Lepas dari soal apakah yang berada di video porno itu adalah seorang Luna Maya, Cut Tari, serta Ariel yang asli atau palsu, namun yang pasti, terbukti bahwa tidak terhapusnya jejak data bisa membawa malapetaka.
Bisa jadi Anda pernah menyimpan berkas sangat rahasia (rekaman video pribadi, data finansial rahasia perusahaan, dsb) di memori card HP atau hardisk laptop. Suatu ketika Anda hendak menjual HP/laptop tersebut dan telah yakin bahwa berkas tersebut telah Anda hapus, bahkan storage medianya juga telah diformat. Pertanyaannya adalah, apakah dengan demikian data rahasia Anda benar sudah hilang? Apakah data rahasia itu sudah tidak mampu dikembalikan orang lain untuk disalahgunakan?
Bila yang dimaksud hanyalah men-delete file lalu meng-empty-kan recycle bin, atau menekan shortcut SHIFT+DEL pada keyboard, atau melakukan format ulang, maka bisa dipastikan bahwa orang lain masih bisa merestore data, yang menurut Anda, sudah hilang.
Apa yang terjadi saat Anda menyimpan dan menghapus file, atau memformat media?
Pada sistem operasi Windows yang lazim kita gunakan, sebuah file akan tampak terurut rapi jika kita melihatnya dari Windows Explorer. Namun yang terjadi dalam media penyimpanan tidaklah sesederhana seperti demikian.
Ketika sebuah file disimpan, semisal ke dalam hardisk, microSD, atau flashdisk, maka aturan file systemlah yang berlaku. Secara sederhana, file tersebut akan dipecah-pecah ke dalam satuan kecil lalu ditempatkan ke cluster yang sangat banyak jumlahnya. File yang sudah terpecah dalam ukuran kecil itupun penempatannya tidaklah berdampingan.
Analoginya seperti menyimpan sebuah jurnal berisi 10 lembar ke dalam 10 loker di mana setiap loker hanya mendapat 1 lembar saja dari sebuah jurnal utuh tersebut. Agar mudah bila jurnal tersebut hendak diambil, maka dibuatlah satu lembar catatan penunjuk tentang bagaimana mengurutkan kembali 10 lembar jurnal yang terpisah tersebut.
Dalam file system komputer, catatan penunjuk adalah sebuah file pointer. Sehingga, ketika Anda meng-klik sebuah file dari Windows Explorer, maka pointer itu akan bekerja memanggil file yang letaknya telah terbagi dan terpisah, menyatukannya kembali menjadi sebuah dokumen yang siap Anda baca.
Dan ketika Anda melakukan proses penghapusan (DEL, SHIFT DEL, dan empty recycle bin), yang terjadi adalah Anda hanya menghapus file pointer yang bertugas menyatukan file Anda sehingga file tersebut seolah-olah telah hilang dan tidak dapat dipanggil kembali. Namun sejatinya, file yang telah tersebar dalam jumlah kecil-kecil di dalam ribuan cluster itu tetaplah ada dan tidaklah hilang kecuali telah tertimpa dengan file lain.
Demikian juga ketika Anda merasa telah memformat ulang sebuah storage media. Saat proses format berlangsung, file hanyalah akan terhapus seperti cara diatas, dan media akan diberitahukan tentang update pengalokasian tabel tentang bagaimana cara file yang baru akan disimpan.
Recovery Tools : Jejak boleh terhapus, tapi tak akan hilang
Karena yang terhapus hanyalah file pointer yang berguna sebagai penyatu file-file yang terpencar di cluster, maka sebenarnya file tersebut belumlah hilang. File-file yang tersebar tersebut bisa disatukan kembali dengan software recovery seperti Stellar atau Get Data Back sehingga seakan-akan piranti lunak itu mampu mendapatkan kembali file yang hilang.
Inilah mengapa banyak orang merasa telah menghapus data lama, bahkan memformat media penyimpanan mereka, namun ada orang yang masih mampu membaca file yang telah lenyap itu. Di dunia penegakaan hukum, hal ini biasa dikenal sebagai komputer forensik. Dan sungguh naas bila data yang te-recovery itu adalah data sensitif, dipegang oleh orang tidak bertanggungjawab, lalu disebarkan secara massal.
Menghapus jejak data, bagaimana caranya?
Perlu diketahui bila pada umumnya cara kerja recovery software pasti berdasar file system dari media yang akan di-recovery. Anda bisa melihat file system media penyimpanan Anda, misal saja flashdisk, dengan klik kanan lalu pilih menu properties. Pada umumnya untuk Windows menggunakan file system FAT atau NTFS. Recovery software biasanya mampu melakukan scanning bila difungsikan pada media dengan file system yang sama dengan system software tersebut. Dengan demikian mengubah format file sistem DAN mengubah ukuran cluster lah yang akan menggagalkan recovery software dalam melakukan scanning data.
Bagaimana caranya? Mari kita praktekkan dengan media flashdisk sebagai contoh
1. Masukkan flashdisk Anda ke port USB dan biarkan sampai dikenali oleh Windows
2. Dengan anggapan bahwa Anda ingin memusnahkan seluruh data tanpa jejak, maka select all semua file dan hapus data yang ada melalui Windows Explorer.
3. Klik kanan di icon folder utama flashdisk Anda lalu pilih menu Format
4. Pada pilihan file system, ubah file system Anda menjadi berbeda dari file system semula. Misal tadinya tertulis FAT, ubahlah ke NTFS dan sebaliknya.
5. Pada pilihan allocation unit size, ubah dari ukuran default yang sudah tertera. Misal Anda tadi memilih NTFS untuk file system lalu mendapat angka 4096 bytes pada allocation unit size, maka silakan ubah ke angka lain. Misalnya 2048 bytes. Proses ini akan memberikan variable clustering yang baru, sehingga Recovery Software bisa dipastikan gagal melakukan scanning.
6. Klik start untuk memulai format.
Sampai di sini, data Anda sudah tidak terdeteksi lagi. Jika Anda ingin mengubah kembali file system dan allocation unit size ke nilai awal dengan melakukan format sekali lagi, boleh-boleh saja dan tidak akan menjadikan file Anda bisa terdeteksi kembali.
Selamat mencoba!
Demikian juga ketika Anda merasa telah memformat ulang sebuah storage media. Saat proses format berlangsung, file hanyalah akan terhapus seperti cara diatas, dan media akan diberitahukan tentang update pengalokasian tabel tentang bagaimana cara file yang baru akan disimpan.
Recovery Tools : Jejak boleh terhapus, tapi tak akan hilang
Karena yang terhapus hanyalah file pointer yang berguna sebagai penyatu file-file yang terpencar di cluster, maka sebenarnya file tersebut belumlah hilang. File-file yang tersebar tersebut bisa disatukan kembali dengan software recovery seperti Stellar atau Get Data Back sehingga seakan-akan piranti lunak itu mampu mendapatkan kembali file yang hilang.
Inilah mengapa banyak orang merasa telah menghapus data lama, bahkan memformat media penyimpanan mereka, namun ada orang yang masih mampu membaca file yang telah lenyap itu. Di dunia penegakaan hukum, hal ini biasa dikenal sebagai komputer forensik. Dan sungguh naas bila data yang te-recovery itu adalah data sensitif, dipegang oleh orang tidak bertanggungjawab, lalu disebarkan secara massal.
Menghapus jejak data, bagaimana caranya?
Perlu diketahui bila pada umumnya cara kerja recovery software pasti berdasar file system dari media yang akan di-recovery. Anda bisa melihat file system media penyimpanan Anda, misal saja flashdisk, dengan klik kanan lalu pilih menu properties. Pada umumnya untuk Windows menggunakan file system FAT atau NTFS. Recovery software biasanya mampu melakukan scanning bila difungsikan pada media dengan file system yang sama dengan system software tersebut. Dengan demikian mengubah format file sistem DAN mengubah ukuran cluster lah yang akan menggagalkan recovery software dalam melakukan scanning data.
Bagaimana caranya? Mari kita praktekkan dengan media flashdisk sebagai contoh
1. Masukkan flashdisk Anda ke port USB dan biarkan sampai dikenali oleh Windows
2. Dengan anggapan bahwa Anda ingin memusnahkan seluruh data tanpa jejak, maka select all semua file dan hapus data yang ada melalui Windows Explorer.
3. Klik kanan di icon folder utama flashdisk Anda lalu pilih menu Format
4. Pada pilihan file system, ubah file system Anda menjadi berbeda dari file system semula. Misal tadinya tertulis FAT, ubahlah ke NTFS dan sebaliknya.
5. Pada pilihan allocation unit size, ubah dari ukuran default yang sudah tertera. Misal Anda tadi memilih NTFS untuk file system lalu mendapat angka 4096 bytes pada allocation unit size, maka silakan ubah ke angka lain. Misalnya 2048 bytes. Proses ini akan memberikan variable clustering yang baru, sehingga Recovery Software bisa dipastikan gagal melakukan scanning.
6. Klik start untuk memulai format.
Sampai di sini, data Anda sudah tidak terdeteksi lagi. Jika Anda ingin mengubah kembali file system dan allocation unit size ke nilai awal dengan melakukan format sekali lagi, boleh-boleh saja dan tidak akan menjadikan file Anda bisa terdeteksi kembali.
Selamat mencoba!
Ditulis oleh : Johanes Koen, 15 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar