Mayong Suryo Laksono
Negeri ini sedang mengingkari teladannya
Ketika murid sekolah dibiarkan dengan frustrasi dan kemarahannya sendiri
Sementara guru mengajar bukan atas dasar pilihan tapi karena keterpaksaan
Ketika orang tanpa sungkan memasang gambar dirinya
Meskipun orang tahu wajah dan reputasinya tak punya daya jual
Ketika orang merasa bersapa meski hanya membaca teks di layar
lalu menulis tanggapannya
Ketika orang tak lagi sungkan meminta, bahkan meminta dengan paksa
Ketika kata-kata “permisi”, “silakan”, dan “terimakasih” tak lagi dianggap penting
Ketika orang makin membedakan dan dibedakan berdasarkan keyakinan dan pemahaman iman, bahkan sampai ke pemakaman
Ketika orang tak suka pada kebahagiaan orang lain, memberi selamatpun enggan, bahkan dilarang
Ketika orang tak bisa menerima kekalahan, karenanya si pemenang tak boleh menikmati kemenangannya
Negeri ini sedang melenyapkan ketulusannya
Ketika aturan tak lagi bisa menjaga yang diatur
Ketika hukum tak lagi bisa menghukum yang bersalah
Ketika yang bermandat mengurus rakyat sibuk mengurus dirinya
Ketika yang harus memberi kehidupan kepada orang lain malah mengambilnya
Negeri ini sedang membunuh dirinya
Ketika keserakahan tak kunjung menemukan batasnya
Ketika gunung, hutan, dan laut, warisan Yang Maha Kuasa
dihabiskan hanya untuk hari ini
Ketika raja kecil bermunculan dengan aturan demi kemegahan dan kekayaan diri
Ketika setiap masalah dianggap selesai dengan wacana dan retorika
Terbaca di HUT SASTRA REBOAN KE 3
Wapres Bulungan, 27 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar