11 Oktober 2018

Kisah di Balik Camilan Cina

Pempek
Di Indonesia (bahkan di dunia) camilan cina berbaur dengan budaya setempat. Pempek, misalnya. Makanan khas Palembang ini muncul sekitar abad ke-16, ketika orang perantauan Cina bermukim di Palembang.
Konon, ada seorang perempuan tua (dipanggil Mpek) yang membuat camilan daging ikan dicampur tepung tapioka. Makanan ini dijajakan dengan sepeda keliling kota. Karena yang menjajakan si Mpek, makanan ini diberina mpek-mpek, atau Pempek,sampai hari ini camilan cina ini menjadi makanan favorit di Palembang.

Camilan cina memang tidak hanya lezat, namun menyimpan kisah menarik di balik kemunculannya. Beberapa camilan tersebut antara lain. 

Dim Sum
Dim sum

Awalnya dibuat oleh orang Shanghai, lalu terkenal di seluruh Cina. Orang Shanghai tidak suka makan banyak, karena iru mereka membuat makanan dalam ukuran kecil-kecil, namanya dim sum. Hanya kaisar pada jaman Dinasti Chin (200 SM) yang berhak makan dim sum. 

Kemudian dim sum semakin berkembang lebih dari 2000 varian. Dim sum ada yang dikukus atau digoreng. Dim sum kukus biasanya disajukan dalam wadah bambu berukuran kecil yang khas. Dim sum merupakan istilah daerah Canton yang berarti menyentuh hati. 

Biasanya dim sum disantap pagi hari bersama keluarga atau teman. Dim sum selalu dihidangkan bersama teh di kedai teh Cina. Di Indonesia dim sum juga populer. Nama variannya hakau, tieh, somai, dan roti kukus (bapau).

Moon Cake dan Fortune Cookies

Kisah tentang kue bulan (moon cake) muncul pada abad ke 13, ketika Cina dijajah Bangsa Mongol. Pada waktu itu moon cake dijadikan oleh para pejuang untuk berkirim pesan rahasia di antara mereka dalam melawan penjajah. Perjuangan mereka berhasil, dan muncullah Dinasti Miing. Fortune Cookies (kue keberuntungan) muncul karena terinspirasi kisah ini. 

Di dalam kue diselipkan kertas berisi ramalan.

Biasanya ramalan tersebut adalah sesuatu yang menyenangkan bagi orang yang membukanya. Di Bogor, tepatnya di Vihara Dhamangun juga ada tradisi makan lontong sayur, dan moon cake, setip tahun baru Cina. Ini dimulai sejak tahun 1999. Jaman Presiden Gus Dur. Setiap kali tahun baru Cina, selalu hujan, hujan adalah tanda keberkahan menurut tradisi Cina.


Bacang     
Pada jaman itu Cina dipimpin oleh kaisar yang kejam.  Kala itu ada seorang pujangga bernama Qun Yuan. Ia membuat tulisan yang isinya menghimbau kaisar agar lebih memikirkan rakyatnya, kemakmuran dan kesejahteraan negeri. Sang kaisar merasa tersinggung, dan memerintahkan para pengawal untuk memburu dan membunuh Qun Yuan. 

Sang Pujangga melarikan diri dengan terjun ke Sungai Mi Luo (sekarang di Propinsi Hunan), sehingga ia mati dan tenggelam di sungai tersebut. Rakyat merasa sangat sedih, dan agar jenasah sang pujangga tidak dimangsa oleh ikan-ikan pemakan daging, mereka membuat bacang,  kemudian membuangnya ke sungai. 

Tradisi membuat dan melemparkan bacang masih berlanjung hingga kini di setiap bulan Juni, pada Festival Perahu Naga. Bacang awalnya dibuat dari ketan, dibentuk piramid, dan dibungkus daun bambu. Kemudian berkembang dengan diberi isi daging, bahan utamanya bia beras ketan atau beras biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar