Ada seratus nomor ponsel yang ia
kirimi SMS. Dari seratus SMS yang membalas hanya empat, kata Ligwina P.
Hananto, Owner Quantum Magna Financial. “Dari empat, tiga ngetawain dan satu
jadi klien.
”Wina menambahkan. Klien pertama adalah Arief Winarto, pemain Bass
Ten to Five. Sejak saat itulah Wina mulai terjun sebagai financial planner.
Pengalaman pertama ini mengajarkan pada Vina bahwa kepercayaan adalah hal yang
terpenting dalam bisnis jasa. “Orang mau mempercayakan keuangannya kepada saya
karena mereka percaya pada kredibilitas saya, ujarnya.
Selanjutnya, ia mendapatkan klien
baru yakni Dondi Handito yaitu suaminya sendiri. “Itu suami saya, katanya
sambil tertawa. Setelah itu ia mendapati kenyataan bahwa membuat orang percaya
tidaklah mudah. Walaupun klien baru sulit didapat perempuan kelahiran Bandung,
3 Mei 1976 ini tidak pernah patah semangat. Sejak 2003 – 2005 kliennya hanya
enam orang. Pada 2006, kliennya bertambah menjadi 13 orang. Satu teman, suami,
dan sebelas sisanya sepupu semua, katanya diikuti tertawa terbahak. Tiga tahun
bisnis berjalan belum ada tanda-tanda bersinar. Ia pun mengevaluasi diri dan
gencar berpromosi.
Pada Juni 2006, ia mengisi acara
di radio Hard Rock FM tentang perencanaan keuangan, sambil mempromosikan
usahanya yaitu Quantum Magna Financial. Saat itu status usahanya belum berbadan
hukum. Dari bulan ke bulan pendengar Hard Rock FM mulai menyukai acaranya.
Bisnisnya pun mulai menunjukkan cahaya terang. Kliennya bertambah, Wina
kemudian menjadikan status Quantum Magna Financial sebagai bentuk PT pada
September 2006. Ia menjadi CEO di perusahaan itu, kini ia telah menikmati hasil
jerih payahnya. Quantum Magna Financial
kini memiliki sekitar 350 klien, 40 orang ditangani Vina langsung dan sisanya
ditangani stafnya. Klien Quantum rata-rata pegawai kelas menengah dengan gaji di
atas 10 juta.
Pelajaran yang bisa dipetik dari
Vina adalah :
- Sebuah bisnis bisa berjalan jika didasari passion. Anda harus benar-benar suka dengan bisnis yang Anda tekuni.
- Kantor tidak penting, status badan hukum tidak penting, yang penting adalah lakukan penawaran jasa atau produk Anda kepada calon potensial. Hanya ada dua kemungkinan diterima atau ditolak.
- Mulailah dari orang-orang terdekat Anda. Contohnya: Teman, kakak, saudara sepupu, suami/istri, tetangga. Intinya tawarkan kepada orang yang telah mengenal karakter kita.
- Jangan mudah menyerah. Ingat Thomas Alva Edison melakukan 2.000 eksperimen sebelum menemukan lampu pijar, dan sebelumnya ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan telinganya tuli, dan rumahnya pernah terbakar akibat percobaannya itu. Dia tidak pernah menyerah, seandainya ia menyerah, saat ini penerangan di rumah kita masih memakai lampu teplok. Contoh lainnya: Resep ayam goreng Opa Kolonel Sanders, baru diterima setelah ditawarkan ke 1.008 restoran. Betapa tangguhnya kakek itu.
- Jangan pernah berhenti belajar. Vina punya moto hidup : Life is about learning, akan selalu ada orang yang lebih pintar dari saya, jadi saya harus belajar terus”, ujar Vina.
Kesimpulannya
adalah kerjakanlah sesuatu yang membuat hidup orang lain menjadi lebih baik.
Sumber :
Koran Radar
Bogor, 7 Desember 2014
https://twitter.com/mrshananto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar