Sebuah foto mewakili 1.000 kata-kata. Untuk dapat membuat foto bagus dan menjadikan FOTO BERCERITA, inilah 6 aturan penting yang harus dilakukan:
1. Kamera dan perangkatnya
Kamera digital saku atau kamera professional harus benar-benar dikuasai penggunaannya oleh pemotret. Baca buku petunjuknya, gunakan metode trial and error untuk mengenal kamera tersebut, bacalah majalah fotografi, bergabunglah dengan komunitas fotografer untuk terus belajar tentang fotografi, perbayak jam terbang dan belajarlah dari kesalahan-kesalahan Anda.
2. Cuaca
Sesuaikan scene position (fitur yang ada di kamera digital saku) dengan cuaca pemotretan. Jangan memaksa memotret jika cuaca sangat tidak mendukung. Cuaca dalam memotret terdiri dari berbagai kondisi di antaranya:
-Hujan
-Mendung
-Berkabut
-Terik
-Dan sebagainya
3. Waktu
Waktu terbaik untuk memotret (di luar ruangan) adalah :
- Antara pukul 05.00 s/d 08.00 WIB
- Antara pukul 16.00 s/d 19.00 WIB
4. Tentukan Objek
Sebelum memotret, tentukan objek foto. Apakah potret bangunan, kendaraan, aktivitas benda bergerak, aktivitas benda diam, orang, pemandangan. Minimalkan elementer yang tidak penting. Jangan memotret “sampah” .
5. Arah Cahaya
- Cahaya dari depan : Objek menghadap langsung ke Matahari dan pemotret membelakangi Matahari. Detail wajah terekam baik, kekurangannya wajah objek terlihat berminyak.
- Cahaya dari samping : ideal untuk sebuah potret close up.
- Cahaya dari belakang : Latar terlihat lebih terang, wajah objek menjadi gelap, solusi tambahkan fill in flash untuk penyempurnaan pada wajah objek. Cahaya dari belakang (backlight ini dapat membuat foto siluet. Matikan flash, pilih latar belakang yang sederhana, dan tidak terlalu ramai, pilih moment yang tepat, lalu tekan shutter).
- Cahaya dari atas : Matahari tepat di atas kepala objek, efeknya objek seperti memakai kacamata (ada bayangan lingkaran di matanya). Gunakan fill in flash untuk menghilangkan bayangan tersebut.
-Cahaya tidak langsung : Objek berfoto di bawah bayangan pohon atau gedung, detail warna menjadi lebih baik.
Semoga tips ini bermanfaat. Selamat memotret, membekukan suatu peristiwa dalam keabadian.
1. Kamera dan perangkatnya
Kamera digital saku atau kamera professional harus benar-benar dikuasai penggunaannya oleh pemotret. Baca buku petunjuknya, gunakan metode trial and error untuk mengenal kamera tersebut, bacalah majalah fotografi, bergabunglah dengan komunitas fotografer untuk terus belajar tentang fotografi, perbayak jam terbang dan belajarlah dari kesalahan-kesalahan Anda.
2. Cuaca
Sesuaikan scene position (fitur yang ada di kamera digital saku) dengan cuaca pemotretan. Jangan memaksa memotret jika cuaca sangat tidak mendukung. Cuaca dalam memotret terdiri dari berbagai kondisi di antaranya:
-Hujan
-Mendung
-Berkabut
-Terik
-Dan sebagainya
3. Waktu
Waktu terbaik untuk memotret (di luar ruangan) adalah :
- Antara pukul 05.00 s/d 08.00 WIB
- Antara pukul 16.00 s/d 19.00 WIB
4. Tentukan Objek
Sebelum memotret, tentukan objek foto. Apakah potret bangunan, kendaraan, aktivitas benda bergerak, aktivitas benda diam, orang, pemandangan. Minimalkan elementer yang tidak penting. Jangan memotret “sampah” .
5. Arah Cahaya
- Cahaya dari depan : Objek menghadap langsung ke Matahari dan pemotret membelakangi Matahari. Detail wajah terekam baik, kekurangannya wajah objek terlihat berminyak.
- Cahaya dari samping : ideal untuk sebuah potret close up.
- Cahaya dari belakang : Latar terlihat lebih terang, wajah objek menjadi gelap, solusi tambahkan fill in flash untuk penyempurnaan pada wajah objek. Cahaya dari belakang (backlight ini dapat membuat foto siluet. Matikan flash, pilih latar belakang yang sederhana, dan tidak terlalu ramai, pilih moment yang tepat, lalu tekan shutter).
- Cahaya dari atas : Matahari tepat di atas kepala objek, efeknya objek seperti memakai kacamata (ada bayangan lingkaran di matanya). Gunakan fill in flash untuk menghilangkan bayangan tersebut.
-Cahaya tidak langsung : Objek berfoto di bawah bayangan pohon atau gedung, detail warna menjadi lebih baik.
Semoga tips ini bermanfaat. Selamat memotret, membekukan suatu peristiwa dalam keabadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar