19 April 2011

Pencegahan Dini Penggunaan Narkoba : Merokok, Sebuah Awal yang Tak Bisa Dianggap Remeh

…Berkata seorang dari mereka,
“Om, mintakan maaf

pada papa dan mama yang mengusir saya
bulan depan saya selamanya berangkat


Seorang lagi begini mengucap,
“Pak De, kok saya jadi begini

tahun depan barangkali umur saya tamat


Air mataku tak bisa kuhambat…


Petikan puisi :
Aku Melihat Mayat-Mayat Bergoyang dari Saat ke Saat, karya Taufik Ismail, 7 Juni 2003.

Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada usia 15 tahun (SMP), karena bujukan dan tawaran teman sebaya. Didorong rasa ingin tahu mereka mencobanya, selanjutnya tidak sulit tawaran kedua, ketiga, dan pada akhirnya menjadi pecandu.

Sebelum mengenal narkoba remaja usia sekolah SD atau SMP meniti karir sebagai pemadat (pecandu) dengan belajar merokok. Mereka merokok atas nama solidaritas, rasa persahabatan dan perasaan enggan untuk menolak tawaran teman sebaya. Setelah mahir merokok, mereka mencari tantangan baru, mencoba pil lain sebagai obat penenang. Misalnya : Obat penenang anjing gila, ganja, heroin (putaw), sabu-sabu, ekstasy, dan sebagainya.

Ada beberapa pola pemakaian narkoba yang umumnya dilakukan kalangan remaja, diantaranya adalah :

1. Pola Coba-Coba
Rasa keingintahuan yang besar disertai ketidakmampuan berkata TIDAK mendorong remaja mencicipi narkoba. “Cobain nyicip barang gue bro, biar problem lu hilang, itulah bujuk rayu yang sering diobral para bandar narkoba.

2. Sarana Pergaulan Sosial
Pemakaian narkoba kebanyakan untuk tujuan pergaulan, agar diterima dalam kelompok tertentu. Misalnya : Pergaulan artis sinetron, anak band, komunitas balap liar, dan sebagainya. Mereka menciptakan “rasa nyaman” di komunitas pecandu.

3. Generasi Bingung yang Berlimpah Uang
Situasi tertentu seperti kesepian, keluarga broken home, anak yang terabaikan keluarga akibat perceraian yang menyisakan jejak kesepian membuat remaja tergoda untuk berkawan dengan narkoba. Inilah cara terbodoh untuk mengatasi semua masalah dalam jangka pendek.

Akibat penggunaan narkoba tentu berdampak negatif bagi diri sendiri. Efek buruk narkoba bagi diri sendiri adalah.
1. Terganggunya fungsi otak.
2. Tubuh keracunan.
3. Overdosis (OD)
4. Sakau, sakit akibat terputusnya konsumsi narkoba.
5. Mudah tersinggung.
6. Menarik diri dari pergaulan.
7. Asosial, atau tak acuh terhadap diri sendiri dan lingkungan.
8. Rela melakukan apapun demi membeli narkoba.
9. Berprilaku kasar dan tidak sopan terhadap orang tua.
10. Prestasi sekolah menurun.

Pencegahan dini dengan menakut-nakuti bahaya narkoba dan hukuman penjara bagi siapa saja yang tertangkap menggunakannya bukanlah metode yang efektif . Adakah cara lain yang lebih efektif?

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan dini penggunaan narkoba, adalah.
1. Orang tua harus bersahabat dengan anak remajanya
Orang tua dan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang harus membentengi remaja dari jerat narkoba. Orang tua harus berjuang menjadi sahabat anak. Mereka akan mendengar dan mau bersahabat dengan orang tua jika segala sesuatu tidak disampaikan dengan marah-marah melulu.

Anak remaja akan mendengarkan informasi pertama, dari orang yang mereka cintai, penyampaiannya asyik, dan penyampaian tersebut harus dilakukan sering. Jangan membuat jarak dengan anak-anak remaja Anda. Sekali Anda lengah, cinta anak Anda akan berpaling ke para bandar narkoba! Anda harus berebut cinta dengan bandar narkoba!

2. Salurkanlah bakat anak-anak Anda agar mereka mampu mengapai cita-cita mereka. Dukung apapun minat mereka, misalnya : menjadi pelukis, pembalap, musisi, olahragawan, dan sebagainya.

3. Tanamkan pendidikan keimanan sejak dini untuk menangkal narkoba. A.A Briel, seorang psikolog bilang : “Individu yang benar-benar religious tidak akan pernah sakit jiwa.”

4. Laporkan aktivitas penyalahgunaan narkoba disekitar ANda ke Badan Narkotik Nasional (BNN) di no BNN online : 021- 80880011, SMS 0888 111 0266, counseling servive : 0 800 1 663 784.

5. Jika anak Anda merupakan korban narkoba, obati segera anak Anda, bawalah anak Anda ke pusat rehabilitasi narkoba. Jangan sembunyikan masalah Anda, berjuanglah untuk mengembalikan dan menyembuhkan anak Anda, karena ia layak diperjuangkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar