Melakukan donor darah untuk menyelamatkan nyawa seseorang adalah kegiatan mulia. Dua pria di AS tercatat sebagai pendonor darah terbesar yang telah menolong lebih dari 1.000 nyawa manusia di Amerika. Keduanya mengaku tak bisa menyumbang uang dan hanya bisa donor darah untuk membantu yang kesusahan.
Berdasarkan data petugas New York Blood Center, dua orang yang menjadi penyumbang darah terbesar di As adalah Maurice Wood yang telah berusia 83 tahun dan Al Fisher yang berusia 75 tahun.
Wood adalah seorang pensiunan inspektur kereta api dari St. Louis, sementara Fisher adalah seorang operator sebuah percetakan di Amerika Serikat. Fisher mengatakan bahwa dirinya dan Wood sedang terlibat dalam persaingan yang ramah dan sportif dalam menentukan siapa yang paling banyak mendonorkan darahnya. Dan terakhir kedua orang tersebut berbicara satu sama lain beberapa bulan yang lalu.
Al Fisher merupakan salah seorang pria New York yang telah menyumbangkan darahnya sebanyak 320 liter dalam minggu ini. Hal ini telah membuatnya menjadi salah satu dari dua orang di Amerika Serikat yang telah menyumbangkan darahnya kurang lebih sebanyak 40 galon selama hidupnya.
Lelaki asal dari kota Massapequa ini telah memecahkan rekornya pada Selasa 8 September 2009, setelah 58 tahun dirinya menjadi seorang pendoroh darah. Al Fisher telah mulai menyumbangkan darahnya sejak tahun 1951 saat dirinya masih berusia 17 tahun. Fisher selalu menyumbangkan darahnya 6 kali dalam setahun.
"Saya terlalu miskin untuk bisa membantu dengan uang, jadi saya berikan saja darah saya untuk bisa membantu orang lain," ujar Fisher sambil tertawa, seperti dikutip dari Newsday, Jumat (11/9/2009).
Direktur eksekutif Long Island Blood Services, Harvey Schaffler mengatakan bahwa selama Fisher menyumbangkan darahnya kurang lebih 58 tahun, beliau telah menyelamatkan hampir 1.000 nyawa manusia di Amerika.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak cara yang bisa dilakukan seseorang untuk bisa membantu sesamanya, bukan hanya melalui sumbangan uang saja. Karena kadang bantuan darah lebih dibutuhkan dibandingkan dengan sejumlah uang.
Berdasarkan data petugas New York Blood Center, dua orang yang menjadi penyumbang darah terbesar di As adalah Maurice Wood yang telah berusia 83 tahun dan Al Fisher yang berusia 75 tahun.
Wood adalah seorang pensiunan inspektur kereta api dari St. Louis, sementara Fisher adalah seorang operator sebuah percetakan di Amerika Serikat. Fisher mengatakan bahwa dirinya dan Wood sedang terlibat dalam persaingan yang ramah dan sportif dalam menentukan siapa yang paling banyak mendonorkan darahnya. Dan terakhir kedua orang tersebut berbicara satu sama lain beberapa bulan yang lalu.
Al Fisher merupakan salah seorang pria New York yang telah menyumbangkan darahnya sebanyak 320 liter dalam minggu ini. Hal ini telah membuatnya menjadi salah satu dari dua orang di Amerika Serikat yang telah menyumbangkan darahnya kurang lebih sebanyak 40 galon selama hidupnya.
Lelaki asal dari kota Massapequa ini telah memecahkan rekornya pada Selasa 8 September 2009, setelah 58 tahun dirinya menjadi seorang pendoroh darah. Al Fisher telah mulai menyumbangkan darahnya sejak tahun 1951 saat dirinya masih berusia 17 tahun. Fisher selalu menyumbangkan darahnya 6 kali dalam setahun.
"Saya terlalu miskin untuk bisa membantu dengan uang, jadi saya berikan saja darah saya untuk bisa membantu orang lain," ujar Fisher sambil tertawa, seperti dikutip dari Newsday, Jumat (11/9/2009).
Direktur eksekutif Long Island Blood Services, Harvey Schaffler mengatakan bahwa selama Fisher menyumbangkan darahnya kurang lebih 58 tahun, beliau telah menyelamatkan hampir 1.000 nyawa manusia di Amerika.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak cara yang bisa dilakukan seseorang untuk bisa membantu sesamanya, bukan hanya melalui sumbangan uang saja. Karena kadang bantuan darah lebih dibutuhkan dibandingkan dengan sejumlah uang.
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar