Usai menjalani pemeriksaan di Markas Besar (Mabes) Polisi Republik Indonesia (Polri), Manohara langsung meluncur ke RS Cipto Mangunkusumo guna melakukan visum untuk keperluan penyidikan.
Selama kurang dari satu jam pemilik nama lengkap Manohara Odelia Pinot tersebut diperiksa oleh dokter visum Abdul Mun'im Idries dan dr. Khaida di ruang Departemen Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Selasa (9/6) sore.
"Visum itu harus dilakukan, harus ada surat penyidikan. Sekarang sudah lengkap visumnya, karena ini visum yang dipercaya pengadilan yang diminta penyidik," jelas Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum Manohara.
Hasilnya tetap sama, antara visum yang pertama dilakukan Manohara pada Senin (8/6) sore, dengan visum resmi hari ini. "Ada luka di sekujur tubuh dan bagian private. Kita hanya menunggu hasil tes darah dan psikologi saja," papar Hotman.
Semua prosedur standar yang dijalani oleh Mano --demikian disapa-- juga melakukan tes darah dan urine, dengan dikawal dua orang petugas penyidik, Eko dan Arif bagian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Mabes Polri. "Di sini yg paling penting adalah masalah penganiayaan sudah selesai dan terbukti," tekan Hotman.
Ke depan, hasil visum tersebut akan diserahkan pihak Mano kepada Mabes Polri. "Setelah semua hasilnya keluar, baik hasil psikologi tes dan darah baru kita serahkan ke Mabes, sehingga Mabes tinggal melakukan penyidikan tambahan," imbuh Hotman.
Merujuk pada hasil visum yang dilakukan sebelumnya, Mano mengaku bekas luka akibat kekerasan yang diterimanya pada April, akibat sundutan rokok di kening dan luka bekas setrika pada bagian leher sudah sulit untuk dilihat dengan kasat mata.
"Mano saja tak nampak, lukanya Mano tak bisa dilihat kasat mata. Dokter juga tanya di mana? Akhirnya dokter pakai kaca pembesar dan kata dokter ada perbedaan di antara kulit," terang Mano. "Itu kata dokter, bukan saya mengada-ada," tekannya.
Namun, dari hasil visum yang dilakukan hari ini dokter menemukan satu bekas luka penganiayaan yang dialami Manohara. Luka itu disebabkan akibat perkosaan yang pernah diderita Mano pada saat di Lombok. "Dia memperkosa saya dengan kuat hingga alat kelamin saya sobek, tadi dokter sudah memeriksa dan melihatnya," ungkap Mano lirih.
hmmm...enak ya jd dokter forensik...hi6
BalasHapus