Petting |
Anak remaja memiliki
keingintahuan yang besar tentang apa arti hungungan seksual? Saat ini informasi
bisa mereka dapatkan dari smartphone, atau internet, tinggal mengetikkan kata
kuncinya. Nah, tugas Anda sebagai orang tua adalah membumikan hubungan seksual
agar anak menerimanya dalam format original, bukan dalam format editing bintang
bokep (blue film).
Jika Anda mendiskusikan hubungan
seksual dengan anak remaja Anda, hal utama yang harus ditanamkan adalah
aktifitas seksual yang aman adalah aktivitas seks yang tidak melibatkan
terjadinya pertukaran cairan vagina dan cairan sperma. Meskipun mengenakan
kondom, hubungan seksual tidak bisa dikategorikan sebagai aktivitas seks yang
aman karena masih ada kemungkinan terjadi penularan penyakin kelamin, dan
kehamilan yang tidak diinginkan. Dengan kata lain, jika benar-benar ingin aman
saat pacaran ya...anak harus tegas menetapkan diri untuk tidak aktif secara
seksual.
Petting dan seks oral
Yang dimaksud petting adalah
kontak fisik yang dilakukan dengan pasangan untuk mendapatkan kepuasan seks
tanpa melakukan coitus. Petting kerap dijadikan seksual outlet pada pasangan yang belum menikah untuk
mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Bagi perempuan, petting juga
seing dijadikan cara aman untuk mendapatkan kepuasan seks tanpa harus
kehilangan keperawanan.
Umumnya ketika pacaran, anak
melakukan petting dengan pasangannya. Ini sering tidak bisa dihindari. Namun
sedikit sekali anak yang paham bahwa meskipun peting sering dilakukan tanpa
melepaskan pakaian, aktivitas seks ini tetap bisa menimbulkan kehamilan yang
tidak diinginkan sebab sperma tetap bisa masuk ke dalam rahim.
Jangan lupa ya, jelaskan kepada
anak bahwa ketika terangsang, vagina selalu mengeluarkan cairan lubrikasi yang
memudahkan masuknya sperma ke dalam rahim. Mengingat, sperma memiliki kekuatan
untuk berenang meskipun hanya sekedar tertumpah di celana dalam yang dikenakan
perempuan. Risiko kehamilan tidak diinginkan semakin besar jika sperma tumpah
dan langsung mengenai bibir vagina.
Selain petting, hubungan seksual
yang sering dianggap aman oleh anak adalah untuk menghindari kehamilan tidak
diinginkan adalah seks oral. Dalam aktifitas seks oral kita mengenal istilah
fellatio dan cunnilingus. Cunnilingus adalah stimulasi bagian vulva, terutama
klitoris dan vagina pasangan dengan menggunakan mulut, atau lidah. Sedangkan
Fellatio adalah stimulasi penis pasangan dengan menggunakan mulut atau lidah.
Sampaikan kepada anak bahwa meskipun risiko terjadinya kehamilan tidak
diinginkan kecil, namun aktifitas oral seks tidak akan menguragi risiko
tertularnya penyakin kelamin.
Coitus Ekstravaginal
Hubungan seksual yang mungkin
dilakukan anak untuk menghidari kehamilan tidak diinginkan adalah melakukan
coitus ekstravaginal (penetrasi penis di luar vagina). Yaitu dengan melakukan
coitus anal (anal seks- penetrasi penis ke dalam anus), interfemoral ( antara
kedua lipatan paha), vulvair (bibir vagina), axilair (dalam ketiak) dan
intermamair ( di antara lipatan payudara).
Referensi:
Right From The Start, Bunda Hana,
PT Elexmedia Komputindo, Jakarta, 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar