Selasa, 24 Juli 2018, saya dan
teman-teman Blogger (Blogger Bogor) serta teman-teman wartawan, mendapat
undangan pers conference dari Mas Irvan, panitia Gelanggang Indonesia. Acara
ini berlangsung di Sampan Bar, Financial Club, Gedung Graha Niaga, lantai 27,
dari jendela tanpak jelas Stadion kebanggaan Indonesia, Gelora Bung Karno. Inilah ringkasan pers conference yang telah
saya sarikan.
Minggu, 12 Agustus 2018,
bertempat di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jayakarta Sympony Orchestra
akan mengelar Konser Gelanggang Indonesia
untuk penghargaan pahlawan olahraga. Bertepatan dengan perayaan Asean Games
2018 yang akan dimulai pada 18 Agustus – 2 September dan HUT ke 73 RI. Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah Asean Games,
setelah 56 tahun yang lalu terpilih sebagai tuan rumah.
Indonesia memiliki banyak atlit
yang hebat, seperti Aries Susanti Rahayu, perempuan berhijab dari Jawa Tengah,
peraih medali emas pada kejuaraan Federation of Sport Climbing (IFSC) 2018 di Cina beberapa waktu lalu. Areis
Rahayu berhasil mengalahkan atlit Rusia dengan perbedaan waktu sekitar 9 detik.
Wow.
Perempuan tangguh asal Grobogan, Jawa Tengah yang merupakan spider women
di dunia nyata ini sebelumnya pernah meraih medali perak di Climbing World Cup
di Xiamen, Cina, tahun 2017. Hijab yang ia kenakan tak menghalangi prestasi
gemilangnya. Kemudian, Atlet Karate Indonesia, Fauzan Noor, menjadi Juara Dunia
Karate Tradisional di Praha, Republik Ceko, pada Januari 2018. Kemudian berita
yang viral Lalu Muhammad Zohri, Juara Dunia lari 100 meter U-20 di Tampere,
Finlandia.
Indonesia juga punya Juara Dunia
Tinju, Ellyas Pical (58) , beliau adalah petinju Indonesia yang pertama merebut
juara dunia. Petinju kelahiran Saparua, Ambon, 24 Maret 1960 ini merebut gelar
juara dunia IBF Kelas bantam Junior (Kelas Super Terbang), dari petinju Korea
Ju Do Chun di Jakarta, pada 3 Mei 1985, Ellyas Pical berusia 25 tahun saat
meraih gelar bergengsi tersebut.
Ellyas Pical pensiun dari dunia
tinju dengan rekor profesional, 26 pertandingan, 20 kemenangan (11 KO) 1 kali
seri, dan 5 kekalahan. Setelah gantung sarung tinju, kehidupan Ellyas Pical
terpuruk, bapak dua anak ini sempat jadi satpam di diskotik daerah Jakarta
Pusat, untuk menyambung hidupnya, bahkan pada 13 April 2005, Ellyas Pical
tertangkap polisi karena transaksi narkoba di tempat ia bekerja, dan divonis 7
bulan penjara.
Setelah keluar dari penjara,
beliau bekerja sebagai asisten ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia),
dan berakhir pada kepemimpinan Agum Gumelar. Berbagai pekerjaan pernah
dilakukan mantan Juara Dunia IBF ini, salah satunya sebagai office boy di KONI.
Kabar tak baik kembali menyelimutinya, pada Februari 2017, Elly dilarikan ke
rumah sakit karena serangan jantung.
Dalam rangka apresiasi terhadap
pahlawan olahraga, konser Gelanggang Indonesia ini dipersembahkan oleh
Jayakarta Simposium Orchestra, mereka akan membawakan lagu-lagu penggugah
semangat perjuangan, seperti Padamu Negeri, Untukmu Indonesia, Medley dari
sabang sampai Merauke, Halo-Halo Bandung, Maju Tak Gentar, Rayuan Pulau Kelapa,
Bangun Pemudi Pemuda,Tanah Air, Indonesia Jaya, One Moment In Time, Laskar
Pelangi, dan lagu Asean Games – Bright as The Sun, serta We Are The Champion.
Penampil Gelanggang Indonesia
antara lain : Dira Sugandi, Giring
Ganesha, Sri Hanuraga (pianis jazz Indonesia), Kang Purwacara (konduktor), Nathania
Karina (konduktor), Nesia Ardi, Jakarta Youth, Yasashi Evelyn, Aditya P.
Setiadi, Gabriel Harvianto, Gevorg Sargsyan (konduktor). Harga tiket bervariasi
mulai dari Platinum 1 juta, Gold 500 ribu, Silver 250 ribu, dan broze 100 ribu.
Informasi mengenai tiket : Evi 0812 7751
0222, Raisha 0812 1899 4162, Ina Djayanegara 0818 8998 32.
Maju terus musik Indonesia, maju
terus olahraga Indonesia. Pejuang- Selamat bertanding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar