18 Januari 2015

Robin Li, Pendiri Baidu, Mesin Pencari Terbesar di China

 
Gambar 1.  Robin Li

Ibunya memberi motivasi supaya ia terus belajar keras agar kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus. Terbukti Robin Li tak hanya belajar keras, ia juga cukup kreatif dan berani menantang peluang. Tahun 2000 ia mmbangun usaha sendiri, baidu.com, yang kini menjadi search engine nomor satu di China yang membuatnya masuk deretan billionaire  di negaranya.

Robin Li (Li Yanhong) lahir pada 17 November 1968, di Yangquan, Shanxi, China. Kedua orangtuanya adalah buruh pabrik. Ia memiliki empat saudara dan merupakan anak satu-satunya lelaki di keluarga. Ia masih ingat pesan ibunya agar bisa meraih masa depan lebih baik. “Keluarga kita bukanlah keluarga kaya, karena itu kalau kamu ingin memiliki pekerjaan yang bagus kamu harus belajar keras dan sekolah sampai ke perguruan tinggi.”tuturnya menirukan pesan ibunya.

Karena itulah sejak kecil ia belajar keras. Ia tahu masa depan tak bisa diraih dengan cara berleha-leha. Hasilnya terlihat ketika ia akan melanjutkan sekolah ke SMA, dari seleksi yang diselenggarakan di kotanya ia meraih nilai terbaik kedua dari seluruh peserta. Dan di SMA-nya, ia ternyata menyukai pelajaran computer. Robin lantas mengikuti berbagai kompetisi computer di berbagai kota.

Lulus SMA pada tahun 1987. Ia mengikuti seleksi mahasiswa perguruan tinggi negeri melalui National Higher Education Entrance Examination dan meraih nilai terbaik dari semua peserta di Yangquan. Prestasi itu membawanya kuliah di Peking University. Ia mengambil bidang studi Manajemen Informatika Perpustakaan. Berkat kecemerlangannya, ia berhasil lulus tepat waktu, empat tahun kemudian.

Saat itu situasi di China kurang menguntungkan akibat peristiwa demo berdarah mahasiswa tahun 1989 di Tiananmen. Maka usai kuliah tahun 1991, ia kerja serabutan sambil menunggu lamarannya diterima di universitas di Amerika Serikat. Ia mengajukan berpuluh-puluh lamaran ke berbagai universitas di AS dengan harapan salah satunya bisa menerimanya. Akhirnya dipenghujung tahun 1991 sebuah panggilan dating dari State University of New York, Buffalo. Di sana ia menyelesaikan pendidikan ilmu computer sampai tahun 1994 dan meraih gelar master.

Selepas kuliah ia pernah bekerja sebagai konsultan information system di Dow Jones, membantu mengembangkan edisi online The Wall Stret Journal, dan mengembangkan search engine system algoritma, ia juga mengembangkan system pencarian berdasarkan analisis link. Ia juga pernah bekerja di Infosek sebuah perusahaan search engine milik Disney.

Robin Li, mulai tergoda untuk membuat website search engine sendiri. Ia lalu mencari pendanaan di Amerika, dan dengan bantuan modal sebesar $1,2 juta pinjaman dari sebuah perusahaan modal ventura di Amerika ia pulang ke China tahun 1999. Ia ingin mewujudkan mimpinya itu bersama Eric Xu. Tahun berikutnya yaitu tahun 2000, berdirilah Baidu dengan tujuh orang staf.  Menurut Li, nama Baidu terinspirasi dari sebuah puisi yang ditulis lebih dari 800 tahun silam di China pada masa Dinasty Song. Baidu berarti “ratusan kali” Bisa juga mengambarkan bentuk pencarian yang tiada henti dalam suatu kekacauan yang gelap. Arti itu cocok sekali dengan fungsi Baidu sebagai mesin pencari di internet.

Dalam mengembangkan Baidu, ia tetap menjaga jarak dengan Yahoo dan Google yang digandrungi di negaranya. Ia membangun metode baru :”We Know Chinese Best itulah kampanye yang ia luncurkan untuk membedakan dari raksasa-raksasa Amerika itu. Kini Baidu tak hanya melayani warga China, karena ia juga berekpansi ke Jepang. Untuk mengembangkan lebih lanjut, pada tahun 2005 Baidu go public.
Misi kami adalah memberikan cara-cara terbaik bagi orang banyak untuk mendapatkan informasi. Untuk melakukan ini kami terlebih dahulu mendengarkan dengan cermat  setiap kebutuhan dan keinginan para pengguna, kata Li.

Apa pun namanya, prestasi yang diraih Robin Li sungguh luar biasa. Dan siapa sangka anak buruh pabrik ini bisa menjelma menjadi orang kaya di China berkat belajar keras dan keberaniannya menantang peluang. Satu kunci yang dipegangnya. Ia menyebut bahwa lebih dari enam tahun ia mengalami masa sulit, tapi saya tak pernah kehilangan gairah sekalipun. Begitulah kekuatan semangat dan gairah seseorang. Terbukti bisa mengubah nasib. Bagaimana dengan Anda?

Sumber :
Majalah  Motivasi, Luar Biasa, Sukses is My Right Edisi No. 12 Desember 2010.
http://fortune.com/2011/09/27/does-baidus-robin-li-have-the-hardest-job-in-the-world/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar