18 Desember 2014

Pelajaran dari Ligwina P. Hananto, CEO Quantum Magna Financial

Ada seratus nomor ponsel yang ia kirimi SMS. Dari seratus SMS yang membalas hanya empat, kata Ligwina P. Hananto, Owner Quantum Magna Financial. “Dari empat, tiga ngetawain dan satu jadi klien.
”Wina menambahkan. Klien pertama adalah Arief Winarto, pemain Bass Ten to Five. Sejak saat itulah Wina mulai terjun sebagai financial planner. Pengalaman pertama ini mengajarkan pada Vina bahwa kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam bisnis jasa. “Orang mau mempercayakan keuangannya kepada saya karena mereka percaya pada kredibilitas saya, ujarnya.

Selanjutnya, ia mendapatkan klien baru yakni Dondi Handito yaitu suaminya sendiri. “Itu suami saya, katanya sambil tertawa. Setelah itu ia mendapati kenyataan bahwa membuat orang percaya tidaklah mudah. Walaupun klien baru sulit didapat perempuan kelahiran Bandung, 3 Mei 1976 ini tidak pernah patah semangat. Sejak 2003 – 2005 kliennya hanya enam orang. Pada 2006, kliennya bertambah menjadi 13 orang. Satu teman, suami, dan sebelas sisanya sepupu semua, katanya diikuti tertawa terbahak. Tiga tahun bisnis berjalan belum ada tanda-tanda bersinar. Ia pun mengevaluasi diri dan gencar berpromosi. 

Pada Juni 2006, ia mengisi acara di radio Hard Rock FM tentang perencanaan keuangan, sambil mempromosikan usahanya yaitu Quantum Magna Financial. Saat itu status usahanya belum berbadan hukum. Dari bulan ke bulan pendengar Hard Rock FM mulai menyukai acaranya. Bisnisnya pun mulai menunjukkan cahaya terang. Kliennya bertambah, Wina kemudian menjadikan status Quantum Magna Financial sebagai bentuk PT pada September 2006. Ia menjadi CEO di perusahaan itu, kini ia telah menikmati hasil jerih payahnya.  Quantum Magna Financial kini memiliki sekitar 350 klien, 40 orang ditangani Vina langsung dan sisanya ditangani stafnya. Klien Quantum rata-rata pegawai kelas menengah dengan gaji di atas 10 juta.
Pelajaran yang bisa dipetik dari Vina adalah :
  1. Sebuah bisnis bisa berjalan jika didasari passion. Anda harus benar-benar suka dengan bisnis yang Anda tekuni.
  2. Kantor tidak penting, status badan hukum tidak penting, yang penting adalah lakukan penawaran jasa atau produk Anda kepada calon potensial. Hanya ada dua kemungkinan diterima atau ditolak.
  3. Mulailah dari orang-orang terdekat Anda. Contohnya: Teman, kakak, saudara sepupu, suami/istri, tetangga. Intinya tawarkan kepada orang yang telah mengenal karakter kita.
  4. Jangan mudah menyerah. Ingat Thomas Alva Edison melakukan 2.000 eksperimen sebelum menemukan lampu pijar, dan sebelumnya ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan telinganya tuli, dan rumahnya pernah terbakar akibat percobaannya itu. Dia tidak pernah menyerah, seandainya ia menyerah, saat ini penerangan di rumah kita masih memakai lampu teplok. Contoh lainnya: Resep ayam goreng Opa Kolonel Sanders, baru diterima setelah ditawarkan ke 1.008 restoran. Betapa tangguhnya kakek itu. 
  5. Jangan pernah berhenti belajar. Vina punya moto hidup : Life is about learning, akan selalu ada orang yang lebih pintar dari saya, jadi saya harus belajar terus”, ujar Vina.
Kesimpulannya adalah kerjakanlah sesuatu yang membuat hidup orang lain menjadi lebih baik.

Sumber :
Koran Radar Bogor, 7 Desember 2014
https://twitter.com/mrshananto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar