Gambar 1. Robin Li
Ibunya memberi motivasi supaya ia
terus belajar keras agar kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus. Terbukti
Robin Li tak hanya belajar keras, ia juga cukup kreatif dan berani menantang
peluang. Tahun 2000 ia mmbangun usaha sendiri, baidu.com, yang kini menjadi search engine nomor satu di China yang
membuatnya masuk deretan billionaire di
negaranya.
Robin Li (Li Yanhong) lahir pada
17 November 1968, di Yangquan, Shanxi, China. Kedua orangtuanya adalah buruh
pabrik. Ia memiliki empat saudara dan merupakan anak satu-satunya lelaki di
keluarga. Ia masih ingat pesan ibunya agar bisa meraih masa depan lebih baik.
“Keluarga kita bukanlah keluarga kaya, karena itu kalau kamu ingin memiliki
pekerjaan yang bagus kamu harus belajar keras dan sekolah sampai ke perguruan
tinggi.”tuturnya menirukan pesan ibunya.
Karena itulah sejak kecil ia
belajar keras. Ia tahu masa depan tak bisa diraih dengan cara berleha-leha.
Hasilnya terlihat ketika ia akan melanjutkan sekolah ke SMA, dari seleksi yang
diselenggarakan di kotanya ia meraih nilai terbaik kedua dari seluruh peserta.
Dan di SMA-nya, ia ternyata menyukai pelajaran computer. Robin lantas mengikuti
berbagai kompetisi computer di berbagai kota.
Lulus SMA pada tahun 1987. Ia
mengikuti seleksi mahasiswa perguruan tinggi negeri melalui National Higher
Education Entrance Examination dan meraih nilai terbaik dari semua peserta di
Yangquan. Prestasi itu membawanya kuliah di Peking University. Ia mengambil
bidang studi Manajemen Informatika Perpustakaan. Berkat kecemerlangannya, ia
berhasil lulus tepat waktu, empat tahun kemudian.
Saat itu situasi di China kurang
menguntungkan akibat peristiwa demo berdarah mahasiswa tahun 1989 di Tiananmen.
Maka usai kuliah tahun 1991, ia kerja serabutan sambil menunggu lamarannya
diterima di universitas di Amerika Serikat. Ia mengajukan berpuluh-puluh
lamaran ke berbagai universitas di AS dengan harapan salah satunya bisa menerimanya.
Akhirnya dipenghujung tahun 1991 sebuah panggilan dating dari State University
of New York, Buffalo. Di sana ia menyelesaikan pendidikan ilmu computer sampai
tahun 1994 dan meraih gelar master.
Selepas kuliah ia pernah bekerja
sebagai konsultan information system di Dow Jones, membantu mengembangkan edisi
online The Wall Stret Journal, dan mengembangkan search engine system
algoritma, ia juga mengembangkan system pencarian berdasarkan analisis link. Ia
juga pernah bekerja di Infosek sebuah perusahaan search engine milik Disney.
Robin Li, mulai tergoda untuk
membuat website search engine sendiri. Ia lalu mencari pendanaan di Amerika,
dan dengan bantuan modal sebesar $1,2 juta pinjaman dari sebuah perusahaan
modal ventura di Amerika ia pulang ke China tahun 1999. Ia ingin mewujudkan
mimpinya itu bersama Eric Xu. Tahun berikutnya yaitu tahun 2000, berdirilah
Baidu dengan tujuh orang staf. Menurut
Li, nama Baidu terinspirasi dari sebuah puisi yang ditulis lebih dari 800 tahun
silam di China pada masa Dinasty Song. Baidu berarti “ratusan kali” Bisa juga
mengambarkan bentuk pencarian yang tiada henti dalam suatu kekacauan yang
gelap. Arti itu cocok sekali dengan fungsi Baidu sebagai mesin pencari di
internet.
Dalam mengembangkan Baidu, ia
tetap menjaga jarak dengan Yahoo dan Google yang digandrungi di negaranya. Ia
membangun metode baru :”We Know Chinese Best itulah kampanye yang ia luncurkan
untuk membedakan dari raksasa-raksasa Amerika itu. Kini Baidu tak hanya
melayani warga China, karena ia juga berekpansi ke Jepang. Untuk mengembangkan
lebih lanjut, pada tahun 2005 Baidu go public.
Misi kami adalah memberikan
cara-cara terbaik bagi orang banyak untuk mendapatkan informasi. Untuk
melakukan ini kami terlebih dahulu mendengarkan dengan cermat setiap kebutuhan dan keinginan para pengguna,
kata Li.
Apa pun namanya, prestasi yang
diraih Robin Li sungguh luar biasa. Dan siapa sangka anak buruh pabrik ini bisa
menjelma menjadi orang kaya di China berkat belajar keras dan keberaniannya
menantang peluang. Satu kunci yang dipegangnya. Ia menyebut bahwa lebih dari
enam tahun ia mengalami masa sulit, tapi saya tak pernah kehilangan gairah
sekalipun. Begitulah kekuatan semangat dan gairah seseorang. Terbukti bisa
mengubah nasib. Bagaimana dengan Anda?
Sumber :
Majalah Motivasi, Luar Biasa, Sukses is My Right
Edisi No. 12 Desember 2010.
http://fortune.com/2011/09/27/does-baidus-robin-li-have-the-hardest-job-in-the-world/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar