Murakami tertarik pada pertanyaan “Apa mantra atau doa khusus bagi seorang pelari sehingga ia bisa jadi juara? Tidak ada! Yang ada bagi seorang pelari pain is inevitable (tak terhindarkan), suffering is optional.”Bersakit-sakit tak terhindarkan menderita itu biasa. Itulah disiplin yang ditunjukkan dengan tiada hari tanpa latihan.
Kalimat ini memotivasi hidup saya. Hidup kita seperti orang yang berlari. Kita mesti bergerak karena seorang pelari selalu bergerak. Pelari yang tak bergerak berarti mati. Bergerak itu berikhtiar. Tak seorang pelari pun juara secara kebetulan. Tak ada perwujudan obsesi secara instan. Bahkan mi (yang katanya) instan pun harus melewati beberapa proses sebelum siap disantap. Tidak benar-benar instan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar