Ciuman hangat dari kedua orang tua pada si buah hatinya, secara tidak langsung, dapat mengasah kecerdasan emosi bagi sang anak. Ia menyebutkan, tidak hanya ciuman, namun pelukan atau belaian dan kata-kata lembut juga dapat menstimulasi kecerdasan emosi sang anak.
"Yang dimaksud di sini adalah ciuman yang menunjukkan rasa kasih sayang pada anak. Bisa dilakukan kapan saja, semakin sering maka semakin baik," kata Rusdiah Agustina SPsi, SPdI, konsultan psikologi anak dan keluarga, di Gorontalo, Kamis.
Selain itu juga pujian, tepuk tangan, atau ucapan terima kasih atas perilaku baik yang ditunjukkan oleh anak, juga dapat menunjang hal tersebut. Semua itu, lanjut dia, dapat dilakukan orang tua kepada anaknya yang usia balita maupun setelahnya.
"Ciuman dan pujian adalah bentuk penghargaan terhadap anak. Dengan begitu, dia akan merasa sangat dihargai oleh orang tuanya, dan memacunya untuk melakukan hal positif," kata pengasuh acara psikologi anak dan keluarga di Radio Kosmonita FM Gorontalo itu.
Dikatakan, jika sang anak berbuat hal negatif, atau sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain, maka sebaiknya orang tua tidak serta merta mengeluarkan kata-kata keras atau kasar terhadapnya. "Berikan dia nasehat dengan bahasa sederhana sambil dibelai atau dipeluk," kata dia.
Selain itu, pemberian hukuman juga dinilainya perlu. Sepanjang itu bersifat mendidik dan tidak dilakukan secara fisik, ujar Rusdiah, hukuman bisa diberikan.
Sumber : Republika, Kamis 1 Juli 2010, Ririn Sjafriani
"Yang dimaksud di sini adalah ciuman yang menunjukkan rasa kasih sayang pada anak. Bisa dilakukan kapan saja, semakin sering maka semakin baik," kata Rusdiah Agustina SPsi, SPdI, konsultan psikologi anak dan keluarga, di Gorontalo, Kamis.
Selain itu juga pujian, tepuk tangan, atau ucapan terima kasih atas perilaku baik yang ditunjukkan oleh anak, juga dapat menunjang hal tersebut. Semua itu, lanjut dia, dapat dilakukan orang tua kepada anaknya yang usia balita maupun setelahnya.
"Ciuman dan pujian adalah bentuk penghargaan terhadap anak. Dengan begitu, dia akan merasa sangat dihargai oleh orang tuanya, dan memacunya untuk melakukan hal positif," kata pengasuh acara psikologi anak dan keluarga di Radio Kosmonita FM Gorontalo itu.
Dikatakan, jika sang anak berbuat hal negatif, atau sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain, maka sebaiknya orang tua tidak serta merta mengeluarkan kata-kata keras atau kasar terhadapnya. "Berikan dia nasehat dengan bahasa sederhana sambil dibelai atau dipeluk," kata dia.
Selain itu, pemberian hukuman juga dinilainya perlu. Sepanjang itu bersifat mendidik dan tidak dilakukan secara fisik, ujar Rusdiah, hukuman bisa diberikan.
Sumber : Republika, Kamis 1 Juli 2010, Ririn Sjafriani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar