18 Oktober 2009

Queency dalam Gendongan Kain



17 Oktober 2009

Pukul setengah 6 sore, hujan deras disertai halilintar yang menyambar-nyambar. Tuhan sedang melakukan sesi pemotretan. Alhamdulilah rumah nggak ada yang bocor.
Queency sudah tertidur pulas sesore ini (biasanya jam setengah sepuluh malam).

Queency tidurnya lasak sekali, roaming ke kasur ayah dan sering kali menempel ketat di punggung bundanya. Seperti Valentino Rossi yang menempel ketat Stoner di sircuit Philips Island pada balapan motogp kemarin (18/10/09).





Tepat pukul 1.30 pagi Queency bangun karena tidurnya sudah kenyang.
Ia mengigau :”Gendong oma...gendong oma.” Lalu bergegas si bunda membangunkan.
Queency, oma kan pergi ke tempat katering. Gendong ayah aja ya bujuk si bunda lembut. Queency memberi penawaran lagi “ Gendong ama ayah pake kain.”

Ayo, jawab saya mengiyakan dengan mata yang masih ngantuk berat.

Si bunda memasangkan gendongan kain di bahu saya, terbaca kegembiraan di wah Queency, keinginannya terkabulkan. Dalam hati saya berujar : “ Tak ada kantuk dalam kasih ayah.”

Efek samping dari mengendong Queency adalah tangan dan bahu jadi berotot, dan menumbuhkan cinta yang besar dalam diri Queency terhadap ayahnya.

Queency, I Love U full...:))



Tidak ada komentar:

Posting Komentar