Sejak berumur 1,5 tahun, Sidik
menggunakan panci untuk berjalan. Dalam sebulan ia bisa menghabiskan 5-10
panci. Kebiasaan ini bertahan sampai ia berumur 7 tahun. “Tuhan bukannya tidak
adil. Mungkin Dia punya rencana lain dengan kondisi (tubuh) saya. Oleh karena
itu saya PD aja.
Sidik menyadari, dengan hanya
mengandalkan tenaga tak akan mampu mengangkat taraf hidup. Maka ia pun
mendaftar kuliah di Institute Manajemen Komputer dan Akuntansi. Selama kuliah
D3, Sidik berjualan menjajakan pakaian dari rumah ke rumah. Setelah lulus, ia
melamar kerja ke beberapa perusahaan, ia
menantang, banyak kantor yang menolaknya, tapi itu tak mematahkan semangatnya.
Sidik menantang pihak HRD yang mewawancara dia: ”Jika saya diterima, terimalah saya karena kemampuan saya, jangan karena kasihan…
Sumber gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar