Nurulita Rachma Budi
Utami
Ia yang menangis
menitikkan air
mata
Ketika nasib tak lagi
berpihak padanya
Baju lusuh dan kaki
telanjang melangkah
Terseok di antara
garangnya kehidupan
Matanya bening
menatap asa
Aku ingin sekolah
memegang pena
Bukan jalanan
berdebu rumahku
Aku ingin menjadi
pintar
Siapa yang peduli?
Hidup ini kejam!
Kau mau apa?
Tentu saja bukan
mauku begini
Hiruk-pikuk jalanan
dan lalu lalang kendaraan
Menjadi tempatku
bermain dan belajar
Tidak sepertimu yang
tinggal di rumah
Tak pernah memikirkan
perut yang lapar
Sementara kau punya
ayah dan ibu
Menyayangimu,
memperhatikanmu
Bahkan bermain
bersamamu di kala senggang
Lihatlah aku yang
senantiasa bergulat
Ayah
dan ibu aku tak punya
Rumahku menempati
kolong jembatan
Tikus dan kecoak
seringkali bersamaku
Apa kau tahu,
bagaimana rasanya?
Razia....razia! aku
pun tergusur dan tersungkur
Akankah hidupku
menjadi lebih baik?
Katanya negeri
ini cukup makmur
Tuhan, jawablah
tanyaku ini
13-Jun-2012
Sumber : Kumpulan Puisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar