09 November 2009

Biar Tak Bikin Adik Lagi

Kerepotan mengurus tiga anak, Andi Kahmudin, 41 tahun memutuskan untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Awalnya hanya istrinya yang turut program KB. Tapi pil yang diminum istrinya membikin gemuk. KB dengan cara suntik pun dianggap tidak cocok.

Akhirnya, sejak beberapa tahun lalu Kahmudin memilih vasektomi untuk dirinya sendiri. "Operasinya mudah, tidak memberikan efek apa-apa dan tidak mengganggu libido saya," ujar petugas keamanan di sebuah RW Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading itu Rabu pekan lalu.

Di Kelapa Gading, tak hanya Kahmudin yang memilih vasektomi. Dokter Asri dari Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional yang menjalankan program keliling mengatakan ada tiga orang lainnya yang diketahui mengikuti program ini.

Secara harfiah, vasektomi adalah mengikat saluran sperma pria agar tidak membawa bibit yang bisa menghamili perempuan ketika berhubungan badan. "Cara ini ditunjukkan kepada laki-laki agar tidak bisa lagi menghamili istrinya. Sepengetahuan saya ini cara KB yang paling aman dan tidak memberikan efek samping apa pun," ujar lelaki 50 tahun ini .

Prinsipnya, saluran sel benih yang ukurannya hanya sebesar kabel telepon berada di dalam kantong buah zakar (scrotum). Saluran ini menjadi penghubung yang mengalirkan sel benih yang diproduksi oleh zakar menuju kelenjar prostat yang berada di atasnya, di luar kantong zakar. Di dalam prostat, sel benih ini direndam oleh media berupa getah yang diproduksi oleh prostat. Selain itu disiram pula oleh cairan seminal, sehingga volumenya menjadi lebih banyak. Campuran ketiganya dikenal sebagai sperma.

Setelah seseorang divasektomi, volume sperma yang sekitar 0,15 cc saja yang tertahan dan tidak ikut keluar saat ejakulasi karena pipa yang mengalirkannya sudah dibikin buntu. Kendati sedikit, tapi besar maknanya dalam hal kesuburan karena hampir tak ada artinya saat ejakulasi dan kegiatan seks lainnya. Itu sebabnya aktivitas seks Kahmudin tidak terganggu.

Ada beberapa teknik vasektomi. Secara konvensional vasektomi biasanya lazim dilakukan dengan memotong pipa saluran sel benih, kemudian mengikat kedua ujung potongannya. Karena pipa kecil ini ada pada kedua belah sisi buah zakar, pemotongan dilakukan pada kedua belah sisinya. Caranya, dengan membius lokal dengan suntikan pada kulit sebelah pinggir kantong buah zakar setelah meraba lokasi pipa sel benihnya.

Kelemahan cara ini, menurut Asri, tidak nyaman dan banyak memakan waktu. "Cara konvensional itu tidak saya pakai. Risikonya bisa berdarah dan waktunya bisa setengah jam lebih."
Untuk itu digunakan teknik yang lain.

Asri menggunakan metode baru, yakni dengan menusuk saluran itu dengan alat yang disebut kit vasektomi hingga melebar hingga muncul lubang. Lalu jarum itu ditarik dan membiarkan lubang itu merapat lagi dengan sendirinya. Cara ini cuma membutuhkan hanya memakan waktu 10 menit. "Pasien cukup diberi band aid dan nyaman kembali."

Sel benih atau spermatozoa lelaki yang sudah divasektomi sebetulnya masih terus diproduksi oleh buah zakar. Namun, karena tertahan tidak bisa dialirkan memasuki prostat dan bisa ikut keluar bersama ejakulasi, tumpukan sel benih akan diserap kembali oleh tubuh. Kehidupan seks laki-laki divasektomi tidak terganggu pasca vasektomi dan tetap maskulin sebagaimana sediakala. Bahkan, bisa jadi lebih maskulin karena setelah vasektomi penurunan testosteron lebih lamban dibanding pria yang tidak divasektomi.

Sumber : tempointeraktif.com dan dari berbagai sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar