Suasana ujian kelas khusus olimpiade matematika |
Minggu, 12/6/16, pukul 5.45 pagi, saya bersemangat mengantarkan
Queency ke SIP (Sekolah Islam Plus) Daarul Janah, Nangewer Hari ini test kedua
untuk mengikuti kelas khusus olimpiade bagi Queency, dan para peserta lainnya, sebelumnya gadis kecil ini telah sukses
mengikuti test pertamanya di Gedung, Toyib Hariwijaya, IPB Dramaga, Minggu, 8
Mei 2016, sebulan yang lalu. Kursi
peserta kelas khusus olimpiapiade matematika ini diikuti oleh peserta dari
JABOTABEK, pesertanya terdiri dari 3.500
orang dari tingkat kls I SD – kelas IX. Dari 3.500 peserta yang lolos ke tahap
kedua hanya 1.800 orang, Queency adalah salah satunya.
KPM menyelenggarakan kelas bagi
adik-adik yang tertarik ikut olimpiade matematika, baik olimpiade matematika
tingkat nasional maupun tingkat internasional. Sebelumnya saya
kisahkan dulu tentang KPM (Klinik Pendidikan Matematika). Pada awalnya KPM adalah sebuah lembaga kursus
matematika biasa yang berlokasi di Jalan Laladon, Ruko 6, No. 1-3, RT 004/006
Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Pendirinya adalah Ir. R.
Ridwan Hasan Saputra, Msc, orang yang ingin agar matematika menjadi pelajaran yang
menyenangkan, dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tempat ini
berdiri pada tanggal 16 April 2001, tanggalnya sama dengan ulang tahun Pak
Ridwan.
Daftar nama peserta ujian di ruang kelas SMP SIP Daarul Janah |
Bayangkan murid pertama Pak
Ridwan (15 tahun yang lalu), hanya dua orang, beliau bercerita bahwa ia dituduh
menyebarkan aliran sesat lewat KPM, karena setiap peserta di KPM, selain jago
matematika harus rajin melakukan ibadah sunah (misalnya : puasa, salat dhuha,
tahajud, dll). Pintar saja tak cukup, jika akhlaknya buruk dari jauh dari Allah
SWT. Sekarang Pak Ridwan malah tidak
membebankan tarif khusus untu belajar di KPM. Bayarannya SEIKHLASNYA, sesuai kemampuan
orang tua murid. Di sana setiap kali datang disediakan keropak untuk pembayaran
atas jasa mengajar guru-guru KPM. Seiklasnya bukan tanpa batas, tanpa makna,
bukan berarti gratis, namun guru-guru di KPM menerima gaji sewajarnya.
KPM menargetkan siswa/i-nya
sekolah di luar negeri (beasiswa) dengan mengikuti jalur prestasi memenangkan
juara olimpiade matematika baik tingkat nasional maupun internasional, jadi
selain pintar, anak-anak itu harus sopan, berakhlak mulia, menjalankan ibadah
sunnah, dan bisa pencak silat. Anak-anak ini disiapkan isi kepala, akhlak, dan
keterampilan beladiri (pencak silat) agar mereka percaya diri menuntut ilmu di
negeri orang. Syarat masuk KPM
sederhana, yaitu orang tua dan murid
harus patuh terhadap aturan KPM, jika menolak bersiaplah di-eliminasi Pak Ridwan. Tahun ini KPM
sudah memiliki 9 cabang, yaitu di kota Surabaya, Solo, Depok, Bekasi, Semarang,
Serang, Jakarta, Sidoarjo, dan Makassar.
Pak Ridwan bilang, kekeliruan
sistem pendidikan di Indonesia adalah sekolah itu seperti panti asuhan, tempat
penitipan anak, atau guru dianggap sebagai baby sitter, orang tua hanya sebagai
investor, membayar uang sekolah anak,kemudian menuntut anaknya agar pintar dan
menjadi orang hebat tanpa memberikan teladan dan tingkat kepedulian mereka
terhadap perkembangan pendidikan anaknya sangat minim. Perlu diingat, guru di
sekolah itu terdiri dari dua. Guru yang kompeten mendidik dengan cinta, dan
guru yang terpaksa mengajar karena tidak ada pekerjaan lain, terdesak untuk
menyambung hidup. Sebelum menjadi direktur utama KPM, Pak Ridwan pun pernah
bekerja sebagai guru honorer fisika di salah satu sekolah SMP dan beliau juga pernah
bekerja sebagai guru bimbel di salah satu lembaga pendidikan.
Kabar baiknya, bagi orangtua
murid yang ingin mendaftarkan anak-anak mereka ikut kelas matematika di KPM, pendaftarannya
dibuka mulai tanggal 21 Juni 2016 sampai
dengan kuota habis. Silahkan
kunjungi kantor KPM Pusat di Bogor, Jl. Raya Laladon, Ruko 6, No. 1-3 RT 004 RW
006, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, telp (0251) 863-0026,
0813-1922-8209 (Ibu Yosi), atau kunjungi http://kpmseikhlasnya.com,
atau http://ridwanhs.com, yuk ikut kelas
khusus olimpiade matematika di KPM, jangan pikirkan kekalahan Nak, lakukan
saja perlawanan terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar