Dalam hidup manusia sebenarnya menjadi sebuah saja. Seorang ahli gambar, ahli bikin puisi, ahli akuntansi, atau ahli berantem...
Contoh nyatanya adalah meski kita punya 11 saluran stasiun televisi pada akhirnya kita hanya bisa menonton dan fokus pada sebuah tayangan saja. Sayangnya sekolah lewat nilai rapot menempatkan ilmu-ilmu itu sama pentingnya (ini bahayanya sekolah dengan kurikulum yang dibuat para mentri yang serba sok tahu).
Ada seorang anak belajar bahasa Inggris dan matematika bertahun-tahun tetapi gagal...karena ia tidak benar-benar belajar. Ia belajar karena pelajaran itu ada dan takut dapat nilai jelek, bukan karena ia cinta dan memuaskan rasa ingin tahu tentang matematika dan bahasa Inggris.
Ia menderita karena harus menjadi ahli apa saja...menjadi ahli semua bidang adalah sesuatu yang mustahil, karena Tuhan mentakdirkan kita menjadi ahli sebuah saja.
Setiap anak pasti memiliki kelebihan. Bakat anak tidak terletak di kantong orang tua. Memaksakan kehendak dan merasa paling tahu yang terbaik buat anak adalah perbuatan maha tolol...anak adalah manusia merdeka, yang harus dihargai apapun pilihan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar