20 Agustus 2009

Papi, Restoran Itu Apaan?

Dialog ini terjadi 27 tahun yang lalu (1982), waktu itu saya masih kelas Nol Besar di TK Dian Pratiwi, Bogor. Begini cerita lengkapnya.
Bobby : “Pi, restoran itu apaan sih?”
Mami : “Papi, ajak sesekali atuh Bobby main ke restoran.
Papi : Kalau setiap makan siang ke restoran, cepet abis dong duit gaji.
Mami : Ya, minimal 10 tahun sekali, kan bisa!


Papi bekerja sepanjang waktu. Dari Senin sampai Jumat. Pada akhir pekan beliau sibuk: ngurusin burung, mandiin ayam bangkok, dan pantang diganggu kalau lagi baca koran. Meluangkan waktu dengan anak-anaknya adalah prioritas nomor 17.

Papi nggak pernah ngajak anak-anak dan keluarganya jalan-jalan ke mal, bioskop, restoran, taman mini, dufan, main ke puncak dan sebagainya. Padahal beliau pernah mengelilingi 26 propinsi di Indonesia. Kecuali Irian Jaya, semua propinsi di Indonesia pernah beliau singgahi. Mami adalah kebalikan dari papi. Perjalanan terjauh mami hanya Pasar Bogor dan Pasar Anyar.

Saya tidak mengecilkan peran beliau dalam hidup saya. Papi sangat fokus dalam hal sekolah anak-anaknya. Beliau lupa bahwa anak-anak dan istri beliau butuh rekreasi untuk menghibur jiwa yang penat.

“Buat papi, becanda di rumah udah puas.” Ujar papi. Iya, tapi anak-anak (Bobby dan Monike) kan bosan di rumah melulu.” Bela mami di suatu pagi yang cerah.

Mami dan seorang guru di TK Dian Pratiwi pernah berantem, gara-gara Bobby nggak boleh ikut jalan-jalan ke Dufan bareng rombongan anak-anak waktu ada acara jalan-jalan di sekolah tersebut .

“Bu, sekali-kali anaknya ajak naik bemo, biar nggak kampungan.” Seloroh ibu
guru TK Dian Pratiwi. Mami membeku kehilangan jawaban.

Tuhan, ajari saya untuk mengubah luka menjadi kebijaksanaan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar