23 Oktober 2014

Seks Bebas di Kalangan Pelajar

Ilustrasi 1 : Anak SMA zaman sekarang
Perilaku seks bebas bukanlah hal baru di kalangan pelajar. Namun apa jadinya bila seorang siswi putih abu-abu telah ketagihan melakukan hubungan intim dengan pasangan lawan jenisnya? 

Seperti yang terjadi pada siswi kelas XII SMA swasta daerah Cileungsi, Bogor, yang ditemui wartawan Radar Bogor di sebuah mall ternama bilangan Mekarsari. Sebut saja Rara (bukan nama sebenarnya) yang baru berusia 17 tahun. Perempuan berhidung mancung dengan wajah kemayu ini mengaku telah melakukan persetubuhan sejak kelas III SMP. 

Semua itu dilakukannya bukan karena uang, melainkan demi kesenangan semata. Baginya melakukan persetubuhan merupakan pemenuhan kebutuhan biologis yang diperlukan setiap manusia. 

"Wajar saja, itu kan kebutuhan biologis. Toh aku menyukai dan menikmatinya. Tapi inget loh, aku bukan cewek murahan, karena tak semua laki-laki yang mengajak bercinta aku penuhi."jelas Rara.

Dia mengatakan kesukaannya diawali bercinta diawali ketika ia berpacaran dengan lelaki yang lebih dewasa. "Sewaktu aku duduk di bangku kelas III SMP , pacarku anak kelas III SMA. Aku pacaran sama dia sekitar satu tahun. Selama berpacaran dengan dia, aku dan dia sudah seperti suami-istri. Ini kami lakukan sewaktu di rumahku kosong. Tak ada siapa pun."ujar perempuan cantik berambut panjang ini. 

Heboh Pelegalan Pacaran
Di lain pihak, pendidikan Indonesia dihebohkan adanya materi buku paket kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) SMA, SMK, dan MA,  yang membahas pacaran sehat. Kata seorang pembaca, menginpirasi remaja untuk melakukan banyak kemaksiatan dengan pacaran yang dilegalkan. 

Menurut hemat saya anak-anak itu (mungkin) tidak tahu bagaimana asal muasal bayi dilahirkan (dari hubungan seks), tidak paham tentang penularan penyakit kelamin, tidak mengerti tentang tanggung jawab menjadi orang tua. Mereka penasaran karena terlalu banyak larangan, mereka diam-diam menonton film porno dan mencobanya lalu ketagihan. 

Ilustrasi 2: Selfie payudara
Sebagai orang tua (yang masih muda.:) kita harus menjaga anak kita agar tidak terjerumus hal-hal seperti itu.
Jadilah sahabat anak Anda, bertemanlah dengan teman sebangkunya, wali kelasnya, guru-gurunya, tukang somay di sekolahnya, penjaga sekolahnya, abang-abang penjaga warnet tempat dia nongkrong, intip isi SMS ponselnya, ikuti twiter anak Anda. Pokoknya terapkan jurus #Kemal, yaitu  Knowing Every Particular Object Maksimal.  

Kebiasaan buruk, anak-anak SMP sekarang adalah mereka suka selfie payudara, lalu foto itu dia berikan kepada pacarnya sebagai fit and profer test. Kebanyakan anak-anak seperti ini adalah anak-anak pembantu, anak-anak korban kesibukan ayah ibunya (kata lagu Ali Topan). Mereka merasa terabaikan dan nyaman dengan melakukan hal seperti itu, atau inilah cara mereka untuk menarik perhatian orang tua dan dunianya. 

Tomas Transtomer pernah bilang," Jalan jatuh ke nestapa lebih ringkas daripada jalan menjauhinya." Dan itu terbukti benar. 

Selamat berjuang merawat cinta anak Anda, jika Anda lengah seperjuta detik saja mereka akan diterkam lingkungan yang buruk. Misalnya : pacar yang brengsek, buku porno, atau teman yang rajin menjerumuskan. 

Sumber :

Radar Bogor, Rabu, 23 Oktober 2014

Sumber foto 1 :
http://www.kaskus.co.id/thread/52eb76a5a2cb17b03c8b4588/poll--seragam-apa-yang-mencerminkan-sosok-wanita-idaman-anda-cuci-mata-yuk

Sumber foto 2 :
http://www.kaskus.co.id/thread/53c3c6dd32e2e6c95a8b45dc/foto-ramai-gadis-gadis-foto-selfie-bugil-di-twitter-untuk-jual-diri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar