Pagi ini saya membaca koran online http://bisnis.com, takjub dengan pemikiran Bill Gates. Orang terkaya di muka bumi itu tidak akan mewariskan US$ 76 milyar untuk ketiga anaknya.
Harta kekayaannya yang US$ 76 miliar tidak akan diwariskan untuk ketiga anaknya, tetapi harta itu akan digunakan untuk amal seperti pengentasan kemiskinan dan perbaikan kesehatan masyarakat di dunia.
Pasangan itu mengatakan anaknya akan didorong untuk bekerja dan menghasilkan
uang dengan cara (mereka) sendiri di dunia tanpa bantuan miliaran dolar dari warisan orang tua. Gates mengatakan anaknya telah mendapatkan
pendidikan yang bagus, maka mereka dapat belajar bagaimana mengandalkan
kemampuan daripada menanti warisan orang tuanya.
Gates bilang :" Mereka harus memiliki rasa bangga dan mengganggap pekerjaan
mereka sendiri penting dan berarti.""Kami ingin keseimbangan sehingga mereka memiliki kebebasan untuk
melakukan apapun, tapi tidak semacam banyak uang menghujani mereka
sehingga mereka bisa pergi keluar dan melakukan apapun," kata Gates.
Saya punya cerita unik. Tetangga
saya ayahnya adalah orang terkaya di kampung (B********). Tanah beliau sejauh mata memandang. Sayangnya anak-anak
orang kaya tersebut tak dibekali dengan pendidikan yang baik seperti ketiga
anak-anak Bill Gates. Ketika ayah mereka
yang kaya raya itu meninggal dunia, dibagiratalah harta warisan tersebut, berupa rumah, tanah,
kolam, dan sebagainya. Dengan harta benda tersebut almarhum ayah mereka
mengharapkan hidup anak-anaknya “aman”
tidak sengsara.
Tebak apa yang terjadi setelah 10
tahun ayahnya meninggal dunia? Ya betul. Satu persatu harta peninggalan ayah
mereka dijual, sehingga tak ada lagi
yang tersisa.
Saya setuju dengan Bill Gates, harta
kekayaan warisan orang tua yang berlimpah itu melenakan, membuat malas
penerimanya, bekali saja anak-anak dengan pendidikan yang baik. Biarkan mereka
berjuang menjalani hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar