, terbukti 8.000 orang undangan hadir di pesta pernikahanku.

Kata omku, Kadir Halid, khusus pesta pernikahan di Makassar menelan biaya Rp 1,5 miliar-Rp 1,8 miliar. Total biaya tiga acara, Jakarta, Makassar, dan Sinjai konon menghabiskan Rp 5 miliar. Untuk menghibur tetamu, keluarga juga menghadirkan artis ternama Tanah Air, duet Anang dan Syahrini. Mereka yang hadir di antara tamu very important (VIP) di antaranya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo beserta istri Ayunsri Harahap yang memboyong belasan kepala dinas dan kepala biro di lingkup pemerintah provinsi (pemprov). Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh beserta istri, mantan Gubernur Sulsel Amin Syam beserta istri, serta mayoritas bupati di daerah ini juga hadir. Mereka di antaranya Bupati Soppeng Andi Soetomo, Bupati Takalar Ibrahim Rewa, Bupati Jeneponto Andi Radjamilo, Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid, Bupati Maros Hatta Rahman, Bupati Lutim Hatta Marakarma, pimpinan dan anggota DPRD, serta politisi di Sulawesi ini.

Jadi, kalau ayah saya sebagai koruptor, jelas tak ada yang mau hadir dalam pesta perkimpoianku. Mana ada lelaki yang mau sama putri seorang koruptor. Malah aku bisa dipersunting keluarga biru, Andi Seto Gadhysta Asapa, putra seorang politisi terkenal Rudiyanto Asapa. Coba, seorang politisi tentu enggan berbesanan dengan koruptor.

Mertuaku tahu, Nurdin Halid bukanlah koruptor. Ketika ayah menjadi direktur Inkud, ia rela ditahan karena memuluskan impor minyak goreng. Padahal ayah membantu para pejabat agar memperoleh bagian dari impor itu. Ayah rela pasang badan di bui demi pertemanan dengan yang lain. Begitupun saat dituduh korupsi cengkeh, ayah saya hanya menjalani jual-beli!. Lalu ada lagi ribut-ribut ayah saya korupsi di PSSI, walah musykil itu. Tak ada uang dari Persisam. Tak ada uang terkait cek perjalanan Miranda Gultom. Ayah saya orang bersih, tetapi iklhlas untuk jadi bumper teman-temannya.

Ayah saya bertanggung-jawab dengan nama Nurdin Halid yang berarti “cahaya agama yang kekal”. Setiap jengkap langkah ayah senantiasa berpayung agama. Maka, ayah pun mementingkan naik haji. Ayah ingin berjalan di jalur Tuhan, bukan syetan yang punya nafsu serakah. Rasanya, rakyat Indonesia keliru menilai ayah saya. Justru saya yang tahu persis, ayah saya orang bersih yang hebat. Sebab, kalau ayah buruk hati pasti ditinggalkan teman-temannya. Sampai sekarang, termasuk di PSSI, orang masih setia kepada ayah. Lihat Om Nugraha Besus. Lihat Om Nirwan Bakrie. Mereka loyal terhadap ayah, karena Nurdin Halid memang cahaya agama.

Mudah-mudahan surat terbuka saya ini menjadi pencerah bagi saudara-saudaraku yang terperangkap gelap. Ayah saya datang membawa cahaya buat saudara-saudara rakyat Indonesia. Terimakasih.

Saya yang membanggakan ayah,
Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari

14 Mei 2010

Guru Tak Mampu Biayai Sekolah Anaknya

Guru melakukan pekerjaan mulia, menyandang gelar pahlawan tanpa tanda jasa. Mengajar dengan perut lapar, tak mampu menyekolahkan anak, setiap bulan memikirkan bagaimana cara membayar rumah kontrakan, bekerja sebulan digaji sehari.


Zaenal Abidin,seorang guru agama islam yang mengabdikan diri di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Kota Serang sejak 2004 lalu, khawatir tidak bisa membiayai sekolah anaknya.

Sarjana lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin, Banten pada 2004 lalu, saat ini masih sebagai guru honor dengan gaji hanya Rp200.000 per bulan. Dengan honor yang sangat kecil itu, Zaenal kesulitan menyekolahkan buah hatinya Ahmad Muzaki, 4, di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), biaya masuknya mencapai jutaan rupiah.

”Anak saya sekarang usianya empat tahun dan sangat bingung untuk cari biaya sekolahnya di PAUD,” keluh Zaenal Abidin saat ditemui di rumah mertuanya, Jalan Raya Syeh Nawawi Albantani tepatnya di Desa Cilaku, Kecamatan Cipocok Jaya,Kota Serang. Suami Sutarsih ini menjelaskan, gaji yang diterimanya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan operasional. Sebab, ke sekolah saja,dia harus mengeluarkan uang Rp10.000 untuk membeli bensin.

”Kalau secara hitung-hitungan sangat tekor, tapi niat saya adalah mengabdi,”paparnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup , Zaenal juga mengajar di SMK 2 Kota Serang. Dengan mengajar di dua sekolah itu, penghasilan Zaenal bisa bertambah. ”Lumayan ada penambahan honor lagi di SMK 2,”ujarnya. Setiap libur sekolah pun Zaenal mencari pekerjaan sampingan lain.”Pekerjaan apa saja yang penting halal, lumayan untuk beli susu buat anak saya,”ungkapnya.

Tenaga honorer di Banten saat ini dibagi tiga, yaitu guru bantu sekolah yang dibiayai pemerintah pusat, guru honorer yang dibiayai APBD, dan guru honor tidak tetap yang gajinya dibiayai dari anggaran kegiatan sekolah.”Seperti saya ini, honornya dibiayai sekolah,”bebernya. Kekhawatirannya tidak mampu menyekolahkan anak semakin kuat dengan penghapusan Direktorat Jenderal (Dirjen) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK).

Sebab, penghapusan tersebut berpengaruh terhadap para tenaga honorer yang telah mengabdi selama lebih dari lima tahun. Dihapusnya Dirjen PMPTK itu dikhawatirkan disertai dengan penghapusan tunjangan fungsional Rp200.000 per bulan yang dicairkan setiap tahun bagi guru yang mengajar lebih dari lima tahun.”Uang yang diberikan pemerintah pusat setiap tahun itu hitung-hitung sebagai uang tunjangan hari raya buat kami,kanlumayan,”tandasnya.

Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Banten Ajak Muslim mengatakan, hingga saat ini jumlah guru honorer atau guru non-PNS yang sudah memiliki Nomor Unik Tenaga Kependidikan (NUPTK) sekitar 54.534 orang. ”Jumlah guru non-PNS di Banten sekitar 50% lebih dari jumlah guru PNS yang saat ini mencapai 83.632,”ujar Ajak Muslim.

(Teguh Mahardika/Koran SI/rhs)
Sumber : http://okezone.com



08 Februari 2010

Keajaiban di Balik Musibah


Selalu ada keajaiban di balik sebuah musibah. Seorang crew stasiun televisi Australia, Nine News, menemukan bayi perempuan berusia 18 bulan, dalam keadaan hidup. Padahal bayi itu telah tertimbun reruntuhan beton selama enam hari, akibat gempa berkekuatan tujuh scala richter meluluhlantakan Port au Prince, Haiti. Bayi nahas itu ditemukan dalam kondisi yang memilukan, yakni dalam dekapan kedua orang tuanya yang telah membusuk. (Foto: AFP)

Sumber : http://okezone.com 9 Februari 2010



20 Januari 2010

Gary Iskak Ceraikan Istri Saat Hamil 5 Bulan


Menikahlah dengan orang yang membuat dirimu menjadi lebih baik. Jangan menikah karena terpikat "kegantengan seseorang". Sekedar memberikan sperma tidak membuat seorang laki-laki jadi ayah! Guido Iskak yang lahir 11 tahun yang lalu ( 31 Agustus 1999) pasti merugi punya ayah bernama Gary Iskak.

Richa Novischa yang kini tengah hamil 5 bulan, harus menerima kenyataan pahit akan dicerai oleh Gary Iskak.

Selama menjalin kasih dengan Gary, Richa selalu merasakan hal-hal yang indah. Justru berbanding terbalik dikala keduanya telah menikah. Gary Iskak dengan mudahnya menceraikan Richa.

Richa Novischa tak menyangka Gary bisa berbuat setega itu. Dikala pesinetron cantik ini tengah mengandung 5 bulan, Gary justru berniat ingin menceraikannya.

Ada lagi yang membuat Richa merasa sakit hati. Kabarnya, saat ini Gary menyangsikan anak dalam kandungan Richa adalah darah dagingnya.

"Perasaan setiap perempuan yang diperlakukan seperti ini pasti bisa merasakan (sambil menangis). Saya sakit hati dengan ucapan Gary seperti itu. Rasanya saya menjadi korban dalam hal ini. Ini anak Garry. Saya harus bisa fight," cetusnya di Gedung Inkopad, Senen, Jakarta Pusat, Rabu 20 Januari 2010.

Eddy Wibowo, kuasa hukum Richa pun menambahkan," Dari tes DNA-nya saja nanti kan ketahuan."

Ica, panggilan akrab Richa, merasa ucapan Gary tersebut tak memiliki alasan yang jelas dan hanya membuatnya kecewa.

"Apa motivasi dia bilang seperti itu, saya nggak nyangka saja apa yang diucapkan Garry seperti itu. Kemarin kita nikah dengan baik-baik, sekarang kita juga harus menyelesaikannya baik-baik," ungkap wanita cantik ini.

Sumber :vivanews.com


07 Januari 2010

Agrifun, Wahana Asyik Belajar Pertanian

"Bermain adalah bentuk tertinggi dari riset. "
(Albert Einstein)

Agrifun adalah wahana bermain dan belajar anak, tentang dunia pertanian. Berbagai wahana disajikan di Agrifun ini, seperti klinik hewan, fun farming (kelas bercocok tanam), mini lab, istana kambing, rumah yoghurt, dan outbound area.


Agrifun berlokasi di dalam kawasan agripark, tepatnya di Jl. Taman Kencana 3, Bogor. E-mail : agrifun@blst.co.id, Telp : 0251-8147844, http://blst.co.id/agrifun

Biar tambah ilmu, di agrifun banyak wahana yang perlu dikunjungi antara lain:



1. Klinik Hewan

Tidak hanya manusia yang perlu diperiksa kesehatannya oleh dokter, tetapi hewan kesayangan juga harus diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan. Selain itu hewan juga harus selalu dirawat dan terpenuhi kebutuhan gizinya agar selalu sehat. Cara memeriksa kesehatan hewan sama nggak ya dengan memeriksa manusia?

2. Fun Farming (Kelas Bercocok Tanam)
Tanaman buah dan sayur-mayur selalu membantu kita mengurangi polusi udara akibat gas CO2 juga menghasilkan buah atau daun kaya akan vitamin dan bergizi tinggi. Ayo kita menanam!

3. Mini Lab
Berbagai jenis hewan kecil yang ada di sekitar kita ternyata sangat menarik jika dilihat dengan kaca pembesar ataupun mikroskop. Yuk kita lihat lebih teliti hewan-hewan kecil itu !


4. Istana Kambing dan Istana Sapi
Induk kambing yang baik selalu menyusui anak-anaknya dan ternyata induk kambing juga bisa diperah seperti sapi. mau tahu cara memerah susu induk kambing dan mau tahu rasanya menyusui anak kambing? Adik-adik juga mau tahu cara memerah sapi? Mau..mau?

5. Rumah Yoghurt
Yoghurt rasanya sedikit asam da menyegarkan. Tahukah yoghurt mengandung berjuta bakteri baik yang menyehatkan saluran pencernaan kita. Ingin tahu bagaimana cara membuat yoghurt?

6.Outbound Area
Bermain, berolahraga, melatih ketangkasan dan kecerdasan otak. Terbang seperti Superman dan merayap seperti Spiderman. Mau? Agrifun menyediakan sarana flying fox dan sarang laba-laba buatan yang siap dipanjat.

Ceriakan liburan buah hati Anda bersama kami di arena outbound agrifun! Nikmati wahana flying fox dan spider's web hanya dengan Rp 10.000, buka setiap Sabtu & Minggu, pukul 09.00 WIB s.d 15.00 WIB.






23 November 2009

Hati-hati dengan Permainan Anak di Sekolah

Beberapa waktu lalu surat kabar Inggris, The Sun, melansir berita mencengangkan mengenai pola permainan baru anak SD di sana. Lupakan petak umpet dan lompat tali. Mereka sekarang bermain dengan bagian pribadi tubuh mereka. Untuk ikut bermain dalam permainan ini, mereka harus mengenakan gelang plastik murah berwarna-warni yang mereka namakan “shag bands”. Harga satu gelang shag bands jika dirupiahkan hanya senilai beberapa ribu, namun harga itu tak sebanding dengan apa yang mereka harus korbankan, yakni kepolosan mereka.

Bisa jadi tak banyak orangtua mencurigai cara awal permainan ini. Awalnya, mirip permainan anak-anak biasa. Caranya, anak-anak akan mengenakan gelang sesuai warna yang mereka sukai, lalu mereka akan mengejar anak yang mereka sukai. Ketika anak yang mereka sukai tertangkap, dan gelang plastiknya berhasil diputuskan, maka si pemilik gelang harus melakukan suatu tindakan seksual sesuai arti dari lambang warna gelang yang sedang ia gunakan.

Di sini lah yang menyeramkan. Arti dari warna gelang-gelang tersebut ternyata menyakitkan untuk diketahui orangtua yang terlambat mengetahui.

Warna kuning berarti memeluk si anak laki-laki, warna oranye berarti memberi kecupan hingga meninggalkan tanda pada si anak laki-laki, ungu berarti ciuman di bibir, pink berarti menunjukkan payudara kepada si anak laki-laki, merah berarti tarian erotis (lap dance), biru berarti seks oral, hitam berarti berhubungan intim, dan emas semua hal di atas tadi.


Anak perempuan akan mengenakan gelang sesuai keberanian mereka untuk melakukan salah satu tindakan seksual tadi. Salah satu anak berusia 8 tahun yang mengenakan gelang berwarna pink, ketika diwawancara The Sun mengatakan, bahwa ia sempat tidak mengenakan gelang tersebut selama beberapa waktu. Namun ternyata ia malah dikucilkan teman-temannya. Jika ada yang tak mengenakan gelang, berarti ia tidak bisa bergabung dengan kumpulan geng keren..

Warna dari gelang yang dikenakan setiap anak juga menunjukkan semacam “status” mereka. Anak-anak perempuan yang berani mengenakan gelang berwarna hitam akan sangat disenangi oleh anak laki-laki.

Permainan berbahaya ini terekspos karena adanya seorang ibu yang tanpa sengaja mengetahui tentang arti permainan ini. Ia bersedia diwawancara untuk mengingatkan para orangtua agar tidak terkecoh, dan untuk mau tahu tentang kegiatan anak-anaknya agar mereka bisa melindungi lebih baik. The Sun menghubungkan kegiatan semacam ini dengan tingginya tingkat kehamilan muda di Inggris yang mengalahkan negara-negara Eropa lainnya.

Sumber : kompas.com


29 Oktober 2009

Diduga Dianiaya Orangtua, Balita Alami Patah Tangan



Warga Kampung Nanas terpaksa melarikan Rizki (3) ke RS Kasih Sayang Bunda, di Batam Centre, karena kondisinya sudah syok pada Kamis (29/10) malam.

Rizki dibawa Ketua RT karena diduga dianiaya oleh orangtuanya sendiri. Hasil pemeriksaan dokter di tubuh Rizki terdapat sejumlah luka antara lain di bagian wajah, badan, punggung, kaki, pantat, dan tangan. Bahkan tangan kirinya mengalami patah tulang.


Dokter RS Kasih Sayang Bunda, dokter Retno mengatakan, luka-luka di tubuh Rizki akibat benda tumpul dan benda tajam.

Dokter Retno melihat luka-luka di tubuh Rizki ada yang baru dan ada yang sudah lama. “Diperkirakan ada beberapa luka seperti luka sayat, benturan,” katanya. Retno mengkhawatirkan kondisi kejiwaan sang anak. Ia berharap kondisi psikologis Rizki tidak terganggu.

Kapolsek Batam Kota yang sudah mendapatkan laporan dari warga langsung datang ke rumah sakit tempat Rizki dirawat. “Anak tersebut memang dipukuli. Ada memar atau bekas luka pada bagian punggung, pantat dan sekujur tubuhnya. Diperkirakan penganiayaan ini sudah lebih dari satu kali,” ujar Kapolsek Batam Kota, Hilman Wijaya.(rin/tia)

Sumber : Kompas, 30 Oktober 2009




01 Oktober 2009

Bang, Tuhan Sayang Sama Lila...

Emilda (39), warga Palingam, Padang, sejak malam pascagempa menerjang Sumbar terus mencari dan menanti putrinya, Lila Yolanda (12), pelajar MTSN modern Gunung Panggilun. Lila adalah peserta Bimbel di GAMMA, Jalan Proklamasi, Padang, yang gedungnya ambruk diguncang gempa.


Hingga Kamis pagi ia bersama suaminya menunggui instalasi gawat darurat di RSUP M Djamil Padang, menatap dengan cemas kantong-kantong mayat yang dibawa petugas. Menjelang siang tangisnya tak terbendung melihat wajah sang putri dalam kantong mayat. "Bang, sabar Bang, Tuhan sayang ama Lila, anak hanya titipan-Nya," ujar Emilda kepada suaminya yang tak bisa berkata-kata. Keduanya kemudian membawa jenazah putrinya ke rumah duka di Palingam Padang Selatan, Kota Padang, Kamis (1/10).

Suasana makin menyayat hati karena suara sirene ambulans datang dan pergi mengangkut korban yang baru ditemukan di balik reruntuhan bangunan. Setiap ambulans datang, orang-orang segera mendekat, lalu terdengar tangisan bila mereka menjumpai kerabatnya yang menjadi korban.

Di tempat lain, Ronald, warga Perumnas Pengambiran, Kecamatan Lubek, Kota Padang, pasrah menanti evakuasi tantenya yang tertimbun reruntuhan Hotel Ambacang. "Saya terus melihat setiap kantong mayat yang dibawa ambulans tapi sampai senja belum ada tanda-tanda tante berhasil dievakuasi."
Ronald terakhir kali bertemu tantenya Rabu pagi. "Saya ketemu sama tante pagi dan beliau tersenyum, tapi itu rupanya senyum tante yang terakhir karena saya sudah berganti shift pukul 15.00 WIB, sebelum kejadian gempa meruntuhkan Ambacang," ujarnya.
Seorang korban selamat dari gempa di Hotel Ambacang, yaitu Razal,i peserta bimbingan teknis pengelolaan tambak tinggi yang digelar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar. "Saya selamat berkat pertolongan Tuhan," ujarnya.
Razali, warga Kabupaten Limapuluh Kota, selamat dari impitan reruntuhan hotel di Jalan Bundo Kandung Padang karena setelah getaran gempa kedua, ia berlari keluar ruangan dan meloncat dari lantai dua ke basement hotel tersebut. "Alhamdulillah atas pertolongan Allah, saya bisa selamat, meski kepala bocor dan mendapatkan lima jahitan serta punggung luka," ujarnya di RSUP M Djamil.
Namun malang bagi rekannya, ia tidak selamat dari reruntuhan hotel yang ambruk nyaris rata dengan tanah. "Saya tak dapat selamatkan Andi, padahal di saat pelatihan maupun lari ketika gempa terjadi, ia selalu berada di belakang saya," ujarnya.
Razali masih ingat, ada orang yang melambaikan tangan padanya saat gedung rubuh, namun ia tak bisa menolongnya. "Teriakan minta tolong dari tamu hotel itu juga sayup saya dengar, dan sampai saat ini masih terngiang di telingan saya, tapi saya tak bisa berbuat apa-apa,"ujarnya.
Evakuasi korban tertimbun di berbagai lokasi beberapa kali terhalang hujan lebat dan keterbatasan alat berat. Menurut Dandim Padang Haris Sarjana, alat berat sebenarnya bisa dikerahkan untuk mempercepat evakuasi, namun bila tidak dilakukan dengan hati-hati, bisa meruntuhkan semua bangunan. "Harus dengan evakuasi manual, sebab pukul empat dinihari tadi anggota saya masih mendengar ada yang minta tolong," ujar Haris.
Sementara itu sehari pasca gempa ekonomi Padang lumpuh, selain listrik padam total hampir di seluruh Kota Padang. Perbankan juga berhenti total beroperasi, sedangkan para pegawai dan pelajar tidak masuk. Sebelumnya banyak SPBU tutup dan baru Kamis dibuka. Antrean pun memanjang untuk mendapat BBM.
Menurut Direktur RS M Djamil Padang, di rumah sakit itu, sampai Kamis pukul 19.00 WIB sudah ada sekitar 84 korban tewas yang dibawa ke sana. "Mereka ditemukan di berbagai titik, mulai dari Bimbel GAMMA, Adira Finance, LIA-LBA Padang, Ambacang Hotel, BII Padang, dan Pasar Inpres I Pasar Raya Padang.
Menurut keterangan masyarakat, di beberapa lokasi jumlah korban tertimbun mencapai ratusan. Di Adira Finace diperkirakan sekitar 30-40 orang tertimbun, di Pasar Inpres I Pasaraya Padang diperkirakan 100-an korban tertimbun dan terbakar. Mereka adalah para pedagang dan pembeli di pasar itu.
Lalu di Sugama Coleg Veteran Padang diperkirakan 20-30 korban tertimbun, dan di STBA Prayoga mungkin sekitar 100 mahasiswa juga dihimpit reruntuhan. Sementara di LIA-LBA sekitar 60 korban dikabarkan tertimbun, sedangkan di Quantum baru bisa keluar sebanyak empat korban tewas dari perkirakan sekitar 30 an orang tertimbun di situ.

Sumber : Kompas, Jumat 2 Oktober 2009

29 September 2009

Siapakah Orang Yang Disebut Editor Itu?

Apa yang Dikerjakan Editor? Bagaimana Editor Dididik untuk Melakukan Apa
yang Mereka Kerjakan? Siapa Pengambil Keputusan Tertinggi?

Oleh: David Rosenthal

Sebutan-sebutan editor seperti associate editor, acquiring editor, editor, senior editor, executive editor, editor in chief, associate publisher dan publisher; apa artinya itu?
Sebutan itu bisa tidak berarti apa-apa, atau bisa juga berarti sesuatu yang berbeda. Hal tersebut tergantung dari perusahaan penerbitan itu sendiri. Di antara para editor memang ada pembagian tugas. Ada editor di dalam perusahaan penerbitan yang melulu menangani naskah yang diperoleh sendiri oleh perusahan penerbitan tersebut. Naskah yang diperoleh sendiri oleh perusahaan penerbitan berarti adalah naskah yang diperoleh oleh acquisiton editor, yang disamping mengedit sendiri naskah yang diperolehnya juga juga akan menyerahkan naskah yang diperolehnya kepada editor lain. Naskah yang diperoleh sendiri olehperusahaan penerbitan bisa juga berarti naskah yang diperoleh penerbit atau editor in chief, yang disamping menaruh perhatian terhadap aspek bisnis dari suatu naskah, juga mencari naskah.



Apakah tugas paling utama dari seorang editor?

Tiga tugas paling utama dari seorang editor adalah mencari, memperbaiki dan menerbitkan naskah. Di dalam perusahaan penerbitan tertentu, tugas mengedit dipisahkan dari tugas menerbitkan. Di Random House hampir semua editor beroperasi sebagai penerbit, artinya editor juga sangat terlibat dalam semua aspek penerbitan buku, seperti desain, iklan, pemasaran, publisitas dan seterusnya.
Dulu ada ungkapan bahwa editor adalah jenderal berbintang lima bagi setiap buku yang diterbitkannya. Saya rasa, ungkapan itu masih tetap berlaku sampai sekarang.

Tugas yang pertama adalah mempertimbangkan nilai komersil dan nilai sastra dari sebuah naskah berdasarkan selera anda. Caranya ialah dengan banyak membaca. Andalah yang memutuskan apakah penulis ini layak untuk diangkat, apakah naskah ini pantas untuk diterbitkan dan apakah penulis berbakat ini pantas untuk dikembangkan.

Tugas yang lainnya, yang penting, ialah melakukan apa yang bisa anda lakukan untuk membantu pengarang dalam mencipatakan buku sebaik mungkin. Dalam melakukan tugas ini Anda sebenarnya lebih berfungsi sebagai pelayan; ketimbang sebagai majikan dari sang pengarang. Anda bersikap mendukung dan kritis terhadap pengarang. Anda melakukan apa saja yang perlu dilakukan untuk membuat sebuah karya menjadi lebih baik. Dan dalam hubungan dengan pengarang tertentu, ini bisa berarti bahwa anda tak perlu berbuat apa-apa lagi.
Pernahkah ada kasus dimana bantuan editorial tidak diperlukan lagi?

Ada. Kadang-kadang kita menerima naskah yang sangat sempurna. Dan dalam kasus seperti ini maka yang kita lakukan tinggal menandatangani satu-dua potong kertas agar naskah segera masuk ke proses produksi.
Bagaimana dengan pengarang yang membutuhkan begitu banyak bantuan editorial ?
Memang ada situasi di mana kita perlu melakukan diskusi dan editing untuk membuat naskah menjadi lebih baik.

Keputusan bisnis seperti apa yang diambil oleh editor?

Di dalam penerbitan buku umum, sampai kepada batas tertentu, seorang editor bisa memutuskan sampai seberapa besar jumlah uang muka yang pantas diberikan untuk sebuah naskah, dan bagaimana mengembalikan uang muka tersebut kepada perusahaan lewat penjualan. Tentu saja, ketika kembali, uang itu harus lebih besar dan perusahaan harus memperoleh keuntungan agar bisa menerbitkan buku-buku yang lain.
Apa yang menjadi ukuran dari keberhasilan editor?
Dalam suatu kurun waktu tertentu ia berhasil memperoleh sejumlah naskah. Dan ketika naskah tersebut terbit, bukunya meraih keberhasilan. Sebuah buku dikatakan berhasil bila ia bisa memberikan keuntungan finansial atau penghargaan yang besar kepada pengarang maupun kepada penerbit. Jika dalam setahun Anda bisa memperoleh 20 naskah atau buku, dan semua buku tersebut tidak memberikan keuntungan finansial dan tidak pula mendapat pujian dari para penulis resensi, maka berarti Anda bukan seorang editor yang baik. Jika dalam setahun Anda bisa memperoleh 20 naskah atau buku, dan sepuluh dari buku tersebut memberikan keuntungan, beberapa hanya pulang pokok dan beberapa yang lainnya merugi, maka berarti Anda masih tergolong seorang editor yang baik.

Apakah rahasia untuk menjadi seorang editor yang berhasil?

Anda harus punya citarasa. Anda juga harus punya pendapat. Dan anda harus mendukung citarasa serta pendapat itu dengan uang, walau pun itu berarti adalah uang perusahaan. Tanggung jawab bagaimana uang itu dipakai berada di pundak editor.

Apakah pandangan pribadi seorang editor harus merupakan refleksi dari pandangan perusahaan?

Memang, ada perusahaan penerbitan yang memiliki ciri atau gaya tertentu. Tapi, saya rasa, ciri tersebut tidaklah sengaja diupayakan agar menjadi ciri atau gaya para editornya. Dalam mempekerjakan seorang editor, maka yang dilihat penerbit adalah kemampuan sang editor untuk memperoleh naskah. Kemampuan tersebut bisa disebabkan oleh kepribadian, citarasa, akal atau kegigihan sang editor. Hal lain yang dilihat penerbit adalah kemampuan sang editor untuk membuat naskah itu berhasil. Dan jika tidak berhasil secara komersil, maka paling tidak naskah itu berhasil secara literer dan estetika.

Apakah ada cara lain untuk memperoleh naskah selain daripada yang digagas oleh literary agent?

Ada. Saya pernah mencoba mencari naskah sendiri. Dan saya tahu editor lain juga melakukan hal yang sama. Ketika timbul gagasan sebuah buku maka saya pergi menghubungi seseorang yang saya rasa bisa menulisnya. Mungkin saja, di kemudian hari, ketika menyusun kontrak penulisan dengan orang itu saya membutuhkan bantuan agen. Tapi dari sini bisa terlihat, bahwa gagasan sebuah buku tidak selalu berawal dari agen.

Apakah agen sering mengambil-alih pekerjaan editor?

Rasanya, ya. Tapi persoalannya, menurut pendapat saya, karena sampai pada tahap tertentu, penerbit dan editor telah menyerahkan apa yang seharusnya menjadi tugasnya, kepada agen. Dan ini bukanlah kesalahan agen. Membaca jurnal sastra, menghadiri acara pembacaan cerpen atau pertemuan pengarang, seharusnya adalah tugas penerbit atau editor. Tapi dewasa ini hal tersebut lebih banyak dilakukan oleh agen. Inilah yang menjadi akar persoalan. Saya tak melihat alasan, mengapa pula harus agen, dan bukan penerbit atau editor, yang harus lebih dahulu mengetahui kabar tentang seorang muda berbakat yang baru menyelesaikan sebuah lokakarya penulisan? Ini hanya bisa terjadi karena kami tidak melakukan tugas dengan baik.
Adalah sebuah kenyataan bahwa 15% dari royalti sebuah buku biasanya jatuh kepada agen. Sementara itu editor, yang bekerja bersama dengan pengarang sejak awal buku digagas paling-paling hanya mendapat imbalan kenaikan pangkat di perusahaan, tapi tak pernah mendapat imbalan uang. Bagaimana pendapat anda mengenai hal ini?
Saya tidak merasa keberatan dengan kenyataan tersebut. Itu adalah keputusan yang dibuat oleh pengarang. Sebenarnya agen melakukan tugas yang berat dan berharga bagi pengarang. Mereka bukan saja melakukan perundingan dengan penerbit. Banyak aspek yang mereka lakukan, misalnya menjual hak terjemahan ke luar negeri, merundingkan hak pembuatan filem dan hal-hal lain yang bisanya kami-penerbit dan editor-tidak lakukan.

Apa proses selanjutnya yang terjadi jika seorang agen mengirimkan naskah dan editor menyukai naskah tersebut?

Saya tidak tahu apa yang terjadi di penerbit lain. Tapi saya bisa menceritakan kepada Anda apa yang terjadi di Random House. Pembaca pertama yang menyukai naskah tersebut akan memberikannya kepada satu atau dua temannya yang lain untuk mendapatkan second opinion.
Jika semua menyukainya, maka barulah kepala penerbitan membacanya. Jika kepala penerbitan juga menyukainya barulah naskah itu dibicarakan dengan editor. Berapa royalti dan uang muka maksimal yang sanggup dibayarkan. Kemudian kta kembali menemui agen dan berkata, “Saya ingin menawarkan uang sekian-sekian untuk naskah ini…” dan agen bebas untuk menerima, menolak atau melakukan pembicaraan lain. Negosiasi biasanya berkisar di seputar jumlah uang muka dan hak-hak mana yang dikontrol oleh penerbit dan hak-hak mana pula yang dikontrol oleh agen dan pengarang.
Berapa besar jumlah uang muka yang biasanya ditawarkan oleh Random House?

Dari 0 dolar, 1.000 dolar sampai jutaan dolar.
Bagaimana cara menentukan jumlah uang muka?
Sama saja seperti menentukan hal-hal yang lain. Sebagian didasarkan kepada pengalaman dan sebagian lagi didasarkan kepada nasib. Sebenarnya ada beberapa cara untuk menetapkan jumlah uang muka. Salah satu cara adalah dengan memperkirakan berapa banyak uang yang akan diperoleh buku tersebut dari royalti dan berapa besar potensi laba yang akan diberikannya kepada perusahaan, didasarkan atas potensi penjualan. Jika saya melihat sebuah buku, maka berdasarkan pengalaman saya bisa mengatakan, “Saya rasa saya bisa menjual buku ini sampai limapuluh ribu eksemplar. Saya rasa saya bisa menjual hak penerbitannya ke dalam paperback sebesar $ 100.000. Saya rasa saya bisa begini dan begitu.” Jika angka-angka tersebut dikutak-katik maka muncullah jumlah uang muka untuk ditawarkan.
Kadang-kadang, kalau persaingan memperebutkan naskah tersebut agak ketat, anda memang terpaksa meningkatkan jumlah uang muka. Penerbit lain mungkin akan melakukan kalkulasi yang berbeda, sehingga angkanya menjadi lebih tinggi. Sampai pada taraf tertentu, apakah uang muka yang kita bayarkan itu layak atau tidak, sudah merupakan judi. Kadang-kadang kita berada dalam situasi lelang.
Apakah ada cara ilmiah dalam menentukan uang muka yang layak ditawarkan kepada agen?
Semua itu hanya terkaan. Tidak ada yang ilmiah mengenai hal itu. Memang, seperti perusahaan penerbit lainnya, dalam melakukan pembelian naskah yang melibatkan uang dalam jumlah besar, kami melakukan penghitungan komputer. Jika kami hendak membeli buku sebesar setengah juta dolar atau memberikan uang muka sebesar setengah juta dolar, maka kami akan memasukkan sejumlah angka ke dalam program komputer sehingga kami tahu berapa oplah cetakan pertama, berapa harga jual, berapa penjualan hak luar negeri yang kami antisipasi dan sebagainya. Program komputer dibutuhkan hanya untuk mengetahui berapa besar kehilangan kami atau berapa besar yang akan kami peroleh dengan uang muka sebesar itu, dan apakah uang muka itu bisa ditutup dari penjualan buku si pengarang. Memang komputer ada gunanya. Tapi hidup-mati kami tentu saja bukan ditentukan oleh komputer. Memang kelihatannya agak ilmiah. Tapi perlu anda ketahui bahwa angka-angka yang dimasukkan juga adalah perkiraan. Simulasi komputer bisa saja mengatakan bahwa sebuah buku akan terjual sebesar 100.000 ekseplar; padahal intuisi kami sebenarnya mengatakan ia hanya bisa terjual 15.000 eksemplar. Jika kami terlalu mengandalkan kompouter, dari dahulu kami sudah berhenti menjadi penerbit. Mungkin kami hanya bisa menjadi penjaja koran seperti orang di pojok sana.
Jika pejualan buku tidak seperti yang diharapkan, apakah uang muka yang telah diterima agen atau pengarang harus dikembalikan?
Tidak. Itu risiko penerbit.

Apakah hal itu ada tertulis?

Ya. Paling tidak di dalam kontrak kami. Saya belum pernah mendengar ada penerbit yang menuntut uang mukanya untuk dikembalikan. Satu-satunya kasus dimana uang muka harus dikembalikan ialah bila pengarang tidak bisa menyelesakan penulisan naskah sebagaimana yang telah dijanjikannya atau bila naskah itu jauh dari memuaskan.
Seberapa seringkah kejadian dimana uang muka terpaksa dikembalikan karena naskah tak berhasil diselesaikan, atau karena naskah itu sangat tidak memuaskan penerbit.

Tidak terlalu sering. Saya rasa, ketika menandatangani kontrak si editor sudah memiliki keyakinan tinggi bahwa si pengarang akan menyerahkan naskahnya sebagaimana yang telah disepakati. Kadang-kadang keyakinan itu memang meleset. Dan dalam kasus yang seperti ini mulailah kita memikirkan apa yang harus dilakukan.
Situasinya seperti kalau kita masuk ke sebuah toko. Anda memecahkan barang yang dijajakan, berarti anda harus membelinya.

Apakah yang terjadi bila terjadi perbedaan pendapat antara editor dan pengarang tentang arah sebuah naskah atau buku?

Biasanya editor akan berkata, “Kalau anda tidak mau melakukannya seperti ini, maka silakan tanya editor lain dan tawarkan saja naskah itu kepada penerbit lain.” Jika si pengarang berhasil menemukan penerbit lain untuk naskahnya, maka ia akan mengganti uang muka yang telah diterimanya dari penerbit yang pertama. Tak ada yang dirugikan.

Bagaimana pula halnya bila terjadi perbedaan pendapat dan tak ada penerbit lain yang mau menerima naskah tersebut?

Dalam hal ini memang musti ada yang kalah. Menurut pendapat saya ada dua pendekatan. Editor bisa memakai pendekatan dengan berkata, “Anda mau mengerjakan naskah ini sebagaimana yang saya minta, atau saya akan menganggap naskah ini tak bisa diterima dan anda harus membayar kembali semua yang telah anda terima dan naskah ini tidak akan saya terbitkan.” Atau pengarang juga memakai pendekatan dengan berkata, “Saya hanya mau mengerjakannya sebagaimana yang saya inginkan dan selanjutnya terserah anda.” Apa pun pendekatan yang dipakai, hasilnya adalah sebuah perang besar.
Pernahkah ada kasus dimana penerbit menggugat pengarang secara hukum agar mengembalikan uang muka yang telah diterimanya?

Mengejar pengarang agar mengembalikan uang muka adalah kasus yang sangat jarang: tapi pernah terjadi.

Bagaimana seorang pengarang harus memandang editornya?

Dalam berhubungan dengan editor, menurut hemat saya, maka hendaklah Anda memandang editor sebagai seseorang yang akan menjadi kritikus Anda yang paling penting. Di antara editor dan pengarang harus ada rasa saling percaya yang luar biasa besar, yang ditopang oleh rasa saling menghargai dan rasa saling menyenangi yang besar pula. Saya bukan hendak mengatakan bahwa hubungan editor-pengarang yang baik haruslah merupakan hubungan perkawanan. Tapi, kalau hubungan edior-pengarang itu dilandasi oleh perkawanan, maka hal itu tentu sangat menolong. Editor acapkali harus mengatakan kepada pengarang, “Tulisan ini tak jalan.” Dan saya rasa tak ada hal yang lebih buruk daripada, ketika seseorang telah menghabiskan tenaganya selama dua tahun untuk menulis sebuah naskah dan menyerahkannya kepada anda dengan wajah gembira dan anda membawanya pulang ke rumah dan membacanya dan beberapa hari kemudian anda datang lagi kepada pengarang itu dan berkata, “Saya tak mengerti apa yang anda tulis ini…” Ini adalah suatu hal yang sangat berat untuk dikatakan kepada seseorang. Ini adalah sesuatu yang menyakitkan bagi anda, karena anda juga tentu ingin agar naskah atau buku itu berhasil. Anda juga mempunyai kepentingan terhadap naskah tersebut.
Di pihak lain, bila Anda mengatakan kepada pengarang, yang kadang-kadang cenderung memiliki ego yang rapuh, bahwa Anda menyenangi apa yang mereka tulis dan bahwa Anda juga akan melakukan apa saja agar naskah atau buku itu berhasil, maka anda tentu ingin agar mereka percaya kepada apa yang anda katakan.
Apakah nasehat yang akan anda berikan kepada para editor dalam berhubungan dengan pengarang?

Para editor hendaklah bisa mengutarakan dengan jelas apa yang diinginkannya dari pengarang. Sebaliknya, pengarang juga hendaklah menyadari bahwa naskah atau buku yang hendak ditulisnya itu adalah sesuatu yang diharapkan oleh editor.

Pengarang bisa memilih siapa yang menjadi agennya. Tapi mengapa pengarang tidak bisa memilih siapa yang harus menjadi editornya?

Tentu saja pengarang juga boleh memilih editornya. Anda tak harus menulis sebuah buku kepada orang-orang tertentu yang memang tidak anda sukai.
Apakah ini berarti bahwa pengarang bisa memilih perusahaan penerbitan yang diinginkannya?

Ya.

Bisakah naskah kita diterbitkan oleh sebuah perusahaan penerbitan, tapi ditangani oleh editor yang tidak bekerja di perusahaan tersebut? Dengan lain perkataan, bisakah editor dari dua perusahaan yang berbeda saling bertukar pengarang?

Ada saja kasus di mana terjadi perbedaan pendapat yang keras antara editor dengan pengarang. Dalam hal ini maka pengarang, melalui agennya atau melalui kepala bagian penerbitan, bisa meminta agar editornya diganti. Halnya juga sama dengan ketika editor tidak sanggup lagi menangani seroang pengarang dan berkata, “Saya tak sanggup bekerja dengan Anda. Rasanya Anda perlu mencari editor lain.”
Apakah pengarang yang seperti ini akan dianggap jelek?

Saya rasa tidak. Tergantung dari situasi yang terjadi. Seperti di dalam bisnis mana pun, maka di bisnis penerbitan pun akan ada saja orang yang memang susah untuk dijadikan mitra bekerja sama.
Anda memasukkan naskah ke sepuluh penerbit. Dan ada satu penerbit yang menerima naskah tersebut. Berarti anda berurusan dengan editor dari penerbit tersebut. Misalkan saja, Anda tidak bisa bekerja sama dengan editor tersebut, maka ada beberapa hal yang bisa anda lakukan. Anda bisa menjual putus naskah tersebut dan tak perlu lagi berurusan dengan sang editor. Tapi, bisa juga, anda tak perlu menjual naskah tersebut. Hubungan dengan sang editor bisa dilakukan secara tertulis.
Menurut pendapat Ada apakah editor itu memang diperlukan? Apakah tidak ada pengarang yang bisa melakukan tugasnya dengan baik tanpa bantuan editor?

Saya rasa, tak ada hal yang lebih baik daripada seorang editor yang baik mendampingi seorang pengarang. Pengarang yang baik pasti akan setuju dengan pendapat tersebut. Dan tak ada yang lebih merusak daripada seorang editor yang buruk atau yang tak berbakat yang mendampingi seorang pengarang. Bagi seorang pengarang, editor adalah tolok ukur atau wakil dari khalayak pembaca. Kadang-kadang memang ada editor yang sama sekali tidak memberikan sentuhan apa-apa lagi terhadap sebuah naskah. Tapi untuk sampai kepada tindakan yang demikian tentu dibutuhkan kebijaksanaan dan kepiawaian yang luarbiasa tinggi dari seorang editor. Dan memang, kalau sesuatu tak rusak mengapa pula harus diperbaiki?

Apakah editor juga bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan pemasaran dan promosi melalui media?

Secara eksplisit, tidak. Hal itu adalah tugas associate publisher. Di Random House editor memang sangat terlibat dalam soal-soal tersebut. Ini adalah soal pengaturan dan kesepakatan di masing-masing penerbit. Tapi biasanya editor berhak mengusulkan jumlah oplah cetakan pertama dan cara-cara memasarkan sebuah buku.
Apakah editor dan pengarang perlu senantiasa membahas aspek pemasaran sebuah buku?

Boleh-boleh saja. Tapi yang menjadi persoalan ialah, apakah cara pandang editor dan cara pandang pengarang tentang pemasaran sebuah buku sama?

Seorang pengarang boleh saja memiliki harapan atas pemasaran bukunya. Tapi harapan itu hendaklah realistis. Jika anda menulis novel yang sangat serius tentang persoalan X, atau jika Anda menulis biografi tentang seorang pemain polo yang tak begitu terkenal yang hidup di abad kesembilanbelas, maka mengharapkan buku itu menjadi sebuah bestseller adalah sesuatu yang tidak realistis. Dan karena itu juga anda tak bisa mengharapkan sebuah penerbit mengalokasikan anggaran promosi sampai 100.000 dolar untuk buku seperti itu.
Kalau ada editor yang menjanjikan bahwa buku seperti itu bisa menjadi bestseller, maka editor tersebut pasti bohong.
Apakah ada saran yang bisa Anda berikan kepada pengarang yang sedang mencari editor?

Pertama, carilah agen. Untuk mendapatkan editor, anda harus lebih dahulu mendapatkan agen. Terutama bagi para penulis fiksi, langsung berhubungan dengan editor adalah hal yang sangat sukar untuk dilakukan. Tapi halnya akan lain, bila penulis itu sedang mengikuti lokakarya penulisan di perguruan tinggi. Dalam lokakarya penulisan yang baik, biasanya para dosen pembimbing telah memiliki kontak langsung dengan editor atau agen.
Mengapa, dewasa ini, semakin sukar saja bagi seorang penulis untuk mendapatkan seorang editor atau penerbit? Atau, sebaliknya, mengapa semakin sukar saja bagi seorang editor atau penerbit untuk mendapatkan seorang penulis yang baik?

Karena semua orang cenderung menganggap bahwa pekerjaan menulis dan membuat buku itu sebagai sesuatu yang mudah. Kalau anda berada di sebuah pesta maka akan ada saja seseorang-entah tukang pipa atau tukang binatu-yang datang kepada anda dan berkata, “Saya mempunyai kisah hidup yang menarik. Saya mau menuliskannya menjadi sebuah buku…” Hal yang sama tidak pernah anda dengar dalam kaitan dengan keahlian bedah otak atau mendaki gunung. Anda tak pernah mendengar seseorang berkata, “Wuah, operasi otak itu sangat luar biasa. Saya juga mau mengoperasi otak.” Atau, “Wah, pengalaman mendaki Mount Everest itu sangat luarbiasa. Saya juga mau mendaki Mount Everest.”

Entah mengapa, semua orang merasa mampu dan ingin menjadi penulis. Saya tidak tahu apakah ini baik atau tidak, tapi akibatnya penerbit kebanjiran naskah. Dan ini memperlambat proses penerbitan. Penerbit harus menggunakan sebagian dari waktunya untuk meneliti naskah-naskah tersebut; memisahkan gandum dari jerami. Memang, ada orang lain yang bisa dibayar untuk meneliti naskah-naskah tersebut. Tapi pekerjaan ini tetap menyita waktu penerbit secara keseluruhan. Akhir-akhir ini ada kecenderungan orang untuk menganggap, bahwa kalau bukunya tidak menjadi bestseller maka hal itu disebabkan karena kurangnya perhatian dan waktu yang diberikan oleh editor terhadap naskahnya.

Apakah ada pengarang-pengarang berbakat yang karyanya mubazir karena mereka tidak berhasil menemukan penerbit?

Mungkin ada. Tapi saya rasa jumlahnya kecil sekali. Sebab, menurut hemat saya, kalau penulis itu memang berbakat, akan ada saja jalan baginya untuk dikenal dan diketahui oleh editor atau penerbit.
Catatan:

1. David Rosenthal bekerja untuk sebuah imprint bernama Little Random, yang menjadi bagian dari Random House, Inc. Dan di dalam Random House terdapat pula imprint-imprint lain seperti Random House sendiri, Alfred A. Knopf, Pantheon, Crown, Vintage, Ballantine Books, Fawcett Books, Fodors Travel Books dan–seperti kata Rosenthal–”Entah apa lagi, hanya Tuhan-lah yang tahu…” Random House, yang berdiri sejak tahun 1939, adalah sebuah perusahaan penerbitan buku yang terbesar di dunia.
2. Tulisan ini diambil dari buku “Book Editors Talk to Writers”, sebuah buku kumpulan transkripsi wawancara tentang aspek editorial. Pewawancara dan Penyunting: Judy Mandell. Penerbit: John Wiley & Sons, Inc.
3. Penterjemah: Mula Harahap
http://mulaharahap.wordpress.com