Tampilkan postingan dengan label Tips dan Trik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips dan Trik. Tampilkan semua postingan

19 Juli 2011

Kendala Menulis

Menulis adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah dilakukan. Ada banyak kendala yang menggoda ketika seseorang mulai menulis. 6 kendala yang sering dialami calon penulis yaitu :
  1. tidak mau memulai menulis
  2. tidak menikmati menulis
  3. tidak menyukai apa yang ditulis
  4. kehabisan bahan dan kata-kata untuk menulis
  5. topik melebar, terlalu luas
  6. asyik tentang indahnya menjadi penulis tapi ogah-ogahan menulis

30 Juni 2011

Penyakit Penulis Pemula

Berikut ini adalah lima penyakit penulis pemula yang harus Anda hindari, jika Anda bercita-cita menjadi seorang penulis besar, yaitu:
1. Tidak sabar dalam menulis, sehingga hasilnya tidak maksimal, penuh kekurangan.
2. Berpikir setelah naskah diserahkan ke penerbit naskah langsung terbit.
3. Bawel dan terus menerus bertanya tentang perkembangan naskahnya.
4. Tidak melengkapi administrasi naskah, misalnya : daftar isi, kata pengantar, sinopsis, biodata penulis, dan sebagainya. 
5. Menyerahkan satu naskah kepada dua penerbit.  

24 Juni 2011

Etika Blogging

http://t1-gstatic.com
Seorang ibu muda hampir satu jam berdiri antri di loket pembayaran rekening listrik, tiba-tiba seorang bapak berkumis tipis menyerobot antrian. Ibu muda ini pun sewot, keluar tanduknya. “Pak, antri dong semua orang di sini juga tergesa-gesa bukan cuma bapak saja!” Ya, itulah etika, nama lain dari kesopanan. Hal kecil yang membuat orang lain merasa dihargai. Di kening setiap orang tersirat: “Make me feels important.”





23 Juni 2011

Lapak Pedagang KQ Online Anti Razia


Pedagang kaki lima di Indonesia ini tidak masuk dalam hukum positif Indonesia. Sewa lapak mahal, rutin kena palak preman (buat mabok), diuber-uber SATPOL PP seperti buronan, dan banyak kisah suram lainnya. Di tengah sulitnya mencari lapangan kerja, menjadi pedagang kaki lima perlu dicoba meski diiringi risiko menjengkelkan tersebut. Ini tidak terjadi kalau Anda berdagang secara online di berniaga.com

22 Juni 2011

SMS Penipuan XL

Saat ini banyak sekali penipuan yang mengatasnamakan XL, baik melalui SMS ataupun telepon. Mohon untuk berhati-hati terhadap penipuan SMS ini.

Jika Anda menerima SMS ataupun telepon penipuan tersebut, segera laporkan melalui SMS ke 588 dengan format : 

19 Juni 2011

Mempopulerkan Artikel Blog dengan Teknik SMO

Masakan Kolonel Sander, kentuky friend chiken rasanya biasa-biasa saja, lebih enak masakan gulai cincang mama saya. Keistimewaan ayam goreng Mbah Sander, karena ayam goreng ini telah mendunia, bahkan tiruannya pun ada : kentuku friend chiken.

Saya tidak sedang berbagi resep ayam goreng. Rumus kepopoleran ayam goreng ini di zaman internet sejalan dengan SMO (Sosial Media Optimize). SMO adalah adik kandung SEO (Search Engine Optimize). Hemat cerita, agar artikel di blog Anda popular bagikan pula di berbagai media social, misalnya :

31 Mei 2011

Apapun Bisa Didownload di Internet

Di zaman internet ini, apapun bisa didownload di internet secara gratis. Misalnya : lagu (mp3), film, e-book, modul fotografi, pelatihan menulis, artikel-artikel menarik, dan sebagainya.

Belajar kini memiliki ruang jelajah yang lebih luas, tak terbatas pada buku, dan ruang-ruang pertemuan belaka.

Inilah caranya untuk mendownload apapun di internet.

1.Buka situs http://4shared.com
2.Tuliskan di kotak pencarian : subjek yang Anda cari
3.Pilih unduh sekarang (tunggu beberapa detik)
4.Pilih unduh file sekarang
5.Ketika muncul open, dan save; pilihlah save
6.Simpan di folder khusus
7.Proses download selesai dalam 20 detik
8.Selamat mencoba.


29 Mei 2011

Tip Agar Pembicaraan Mengalir

Lupakan niat baik ibu Anda yang percaya penuh bahwa diam itu emas, dan terlarang bicara dengan orang asing. Inilah tips agar pembicaraan Anda mengalir dengan orang "baru":

1. Dalam situasi aman, pastikan berbicara dengan orang asing.
2. Perkenalkan diri.
3. Diam itu tidak sopan.
4. Kebaikan menghampiri orang yang mengejarnya.
5. Tergantung kepada Andalah untuk memulai pembicaraan.
6. Tergantung kepada Andalah untuk mengambil tanggung jawab pembicaraan.



18 Mei 2011

Tip Membeli Baju Anak

Di pasar "kaget" lapangan sempur, atau Taman Kencana Bogor, bertebaran para penjual baju anak.

Inilah tips membeli baju anak.

1. Pastikan anak menyukai bajunya, sehingga mau memakainya.
2. Sedapat mungkin anak diajak dan libatkan saat memilih dan membeli baju.
3. Kalau tak memungkinkan kenali tokoh kesayangannya, warna favoritnya, dan gambar yang disukainya.
4. Cari toko baju atau tempat menjual baju dengan harga terjangkau.
5. Kalau si kecil bingung, beri alternatif pilihan.
6. Beli satu ukuran lebih besar dibanding ukuran badannya saat ini.

17 Mei 2011

6 Aturan Penting Membuat Foto yang Baik


Sebuah foto mewakili 1.000 kata-kata. Untuk dapat membuat foto bagus dan menjadikan FOTO BERCERITA, inilah 6 aturan penting yang harus dilakukan:



1. Kamera dan perangkatnya
Kamera digital saku atau kamera professional harus benar-benar dikuasai penggunaannya oleh pemotret. Baca buku petunjuknya, gunakan metode trial and error untuk mengenal kamera tersebut, bacalah majalah fotografi, bergabunglah dengan komunitas fotografer untuk terus belajar tentang fotografi, perbayak jam terbang dan belajarlah dari kesalahan-kesalahan Anda.

2. Cuaca
Sesuaikan scene position (fitur yang ada di kamera digital saku) dengan cuaca pemotretan. Jangan memaksa memotret jika cuaca sangat tidak mendukung. Cuaca dalam memotret terdiri dari berbagai kondisi di antaranya:
-Hujan
-Mendung
-Berkabut
-Terik
-Dan sebagainya

3. Waktu
Waktu terbaik untuk memotret (di luar ruangan) adalah :

- Antara pukul 05.00 s/d 08.00 WIB
- Antara pukul 16.00 s/d 19.00 WIB

4. Tentukan Objek
Sebelum memotret, tentukan objek foto. Apakah potret bangunan, kendaraan, aktivitas benda bergerak, aktivitas benda diam, orang, pemandangan. Minimalkan elementer yang tidak penting. Jangan memotret “sampah” .


5. Arah Cahaya

- Cahaya dari depan : Objek menghadap langsung ke Matahari dan pemotret membelakangi Matahari. Detail wajah terekam baik, kekurangannya wajah objek terlihat berminyak.


- Cahaya dari samping : ideal untuk sebuah potret close up.

- Cahaya dari belakang : Latar terlihat lebih terang, wajah objek menjadi gelap, solusi tambahkan fill in flash untuk penyempurnaan pada wajah objek. Cahaya dari belakang (backlight ini dapat membuat foto siluet. Matikan flash, pilih latar belakang yang sederhana, dan tidak terlalu ramai, pilih moment yang tepat, lalu tekan shutter).

- Cahaya dari atas : Matahari tepat di atas kepala objek, efeknya objek seperti memakai kacamata (ada bayangan lingkaran di matanya). Gunakan fill in flash untuk menghilangkan bayangan tersebut.

-Cahaya tidak langsung : Objek berfoto di bawah bayangan pohon atau gedung, detail warna menjadi lebih baik.

Semoga tips ini bermanfaat. Selamat memotret, membekukan suatu peristiwa dalam keabadian.


15 Mei 2011

Memaksimalkan Kamera Digital Saku

Saya pernah memotret objek (seorang teman) yang sedang bermain flying fox dan ikan lumba-lumba yang melompat di udara, hasilnya kedua objek tersebut tak tertangkap kamera digital saya. Jeda waktu penekanan shutter dalam merekam gambar telat 0,02 detik. Hasil foto hanya menangkap angin. Menjengkelkan!

Anda salah satu yang berpikir bahwa foto bagus selalu dihasilkan dari kamera yang canggih dan mahal? Hanya kamera seharga 20 juta dan fotografer yang pernah "sekolah khusus" yang mampu merekam foto cantik? Anda tidak sepenuhnya benar.

Kamera digital saku juga sanggup membuat foto kenangan yang indah dan berkesan. Bacalah buku petunjuk kamera saku Anda. Maksimalkan semua fitur yang ditawarkan.

Cara Memegang Kamera yang Benar

Cara memegang kamera yang benar dalam memotret adalah.

1. Pegang kamera dengan dua tangan.

2. Tempelkan tangan kiri di dada/perut atau samping badan.

3. Cari tempat yang solid buat bersandar.

4. Atur pernapasan.

5. Jangan kasar menekan stutter.

6. Lihat objek foto dari view finder dengan picingan mata. Hidung dapat berfungsi menahan kamera bergetar (jika kamera digital saku Anda memiliki view finder).

Irama Shutter Kamera Digital Saku
Kamera digital saku mengenal release time lag. Release time lag adalah jarak waktu antara penekanan tombol shutter, penentuan jarak auto fokus kamera, dan sampai selesainya objek terekam. Release time lag kamera digital saku memiliki release time lag antara 0,01 – 0,02 detik. Release time lag ini tak berpengaruh pada objek diam.


Solusinya adalah tekan tombol shutter “cukup setengah” sampai muncul gambar lima jari dan kotak kecil di layar kamera, atau bunyi beep-beep(setiap kamera memiliki tanda yang berbeda-beda). Ini sebagai sarana untuk mengunci fokus, setelah itu atur komposisinya. Jika fokus sudah sampai di kotak kecil; tekan penuh tombol shutter. Cobalah berulang kali. Teknik ini berguna bagi semua kamera digital saku maupun kamera (profesional) paling canggih sekalipun.

Setiap Satu Jepretan Foto, Sesuaikan Scene Positionnya
Setiap kamera digital saku dilengkapi menu scene position. Efek foto jika dibuat sesuai scene position jadi lebih bagus. Scene position kamera digital saku umumnya adalah.

1. Potrait, digunakan saat membuat foto close up, warna kulit terlihat lebih cantik dan lembut.
2. Landscape (icon pemandangan), digunakan untuk memotret pemandangan, foto pemandangan terlihat lebih tajam dan jernih.
3. Sport, digunakan untuk merekam objek bergerak, secara otomatis kamera mengatur kecepatan shutter menjadi lebih cepat.
4. Night scene (icon bulan sabit), digunakan untuk memotret di malam hari. Agar tidak blur (gambar kabur) : gunakanlah tripot (kaki penyangga kamera atau meja kecil sebagai alat peninggi tempat meletakkan kamera).
5. Marco (icon kembang), digunakan untuk memotret objek berukuran kecil dari jarak yang sangat dekat. Kurang lebih 10 cm dari kamera. Misalnya : cicak, kepik, semut, dan sebagainya.
6. Food, digunakan untuk memotret makanan.
7. Sunset (icon Matahari terbenam), digunakan untuk memotret matahari terbenam.
8. Dan sebagainya.

Perhatikan ISO

ISO adalah Internasional Standar Organization atau nama lain ASA yaitu American Standar Organization. ISO dan ASA merupakan derajat kepekaan film. Pengguna kamera digital saku dapat mengatur ISO atau ASA secara manual sesuai kebutuhan pemotretan.

ISO 50 s/d 200

Digunakan untuk memotret di bawah Matahari atau saat berawan. ISO rendah menghasilkan detail dan kualitas foto yang sangat baik. Misalnya : foto pemandangan.

ISO 400 ke atas
Digunakan untuk memotret dalam ruang baik dengan lampu kilat atau tidak. ISO ini cocok buat membekukan aksi panggung atau gerak cepat dalam olahraga.

15 Tips Jitu Memotret
Foto selalu dinilai secara utuh. Berjuanglah untuk merekam sisi tercantik dari objek yang Anda potret. 15 jurus jitu memotret adalah sebagai berikut.

1. Perlihatkan tatapan mata objek.
2. Bikin foto close up (potong bagian yang berlebih dengan photoshop)
3. Perhatikan bakgroundnya (latar belakangnya).
4. Buatlah foto vertical dan horizontal (kombinasikan, pilih yang terbaik).
5. Cobalah out of centre (objek jangan di tengah-tengah melulu-membosankan!).
6. Kunci objek dengan menekan setengah shutter.
7. Rasakan cahaya yang ada.
8. Amati perlu tidaknya penggunaan lampu kilat.
9. Kenali berapa jangkauan lampu kilat (maksimal lampu kilat menjangkau 3 meter).
10. Jadilah picture director, bukan sekedar tukang foto.
11. Buatlah banyak foto, dan pilih yang terbaik.
12. Gunakan background yang sederhana . Misalnya: langit, gunung, dan sebagainya.
13. Cobalah angel (sudut rekam foto) yang berbeda.
14. Buatlah foto candid ( tersembunyi ;anti sadar kamera-supaya tampak alami).
15. Perbanyak jam terbang. Hunting foto yuk!

Jangan mengubur mimpimu hanya karena belum punya kamera canggih. Kamera digital saku bisa dimaksimalkan sehingga mencapai hasil yang bagus. Selamat berburu foto!



08 Mei 2011

Become a Travel Writer, Traveling The World For Free

Hujan menguyur Bogor pagi ini, tetapi sekedar hujan tidak menyurutkan semangatku untuk menghadiri seminar Become a Travel Writer di Soto Karak, seberang Museum PETA Bogor. Acara workshop dimulai pukul 9 pagi. Pembicaranya adalah Pak Teguh Sudarisman, seorang penulis pengelana, chief editor majalah LIBURAN . Pria lulusan UNDIP jurusan teknik kimia. Beliau bercerita bahwa waktu masa sekolah dulu ia paling suka pelajaran sejarah , ia memilih jurusan kimia karena alasan cowok banget. Bu guru kimianya cantik.

07 Mei 2011

Tips Mengajak Anak Berwisata


Selama masih ada yang bisa dipelajari seperti : jalan-jalan ke mal, museum, toko buku, taman kota, berkunjung ke rumah teman, menjelajah pasar tradisional , bengkel, dan sebagainya; bisa dijadikan sebagai ajang “wisata kecil” buat anak. Yang penting ada sesuatu hal baru yang asyik buat anak. Jika anak diajak berwisata ke sirkuit Sentul, imajinasi anak barangkali menuntun cita-citanya menjadi pembalap. Seseorang yang sangat memuja kecepatan.

05 Mei 2011

Peluang Menulis : Dari Hobby Menjadi Profesi


Apakah Anda suka menulis? Pernahkah Anda berpikir untuk menulis bagi orang lain atau perusahaan? Atau menjadikan hobby menulis Anda sebagai bisnis kedua Anda (bisnis sampingan). Ada banyak peluang untuk menulis jika Anda berpikir seperti itu. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menemukan peluang itu.

Langkah Pertama
Apa yang ingin Anda tulis; artikel, makalah, jurnal, atau buku? Tergantung dari apa yang ingin Anda tulis, Anda dapat menemukan banyak peluang di banyak tempat yang berbeda.


02 Mei 2011

Dua Kesalahan Pengusaha

Tak banyak orang yang sukses saat memutuskan untuk menjalankan bisnis sendiri. Pengusaha yang tak beruntung, justru merugi. Pengusaha muda terkaya ke-27 di Indonesia Sandiaga Uno menjelaskan dua kesalahan paling berbahaya yang sering menjerumuskan pengusaha.

28 April 2011

Petunjuk Permohonan Kunjungan ke Istana Bogor

Inilah persyaratan jika teman-teman ingin menjadi tamu di Istana Bogor

Petunjuk permohonan Kunjungan ke Istana Bogor

Para peminta agar mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Mengajukan surat permohonan ditujukan kepada:
a. Sekretariat Presiden RI
Jl. Veteran No 16 Jakarta 10110
b. Kepala Istana Bogor
Jl. Ir. H. Juanda No 1 Bogor

c. Melampirkan daftar nama pengunjung sejumlah rangkap 4 (empat)
d. Identitas jelas pimpinan rombongan (alamat, telepon, dan fotocopy KTP)
e. Minimal 25 orang dalam satu rombongan
f. Surat permohoan dapat diajukan oleh instansi, organisasi, yayasan sekolah, baik pemerintah atau swasta
g. Rombongan yang bersifat perorangan/keluarga, harus diketahui/legalisir oleh pejabat wilayah yang berwenang serendah-rendahnya Pejabat kantor Kelurahan
h. Rombongan yang memakai jasa travel surat permohonannya dibuat diatas kertas kop pemohon (bukan Kop travel)
i. Batas usia pengunjung minimal 10 tahun atau kelas 4 sekolah dasar
j. Surat permohonan harus sudah diajukan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum hari kunjungan
k. Bagi calon pengunjung yang dapat dipertimbangkan akan diberikan surat ijin masuk
l. Surat Ijin Masuk Istana akan diberikan paling cepat 3 (tiga) hari sebelum hari kunjungan

2. Waktu Kunjungan

a. Hari Kerja (Senin s.d.Jumat) mulai pukul 08.00 s.d 14.00 WIB
b. Hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya tidak melayani tamu kunjungan

3. Ketentuan/Persyaratan

a. Pakaian harus sopan dan rapi, contoh, baju muslim lengkap, stelan rok/celana/blazer, celana panjang dari bahan dan kemeja lengkap dengan sepatu dan ikat pinggang untuk pria
b. Tidak memakai pakaian rekreasi seperti: celana pendek, celana panjang ketat, celana jean’s, celana olahraga, rok mini, baju tanpa lengan, baju ketat, kaos, T-shirt, dan sandal
c. Tidak memotret pada tempat-tempat yang bertanda “DILARANG MEMOTRET”
d. Tidak membawa senjata api, senjata tajam,alat-alat bunyi, atau barang-barang berbahaya lainnya
e. Tidak membawa tas, bungkusan, makanan, minuman selama berkunjung ke dalam istana (barang-barang ini bisa ditinggalkan dikendaraan masing-masing)
f. Dilarang membuang sampah dihalaman Istana Bogor, dan tetap senantiasa menjaga ketertiban dan keamanan
g. Tidak mengadakan kegiatan lain seperti arisan, makan atau acara lain tanpa izin kepala Istana Bogor
h. Pimpinan rombongan bertanggungjawab penuh atas rombongannya
i. Bagi pengunjung yang tidak mematuhi ketentuan-ketentuan tersebut maka izin kunjungan dapat dibatalkan dan dimasa mendatang tidak akan dilayani.
j. Pelanggaran sampai tingkat membahayakan keamanan akan diproses secara hukum

Note: kemungkinan Pembatalan / penundaan oleh pihak Istana Bogor dapat dilakukan apabila Istana Bogor sedang dipergunakan untuk acara kenegaraan / acara penting lainnya

Namun di luar dari tata cara tersebut, ada kalanya Istana dibuka untuk Umum sebagai salah satu dari rangkaian acara peringatan hari Jadi Kota Bogor yang jatuh pada 3 Juni. Pendaftaran di Kantor Disbudpar di Jalan Kapten Muslihat, dan syarat-syarat lainnya sama dengan peraturan d di atas.

Teknis kunjungan nantinya para pengujung akan dibagi dalam beberapa kelompok tergantung jumlah pendaftar. Para pengujung akan dibawa berkeliling ke Istana Bogor selama kurang lebih 30 menit. Dibantu oleh pemandu dari Istana para pengujung akan diajak mengenal sejarah yang terdapat di dalam istana.

Sumber : http://galeribogor.net/

27 April 2011

Ciri-Ciri NII KW 9, Dahulu dan Sekarang


Saya pernah dua kali mengikuti pengajian NII. Pertama di daerah Pisangan Barat, Jakarta, kedua di daerah Jalan Baru, Bogor. Tujuan utama saya adalah memuaskan rasa keingitahuan dan membebaskan seorang teman yang terlanjur “dibaiat” NII.

Dibaiat adalah seseorang mengucapkan ikrar untuk hijrah, pindah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ke Negara Islam Indonesia (NII).

Saya gagal, teman saya terlanjur cinta NII, lucunya mereka mengkafirkan orang tua, ibu atau ayah yang melahirkan dan membesarkan mereka tetapi menghalalkan uangnya. Waduh!

Pertemuan pertama saya dengan NII adalah berkat “kerja paksa” seorang teman. Sebut saja namanya Rahmat. Ini terjadi tahun 1996, ketika itu saya baru kuliah di semester dua, Universitas Gunadarma Depok.

Kantong NII saat itu berada di Pisangan Barat, mereka bermarkas di sebuah rumah kontrakan petak-petak. Mereka mendata saya beberapa pertanyaan: menanyakan nama, alamat rumah, no. telp, dan ada nggak anggota keluarga yang jadi ABRI? Pengajian pertama pun dimulai.

Di ruangan itu saya diajak diskusi oleh seorang ustad tentang sebuah Negara baru yaitu Negara Islam Indonesia. Ruangan itu terdiri dari sebuah meja yang berisi tumpukan buku-buku agama, Al-Quran, dan sebagainya. Serta beberapa kursi kosong.

Sang Ustad memperkenalkan diri kemudian membagi sebuah whiteboard. Bagian kiri untuk NKRI sedangkan yang kanan adalah NII.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Dasar Negara : Pancasila

Undang-Undang : KUHP dan UUD’45
Sistem : Sekuler
Kepala Negara : Presiden
Kondisi Negara : Massa Mekkah

Negara Islam Indonesia (NII)

Dasar Negara : Perjanjian Madinah
Undang-Undang : Al-Quran dan Hadist
Sistem : Syariat Islam
Kepala Negara : Kekhalifahan
Kondisi Negara : Massa Madinah

Mereka memengal ayat-ayat Al-Quran seenak-enaknya. Menyatakan bahwa saya dan teman-teman lain yang hidup di NKRI kotor (kafir) dan harus disucikan. Ilustrasi mereka :
Sebuah apel yang merah manis jika berada di tempat sampah itu namanya sampah. Lalu saya balas : Sebutir berlian yang tercebur ke comberan atau diselimuti tai kerbau tetap saja berlian!
Mereka kesal dengan analogi tandingan saya.


Mereka lalu membahas Pancasila, KUHP , UUD 1945 dan membandingkannya dengan Perjanjian Madinah, Al-Qur’an dan Hadis. Mereka memimpikan berdirinya Negara Madinah yang diwakili dengan NII. Penjelasan mereka sangat aneh. Pancasila, KUHP, UUD 1945 itu sampah.

Singkat cerita, kalau Anda mau berubah menjadi lebih baik, Anda harus pindah dari NKRI ke NII. Saya lalu dihitung umur, sudah berapa lama hidup di NKRI. Bandrol yang harus saya bayar untuk sebuah pencucian dosa : Rp 350.000, wah itu seharga uang semester saya untuk 6 bulan. Karena dari awal saya “tidak setuju” dengan NII ini, saya tawar Rp 350.000 jadi 2.000, (ilmu menawar ini saya peroleh dari ibu saya yang suka belanja di pasar, kalau mau dua rebu ambil, kalau nggak mau; kabur..hehehe).

Supaya tidak ada orang-orang yang terjebak lagi oleh NII, berikut ciri-ciri kelompok yang mengatasnamakan NII adalah :

• Dalam menda'wahi calonnya, mata sang calon ditutup rapat. Dan penutup itu baru akan dibuka ketika mereka sampai ke tempat tujuan.

• Para calon yang akan mereka da'wahi rata-rata memiliki ilmu keagamaan yang relatif rendah bahkan boleh dibilang tidak memiliki ilmu agama. Sehingga para calon dengan mudah dijejali omongan-omongan yang menurut mereka adalah omongan tentang dinul Islam. Padahal kebanyakan akal merekalah yang berbicara dan bukan diinul Islam yang mereka ungkapkan.

• Calon utama mereka adalah mereka-mereka yang memiliki harta yang berlebihan, atau yang orang tuanya berharta lebih, anak-anak orang kaya yang jauh dari keagamaan, sehingga yang terjadi adalah penyedotan uang para calon dengan dalih islam. Islam hanya sebagai alat penyedot uang.

• Pola Da'wah yang relatif singkat, hanya kurang lebih 3 kali pertemuan, sang calon dimasukkan kedalam anggota mereka. Sehingga yang terkesan adalah pemaksaan ideologi, bukan lagi keikhlasan. Dan rata-rata, para calon memiliki kadar keagamaan yang sangat rendah sekali. Selama hari terakhir penda'wahan, sang calon dipaksa dengan dijejali ayat-ayat yang mereka terjemahkan seenak lidah mereka hingga sang calon mengatakan siap di bai'at...

• Ketika sang calon akan dibai'at, dia harus menyerahkan uang yang mereka namakan dengan uang penyucian jiwa. Jika sang calon tidak mampu saat itu, maka infaq itu menjadi hutang sang calon yang wajib dibayar.

• Tidak mewajibkan menutup aurat bagi anggota wanitanya. Dengan alasan Kahfi.

• Tidak mewajibkan sholat 5 waktu bagi para anggotanya dengan alasan belum futuh. Padahal, mereka mengaku telah berada dalam madinah. Seandainya mereka tahu bahwa selama di madinah lah justru Rasul benar-benar menerapkan syri'at Islam. Dan justru Rasul wafat beberapa waktu setelah futuh mekkah.

• Sholat 5 waktu mereka ibaratkan dengan do'a dan da'wah. Sehingga jika mereka sedang berda'wah maka saat itu mereka sedang sholat.

• Sholat Jum'at diibaratkan dengan rapat / syuro. Sehingga pada saat mereka rapat, maka saat itu pula mereka namakan sholat jum'at.

• Atau untuk pemula, mereka dibolehkan sholat yang dilaksanakan dalam satu waktu untuk 5 waktu sholat.

• Infaq yang dipaksakan perperiode ( per bulan), sehingga menjadi hutang yang wajib dibayar bagi yang tidak mampu berinfaq.

• Adanya Qiradh (uang yang dikeluarkan untuk dijadikan modal usaha) yang diwajibkan walaupun tak punya uang, bila perlu berhutang kepada kelompoknya. Pembagian bagi hasil dari Qiradh yang mereka janjikan tak akan pernah kunjung datang. Jika diminta tentang pembagian hasil bagi itu, mereka menjawabnya dengan ayat Qur'an sedemikian rupa sehingga upaya meminta hasil bagi itu menjadi hilang.

• Zakat yang tidak sesuai dengan syari'at Islam. Takaran yang terlalu melebihi dari yang semestinya. Mereka mensejajarkan sang calon dengan sahabat Abu Bakar dengan menafi'kan syari'at yang sesungguhnya.

• Tidak adanya mustahik di kalangan mereka, sehingga bagi mereka yang tak mampu makan sekalipun, wajib membayar zakat/infaq yang besarnya sebetulnya sebanding dengan dana untuk makan sebulan. Bahkan mereka masih saja memaksa pengikutnya untuk mengeluarkan 'infaq' padahal pengikutnya itu dalam keadaan kelaparan (saking kelaparannya, dia melakukan shaum Daud. Bukan karena sunnah tapi memang enggak ada barang yang mesti dimakan)

• Belum berlakunya syari'at Islam dikalangan mereka sehingga perbuatan apapun tidak mendapatkan hukuman apapun.

• Mengkafirkan orang yang diluar kelompoknya bahkan menganggap halal berzina dengan orang diluar kelompoknya.

• Dihalalkannya mencuri / mengambil barang milik orang lain (mencuri).

• Menghalalkan segala cara demi tercapai tujuan spt menipu / berbohong meskipun kepada orang tuanya sendiri.

Semoga kepingan cerita ini ada manfaatnya buat teman-teman sekalian. Selamat membuat hari ini menjadi indah.



25 April 2011

Tips Hadapi Bencana Alam

Wilayah Indonesia merupakan wilayah dengan frekuensi gempa bumi terbesar di dunia. Di samping itu Indonesia juga memiliki jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia, yaitu sebanyak 129 gunung.

Berikut ini adalah tip menghadapi berbagai bencana alam :

Gempa Bumi
•Berlindung di bawah meja untuk menghindari jatuhnya benda-benda. Jika tidak memiliki meja lindungi kepala dengan bantal.
• Matikan kompor untuk mencegah terjadinya kebakaran.
• Mencari tempat yang lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang, dan pohon.
• Lindungi kepala jika berada di dekat gedung perkantoran atau kawasan industry dari jatuhan kaca-kaca dan papan reklame.
• Jangan menyebabkan kepanikan atau korban kepanikan saat berada dalam mal, bioskop, atau lantai dasar mal. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
• Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa atau kebakaran . Jika merasakan getaran gempa, tekan semua tombol, dan cepat keluar dan cepat keluar saat pintu terbuka, atau gunakan interphone jika tersedia dalam lift.
• Berpegangan erat pada tiang saat berada dalam kereta api , antisipasi jika kereta berhenti secara mendadak . Bersikap tenang mengikuti petunjuk dari petugas.
• Saat mengendarai mobil, jauhi persimpangan dan berhenti dipinggir jalan.

Letusan Gunung Berapi

• Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
• Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan topi.
• Jangan memakai lensa kontak.
• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
• Saat turunnya awan panas, usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
• Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
• Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya bisa merusak dan meruntuhkan atap bangunan.
• Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.


Tsunami
• Segera berlari menuju tempat yang lebih tinggi, jika berada di sekitar pantai terasa ada guncangan gempa bumi ( diatas 6,5 scala richter)air laut dekat pantai surut tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat.
• Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut, jangan mendekati ke pantai.

Banjir

• Mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
• Matikan peralatan listrik / sumber listrik.
• Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman.
• Ikut mendirikan tenda pengungsian, dan membuat dapur umum.
• Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
• Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
• Menggunakan air bersih dengan efisien.

Sesudah Banjir

• Bersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah .
• Melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
• Melakukan kaporitisasi sumur gali.
• Memperbaiki jamban dan saluran pembuangan air limbah.

Gelombang Pasang

• Pemberitahuan dini kepada masyarakat dari hasil prakiraan cuaca melalui radio ataupun alat komunikasi.
• Bila sedang berlayar di tengah laut, usahakan menghindari daerah laut yang sedang dilanda cuaca buruk.
• Membuat/ merencanakan pengungsian apabila terjadi gelombang pasang di pinggir pantai.
• Membuat infrastruktur pemecah ombak untuk mengurangi energy gelombang yang datang , terutama di daerah pantai yang bergelombang besar.
• Tetap tenang jika terjadi gelombang pasang di tengah laut ataupun di pinggir pantai.



19 April 2011

Pencegahan Dini Penggunaan Narkoba : Merokok, Sebuah Awal yang Tak Bisa Dianggap Remeh

…Berkata seorang dari mereka,
“Om, mintakan maaf

pada papa dan mama yang mengusir saya
bulan depan saya selamanya berangkat


Seorang lagi begini mengucap,
“Pak De, kok saya jadi begini

tahun depan barangkali umur saya tamat


Air mataku tak bisa kuhambat…


Petikan puisi :
Aku Melihat Mayat-Mayat Bergoyang dari Saat ke Saat, karya Taufik Ismail, 7 Juni 2003.

Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada usia 15 tahun (SMP), karena bujukan dan tawaran teman sebaya. Didorong rasa ingin tahu mereka mencobanya, selanjutnya tidak sulit tawaran kedua, ketiga, dan pada akhirnya menjadi pecandu.

Sebelum mengenal narkoba remaja usia sekolah SD atau SMP meniti karir sebagai pemadat (pecandu) dengan belajar merokok. Mereka merokok atas nama solidaritas, rasa persahabatan dan perasaan enggan untuk menolak tawaran teman sebaya. Setelah mahir merokok, mereka mencari tantangan baru, mencoba pil lain sebagai obat penenang. Misalnya : Obat penenang anjing gila, ganja, heroin (putaw), sabu-sabu, ekstasy, dan sebagainya.

Ada beberapa pola pemakaian narkoba yang umumnya dilakukan kalangan remaja, diantaranya adalah :

1. Pola Coba-Coba
Rasa keingintahuan yang besar disertai ketidakmampuan berkata TIDAK mendorong remaja mencicipi narkoba. “Cobain nyicip barang gue bro, biar problem lu hilang, itulah bujuk rayu yang sering diobral para bandar narkoba.

2. Sarana Pergaulan Sosial
Pemakaian narkoba kebanyakan untuk tujuan pergaulan, agar diterima dalam kelompok tertentu. Misalnya : Pergaulan artis sinetron, anak band, komunitas balap liar, dan sebagainya. Mereka menciptakan “rasa nyaman” di komunitas pecandu.

3. Generasi Bingung yang Berlimpah Uang
Situasi tertentu seperti kesepian, keluarga broken home, anak yang terabaikan keluarga akibat perceraian yang menyisakan jejak kesepian membuat remaja tergoda untuk berkawan dengan narkoba. Inilah cara terbodoh untuk mengatasi semua masalah dalam jangka pendek.

Akibat penggunaan narkoba tentu berdampak negatif bagi diri sendiri. Efek buruk narkoba bagi diri sendiri adalah.
1. Terganggunya fungsi otak.
2. Tubuh keracunan.
3. Overdosis (OD)
4. Sakau, sakit akibat terputusnya konsumsi narkoba.
5. Mudah tersinggung.
6. Menarik diri dari pergaulan.
7. Asosial, atau tak acuh terhadap diri sendiri dan lingkungan.
8. Rela melakukan apapun demi membeli narkoba.
9. Berprilaku kasar dan tidak sopan terhadap orang tua.
10. Prestasi sekolah menurun.

Pencegahan dini dengan menakut-nakuti bahaya narkoba dan hukuman penjara bagi siapa saja yang tertangkap menggunakannya bukanlah metode yang efektif . Adakah cara lain yang lebih efektif?

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan dini penggunaan narkoba, adalah.
1. Orang tua harus bersahabat dengan anak remajanya
Orang tua dan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang harus membentengi remaja dari jerat narkoba. Orang tua harus berjuang menjadi sahabat anak. Mereka akan mendengar dan mau bersahabat dengan orang tua jika segala sesuatu tidak disampaikan dengan marah-marah melulu.

Anak remaja akan mendengarkan informasi pertama, dari orang yang mereka cintai, penyampaiannya asyik, dan penyampaian tersebut harus dilakukan sering. Jangan membuat jarak dengan anak-anak remaja Anda. Sekali Anda lengah, cinta anak Anda akan berpaling ke para bandar narkoba! Anda harus berebut cinta dengan bandar narkoba!

2. Salurkanlah bakat anak-anak Anda agar mereka mampu mengapai cita-cita mereka. Dukung apapun minat mereka, misalnya : menjadi pelukis, pembalap, musisi, olahragawan, dan sebagainya.

3. Tanamkan pendidikan keimanan sejak dini untuk menangkal narkoba. A.A Briel, seorang psikolog bilang : “Individu yang benar-benar religious tidak akan pernah sakit jiwa.”

4. Laporkan aktivitas penyalahgunaan narkoba disekitar ANda ke Badan Narkotik Nasional (BNN) di no BNN online : 021- 80880011, SMS 0888 111 0266, counseling servive : 0 800 1 663 784.

5. Jika anak Anda merupakan korban narkoba, obati segera anak Anda, bawalah anak Anda ke pusat rehabilitasi narkoba. Jangan sembunyikan masalah Anda, berjuanglah untuk mengembalikan dan menyembuhkan anak Anda, karena ia layak diperjuangkan.


25 Januari 2011

Menulis Waktu

Mungkin ada beberapa yang masih sulit percaya, ketika saya mengetik duduk memakai celana pendek di sofa dengan laptop atau melamun memandang keluar jendela, saya sedang bekerja. Dengan sangat serius. Ya, saya penulis. Jadi menulis adalah pekerjaan profesional saya.

Karena mungkin suasananya tidak pernah formal, banyak juga yang membayangkan jam kerja penulis juga tidak formal. Kalau formal dalam aturan terikat aturan baku, memang tidak. Tapi ketika tidak formal lantas bergeser jadi tidak pasti, ini jelas tidak.

Menulis adalah kerja yang penuh kedisiplinan tingkat tinggi. Karena yang mengatur dan diatur adalah kemauan diri sendiri. Tiap penulis punya caranya masing-masing. Untuk mematahkan atau menjinakkan deadline. Memancing inspirasi, dan lainnya. Tentu tidak pernah ada ukuran bakunya. Tapi penulis yang berhasil, punya cara yang berhasil. Ada metoda yang dia susun sendiri.

Belakangan ada penulis atau buku yang coba membagikan tips-tips atau rahasia menulis dengan efektif. Saya juga ingin berbagi. Sekedar untuk mengingatkan diri sendiri dan semoga juga bisa berguna buat yang lain yang membaca tulisan ini nanti.

Kata pertama adalah waktu. Ini tantangan besar dari pekerja kreatif. Dan tentu saja adalah penulis. Apalagi buat para penulis yang masih memiliki pekerjaan lainnya. Masih moonlighting alias menulis posisinya masih menjadi sidejob. Saya tahu rasanya. Saya pernah ada di sana.

Dua orang panutan saya adalah Arswendo Atmowiloto dan Putu Wijaya penulis super produktif dengan profesi multi. Saya sering garuk kepala melihat bagaimana mereka masih bisa menghasilkan karya yang banyak tapi tetap bagus.

Lalu saya pernah punya kesempatan mewawancarai mereka. Mau tahu apa jawaban rahasia mereka? “Waktu sehari itu 24 jam. Dan 24 jam itu banyak sekali.” Itu kata mereka. Saya terdiam. Benar juga. Kuncinya ada pada efektifitas ternyata.

Sebuah buku Write Faster, Write Better karangan David Fryxell kurang lebih juga menyodorkan pemikiran yang sama. Secara simpel coba lakukan ini: "Bangun dua jam lebih awal dari kebiasaan kita. Manfaatkan waktu itu. Atau, coba hitung berapa lama waktu yang terbuang untuk sekedar browsing plus mengecek status facebook teman di pagi hari saat menyalakan komputer."

Intinya kenali dulu bagaimana kita, menghabiskan waktu. Tiap hari. Dari sana pasti akan terbuka celah bahwa dalam 24 jam itu ada titik-titik yang belum efektif terpakai. Dari sana juga bakal terkenali, apakah kita penulis malam, siang, subuh atau di antara jam makan malam saat menunggu masakan disiapkan.

Jangan tertawa dengan ungkapan terakhir. Putu Wijaya menulis saat dia menunggu narasumber waktu dia masih jadi wartawan. Seorang penulis novel produktif Eropa abad pertengahan memanfaatkan waktu 15 menit saat istrinya bersiap menuju meja untuk makan malam. Kenali cara kita mengkonsumsi waktu, lalu efektifkan.

Di awal karir, saya adalah wartawan. Baru sejak 2008 nyemplung total ke dalam penulisan. Sepanjang menuju tahun itu, saya hidup di antara dua deadline. Di antara kejaran deadline bermata dua itu, saya bisa selamat dengan lecet-lecet yang tidak terlalu banyak. Sebabnya ya, karena saya menelaah secara kongkrit waktu saya. Ibaratnya sebelum menulis, saya sudah ‘menuliskan’ dulu waktu saya untuk menulis.

Saya juga justru survive dengan deadline. Tenggat waktu itulah yang membuat saya bisa bekerja secara multiple. Karena dengan adanya deadline pekerjaan sudah terpilah sedari awal. Ada batas-batas yang jelas. Saya jadi tahu mana yang harus didahulukan. Dan karena kerja jurnalis deadline-nya lebih teratur, saya mengukur semuanya dari sana.

Setelah itu, saya berusaha mencoba mempunyai metoda dalam menulis. Bukan untuk mengurung kreatifitas atau membuat menulis menjadi fabrikasi. Ini murni alat bantu. Sebab bekerja dengan metoda tertentu justru untuk mengefektifkan waktu dan dengan sendirinya, ruang untuk menggali kreatifitas jadi tambah lebar. Sebisa mungkin saya membuat pola menulis saya bisa diganggu di tengah jalan. Oleh apa pun.

Dengan begini saya tidak pernah merasa harus selalu mengulang dari awal setiap pekerjaan yang diselak kerjaan kantor misalnya. Karena saya menulis dalam tahapan-tahapan. Saya memecah cara menulis saya menjadi bagian-bagian yang sangat mudah dikenali.

Misalkan, saya menulis dengan formula sekuens. Lalu pada saat sedang menulis sekuens tertentu, ada deadline lain menyerbu, saya tidak panik. Saya bisa berhenti dulu dari sekuens tersebut dan mengerjakan yang lain. Sekuens-sekuens itu sudah saya tandai posisi dan fungsinya. Jadi pada saat kembali, saya tahu persis dimana saya akan memulai lagi.

Saya juga menganut paham, yang namanya menulis bukan pada saat membuka laptop lalu mengetik. Tapi pada saat memikirkan cerita di tengah kemacetan. Membuat catatan kecil di notebook moleskin atau di HP. Ketika mengetikkannya di laptop bisa dibilang itu tinggal kerja ‘teknis’-nya saja. Dengan ini waktu menulis saya pun jadi kian terkontrol dan efektif.

Jadi meski sekarang saya tidak lagi ‘mendua’, dengan memahami konsumsi waktu, merancang deadline dan metoda, saya pun ‘menulis’ waktu saya untuk menulis dengan efektif. Hingga bisa bekerja dengan beberapa proyek sekaligus. Dan masih tetap sempat diajak karaoke tiap malam oleh Biru Langit, anak perempuan saya.


Penulis: Salman Aristo