Pernahkah terlintas dalam pikiran Anda, lebih hebat manakah antara kita dengan anak jalanan (pengamen)? Apakah kita yang lebih hebat? Bagi Anda yang menjawab kita lebih hebat, oops…Anda salah besar.
Tahukah apa yang membuat jawaban Anda itu salah? Mungkin bila Anda melihat anak jalanan (pengamen) yang ada terbayang : kotor, kumuh, bau, nakal. Memang semua itu benar, tapi ada satu hal yang lebih berharga dari semua itu.
Hanya anak jalanan (pengamen)
yang memiliki sikap super tangguh ini. Apa keistimewaan mereka? Tiap hari
mereka mampu melawan ketidakpedulian dunia, dengan satu tujuan mencari uang demi
mempertahankan hidup satu hari. Walaupun yang didapat sedikit, namun mereka
tetap bersyukur dan tak mengenal kata “menyerah” untuk berjuang pada hari-hari
berikutnya.
Bernyanyi lantang dalam keadaan
lapar dan kejamnya tatapan yang meremehkan dari para audien. Kadang mereka
(audien) pura-pura tidak mendengar, memberi uang recehan dengan tujuan utama
“mengusir halus.” Bagaimana dengan Anda? Anda tidak setiap hari merasakan
ketidakperdulian dunia – hanya pada waktu-waktu tertentu saja, namun Anda
terlalu mudah berputus asa, dan
lebih parah lagi Anda tidak mensyukuri apa yang telah Anda miliki saat ini.
Sekarang, lebih hebat mana kita atau anak jalanan?
Sumber :
Vanny Chisma W, Cerita Sebuah
Pensil (Kisah-Kisah Inspirasional Luar Biasa!), Diva Press, Jakarta, Januari
2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar