sejarah.kompasiana.com |
Ada banyak organisasi sosial yang
bisa mengasah keterampilan Anda. Pengajar sukarelawan @terminalhujan, akunting
sebuah yayasan yatim piatu, pengumpul dana, dan sebagainya.
Ketika mengajukan
diri sebagai relawan, Anda akan mendapat jauh lebih banyak daripada yang Anda
berikan. Relawan hidup lebih lama, mempunyai sistem kekebalan tubuh yang kuat,
mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, dan lebih dalam memaknai hidup
dibandingkan yang bukan relawan.
Ibu RA Kartini dan Ibu RA Dewi
Sartika adalah dua orang relawan perintis pendidikan bagi kaum wanita di
zamannya. Semua anak sekolah hafal lagu Ibu Kita Kartini, wajahnya pernah
menghiasi lembar uang sepuluh ribuaan secara tak langsung potretnya ada di
dompet kaum lelaki, setiap tanggal 21 April, anak-anak perempuan rutin
berkebaya. Dan sahabat Ibu RA Kartini, Ibu RA Dewi Sartika, juga tak kalah
popular di zamannya sampai detik ini ketulusan hati mereka berdua mengajarkan
membaca dan menulis bagi kaum wanita tak pernah dilupakan. Itu adalah contoh
relawan yang kebaikannya abadi di ingatan semua orang yang pernah membaca
riwayatnya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa
orang-orang yang menjadi relawan di usia muda punya kemungkinan lebih besar
untuk mendapat pekerjaan yang lebih bergengsi dan bergaji lebih tinggi dibanding
rekan-rekan mereka yang tidak menjadi relawan. Menjadi relawan adalah cara
ampuh untuk meluaskan networking dan
sering memberikan peluang bisnis serta karier.
Ibnu Qayim, seorang cendikiawan
muslim abad ke-13 bilang, “Dunia ini ibarat bayangan. Kejar dia dan engkau tak
akan pernah bisa menangkapnya. Balikkan badanmu darinya dan dia tak punya
pilihan lain kecuali mengikutimu.” Hidup itu adalah lomba mewarnai sesungging
senyum di bibir Tuhan. Selamat menempuh pengalaman hebat menjadi seorang
relawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar