19 Januari 2015

Keliru secara Terpaksa


Kadang kita melakukan hal yang salah untuk alasan yang benar.

Seorang ayah meminjam uang ke bank keliling (banke-rentenir) untuk melunasi tagihan listrik yang sudah menunggak 3 bulan, jika tidak dibayar listrik di rumah otomatis diputus. Rentenir yang jahat di mata si bapak itu adalah pahlawan.

Seorang ayah harus mencuri motor karena putus asa,  untuk membayar biaya rumah sakit anaknya.Tak ada seorang pun tetangga atau teman yang menolong, sehingga ia memutuskan menjadi pencuri motor, dengan menanggung risiko ia dibakar hidup-hidup jika tertangkap tangan.

Meminjam uang ke rentenir dan mencuri itu haram, namun itu adalah jalan satu-satunya yang mungkin melintas di kepala orang-orang  yang kurang beruntung itu, karena orang-orang di sekitarnya  hanya berani teriak haram, tanpa mau menolong dengan meminjamkan uangnya.   

Inilah yang saya sebut keliru secara terpaksa. Terkadang mereka melakukan hal yang salah untuk alasan yang benar. Ironi bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar