Tidak ada daging yang terbaik kecuali lidah dan hati apabila digunakan untuk kebaikan dan tidak ada daging terburuk kecuali lidah dan hati kalau dibuat untuk keburukan.”
(Luqman Hakim)
Jika menghadapi sikap reaktif (memberikan reaksi berlebihan) saya ingat sebuah kata mutiara yang menyejukkan hati :
Hal sederhana yang saya lakukan jika saya di caci-maki orang atas perbuatan yang tidak saya lakukan. Katakan saja:
"Bersikaplah seperti pohon mangga yang tumbuh di persimpangan jalan. Jika orang melemparmu dengan batu, balaslah dengan berjatuhannya buah-buah mangga yang manis."
"Jika caci-makimu benar semoga Allah memaafkanku, dan jika caci-makimu salah, semoga Allah berkenan memberimu maaf.
Sejujurnya ingin saya hajar orang yang memaki tidak pada tempatnya. Untuk orang yang suka marah dan memaki dengan kata-kata kotor sadarilah bahwa kemarahanmu menjejakkan luka di hati. Seperti paku yang gagal menancap di tembok, atau sebuah ban yang bocor oleh paku payung. Orang yang kau marahi akan terluka dan hatinya tak bisa kembali seperti sedia kala...kecuali hatinya terbuat dari air...yang tak membekas oleh sebuah paku paling tajam sekalipun.
Berkata baik atau diam, begitu kata Nabi Muhammad Saw.
dua jempol...
BalasHapus