08 Mei 2011

Become a Travel Writer, Traveling The World For Free

Hujan menguyur Bogor pagi ini, tetapi sekedar hujan tidak menyurutkan semangatku untuk menghadiri seminar Become a Travel Writer di Soto Karak, seberang Museum PETA Bogor. Acara workshop dimulai pukul 9 pagi. Pembicaranya adalah Pak Teguh Sudarisman, seorang penulis pengelana, chief editor majalah LIBURAN . Pria lulusan UNDIP jurusan teknik kimia. Beliau bercerita bahwa waktu masa sekolah dulu ia paling suka pelajaran sejarah , ia memilih jurusan kimia karena alasan cowok banget. Bu guru kimianya cantik.



Setelah memperkenalkan diri, Pak Teguh melontarkan pertanyaan kepada para peserta. Apa alasan Anda tertarik jadi travel writer? Saya lalu mengacungkan tangan dan menjawab: “Saya ingin jalan-jalan tanpa keluar duit.” Jawab saya jujur. :D Seorang travel writer adalah karyawan yang tidak pernah bekerja; dalam bekerja pun terhitung LIBURAN..:p


Apa Keistimewaan Travel Writer?
Traver writer adalah pekerjaan impian yang bikin orang lain iri. Sebab seorang travel writer terhindar dari membosan: duduk di belakang meja selama 8 jam sehari. Berkutan dengan belenggu rutinitas.

Inilah alasan mengapa Anda sebaiknya menjadi travel writer:
1. Anda menjadi traveler yang lebih baik dan pintar. (Sebelum traveling Anda harus riset : gooling, membaca PETA, literature buku pendukung, dan sebagainya).

2. Saat traveling, Anda menaruh perhatian lebih besar terhadap apa yang Anda lihat, alami, rasakan- pengalaman traveling menjadi lebih kaya.

3. Punya keistimewan untuk melihat tempat-tempat rahasia yang orang biasa tidak bisa menikmatinya. Misalnya : Cara pembuatan roti unyil, atau “behind the scene” sebuah produk.

4. Travel writer adalah profesi yang fun.

5. Tema-tema traveling yang isa ditulis jumlahnya tidak terbatas. Media yang menulis tentang traveling makin banyak dan Anda tak akan kehilangan order. Sisi lain travel writer adalah : wisata kuliner, wisata religi, review hotel, review produk, resensi buku, dan sebagainya. Jika Anda memiliki minat terhadap banyak hal.

6. Bisa memeperoleh banyak penghasilan, jika tahu mengelola tulisan, foto, dan aspek-aspek traveling.

7. Banyak pihak yang ingin bekerja sama atau dipromosikan oleh travel writer. Tourism board, airlines, hotel, resort, spa, café, club, restoran, pengusaha handicarf, produsen gadget, produsen makananan dan minuman, dan sebagainya.

Di manakah Posisi Anda Sekarang?
Ada 7 tingkatan yang harus dilalui sebelum menjadi travel writer sesungguhnya. Di manakah posisi Anda sekarang?
1. Berlatih menulis
2. Berlatih memotret
3. Posting di blog, facebook, twiter
4. Kirim ke media
5. Buat portfolio
6. Gunakan portfolio untuk menjual diri
7. Menjadi spesialis

Prinsip Penulisan Traveling
Prinsip penulisan traveling adalah Anda sendiri harus traveling. Mulailah traveling di kota tempat Anda tinggal. Tulisan traveling bukan fiksi, penulis terlarang “mengarang indah.”

Artikel Anda haruslah menarik. Membuat pembaca seolah-olah bisa melihat dan mendengar. Mendorong pembaca untuk traveling ke sana. Saran saya : Belilah koran hari Minggu yang memuat beberapa artikel tentang traveling, koleksi juga majalah traveling lainnya, misalnya Liburan, Jalan-Jalan, Tamasya, Cita-Cinta. Kliping artikel dari koran dan majalah tersebut yang Anda anggap “menggugah pembaca”. Contoh judul : Deg-Degan Membelah Langit, Merapi menyambut Pagi, Menyemai Rindu di Puncak Rinjani, dan sebagainya.

Tulisan Traveling yang Bagus
Tulisan traveling yang bagus meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Berawal dari tempat atau subyeknya.
2. Si penulis membuat tempat/subyek itu hidup melalui pemaparan fakta actual, deskripsi yang detail, anekdot, informasi karakter, dialog berlian, atau humor yang konyol.
3. Menunjukkan pemahaman si penulis dalam menguasi tempat/subyek tulisannya.
4. Berhasil “membawa” pembaca ke di tempat itu.
5. Sebaiknya berupa feature human interest- atau seperti cerpen.
6. 90 % personal insight, 10% informasi yang disisipkan untuk memperkaya tulisan.
7. Libatkan “saya” dan orang-orang ke dalam tulisan.

5 Tugas Utama Travel Writer
Kelima tugas utama seorang travel writer adalah:
1. Nikmati-termasuk jika terjadi hal tak terduga
2. Potret
3. Tanya-interview
4. Rekam
5. Tuliskan

Selamat bersenang-senang. Seorang travel writer itu mirip seorang pembalap. Dibayar untuk bersenang-senang.

Become a Travel Fotografer
Seorang travel writer, harus memiliki 2 kemampuan yaitu pandai menulis dan mahir memotret. Jika Anda tidak mampu memotret lakukan hal-hal berikut ini.
1. Bekerja sama dengan teman yang jago memotret (Anda jadi tergantung orang lain)
2. Minta foto dari hotel, restoran, café, yang Anda tuliskan reviewnya (tidak setiap pengelola punya foto bagus)
3. Belilah foto dari penyedia jasa (mahal).

Kesalahan umum fotografer “dadakan” adalah:
1. Point of interest tidak jelas.
2. Terlalu melebar. Foto sejuta umat.
3. Foto rusuh, banyak objek pengganggu.
4. Objek utama foto tidak rapi.
5. Suka melawan matahari.
6. Monoton, mati gaya.
7. Warna buram, cuaca, setting kamera tidak benar-ngaco.
8. Foto kurang hidup karena tidak ada hiasan orang di dalamnya.
9. Horizon miring, laut tumpah. Kepala orang terpotong garis horizon laut.
10. Terlalu banyak foto narsis.

Inilah beberapa hal yang terkait dengan teknik dan peralatan memotret
1. Berapa banyak buku fotografi yang Anda punya?
2. Kurang berlatih, minim jam terbang.
3. Kurang kreatif mencari angel berbeda-spot terbaik.
4. Kurang memanfaatkan model.
5. Baru belajar motret maunya pake mode manual.
6. Motret pake file ext row/tik/psp –file besar, sebaiknya gunakan jpg.
7. Lebih khawatir dengan peralatan memotret daripada dengan hasil foto.
8. Mengandalkan photoshop untuk menyihir foto jelek daripada menghasilkan foto bagus di kamera. Syukuri saja kamera yang Anda miliki, manfaatkan kreatifitas. Gigih!Travel writer adalah seseorang yang traveling karena dia ingin memotret tak peduli apapun kameranya.

Kriteria Great Picture
Kriteria foto yang bagus adalah sebagai berikut:
1. Nonjok, jika diupload di fb komentar yang muncul : “Anjrit, keren banget gambar itu”
2. Simple
3. Clear
4. Balance

Pelajaran Paling Basic dari Fotografi
Ada 3 (tiga) pelajaran yang paling basic ari fotografi :
1. Mengejar moment, moment yang sudah lewat tidak bisa diulang lagi. Mengejat-menunggu-memotret.
2. Komposisi angel (sudut pengambilan foto). Terlarang motret asal-asalan (sampah)
3. Menangkap warna.
Jika Anda punya kamera lakukan hunting foto, belajar dari kesalahan, dan teruslah berlatih untuk memperbanyak jam terbang.

Setelah belajar workshop Become a travel writer Anda memperoleh peluang menjadi freelancer, kontributor majalah, atau bahkan editor , atau bahkan penulis . Tahap-tahapan itu melesat sesuai minat an kecepatan Anda dalam mengaplikasikan ilmu menulis dan memotret sebagai seorang travel writer.

Syarat Tulisan Diterima di Media
Syarat sebuah tulisan dapat diterima di media adalah sebagai berikut.
1. Unik, menawarkan sesuatu yang baru.
2. Gaya tulisan sesuai dengan media yang Anda kirimkan.
3. Kualitas foto bagus.
4. Informasi update
5. Mengirimkan ke media yang tepat.

Cara Menjadi Freelancer yang Sukses
Cara menjadi freelancer yang sukses adalah sebagai berikut:
1. Kreatiflah dengan ide-ide penulisan. Mulailah dengan kota Anda sendiri.
2. Produktiflah menulis.
3. Jalin hubungan dengan editor.
4. Build your own portfolio, mintalah file PDF datau JPG-nya.
5. Gunakan portfolio untuk menjual diri ke media.
6. Disiplin, delivery.

Cara Menjual Diri ke Pihak Luar Media (Hotel, Spa, Tourism Board)
Inilah cara menjual diri ke pihak luar media :
1. Teleponlah.
2. Kirim e-mail dan lampirkan contoh karya.
3. Mintalah “sesuatu” – kirim surat cinta.

Contoh surat cinta:
Minggu, 8 Mei 2011

Dear Manager Hotel Salak Bogor
Di tempat

Dengan hormat,

Perkenalkan nama saya Bobby Prabawa, saya adalah seorang travel writer. Tulisan saya tentang review hotel telah dimuat di beberapa media (contoh tulisan terlampir). Saya juga memiliki blog yang ramai dikunjungi. Satu hari rata-rata dikunjungi 500 pengunjung.

Dengan segala hormat, saya menawarkan diri untuk mereview Hotel Salak yang bapak pimpin. Review ini sangat berguna untuk ajang promosi, lewat media digital dari mulut lewat di blog, facebook, maupun twitter sehingga Hotel Salak dan segala keindahannya dapat diketahui oleh banyak orang.

Saya membutuhkan waktu 3 hari bersama seorang teman fotografer untuk merewiew Hotel Salak. Mengamati, memotret, mewawancara, lalu menuliskannya dalam sebuah review yang menarik.

Demikianlah, atas perhatian dan kesediaan bapak karena telah membaca surat ini saya ucapkan banyak terima kasih.

Salam hormat

Bobby Prabawa
0815-1325-7945
gemahalilintar@yahoo.com
http://matakuceritaku.blogspot.com

Semoga informasi ini bermanfaat buat teman-teman yang bercita-cita menjadi travel writer. Tetap semangat ya!



4 komentar:

  1. --alhamdulillah.. matur tengkyu pak Bobby Prabawa.. semangat berkarya nggih.. :) happy writer..

    BalasHapus
  2. Mas Dwi : Untuk pemula seperti saya, targetnya: Kalau jalan-jalan bareng mande dan Queency, saya review tempat liburannya. Kalau makan sesuatu yang unik saya review. Trus saya bikin outline tulisan, misalnya : Bulan sabit di Tugu Kujang, Museum Perjuangan di Lampu Merah, Riwayatmu Ciliwung, dan sebagainya. Saya punya teman-teman yang jago moto. Saya yang nulis mereka yang motret, sementara ini hasil foto saya kan jelek melulu...hehehe.

    BalasHapus
  3. halo mas bobby, salam kenal ya.. :)
    tulisannya menarik, mudah dimengerti & bisa jadi referensi yang bagus untuk pembelajaran, terimakasih

    BalasHapus
  4. Dedi Ari : Sama-sama Ari, saya senang bisa berbagi cerita lewat blog. Tetap semangat nulis ya...:)

    BalasHapus