24 Oktober 2012

3 Kesalahan Orang Tua yang Menghambat Potensi Anak

1. Kesalahan presepsi orang tua terhadap IQ.  Dampak dari ditemukannya test IQ adalah orang tua       berusaha    agar nilai anaknya bagus semua. Ini artinya anak pintar nilainya sepuluh semua, sementara bila nilai matematika buruk berarti bodoh. Nilai baik adalah segalanya bagi orang tua.

Orang tua sering membandingkan kekurangan anaknya dengan kelebihan teman sekelasnya. Misalnya si        Budi cinta mati menggambar, pengagum berat Vincent Van Gogh (pelukis) nilai  pelajaran menggambarnya 9,99, sedangkan nilai matematikanya 5. Yang 9,99 itu tak berarti di mata orang tua.

      2.  Kesalahan system pendidikan. Misalnya muatan kurikulum TK berbunyi: Mengajarkan belajar. Sayangnya di lapangan diterjemahkan sebagai kegiatan pembelajaran seutuhnya dan orang tua juga menuntut anaknya agar secara kilat bisa baca dan berhitung. Secara perlahan menikam minat baca anaknya. Buat apa jika anak Anda bisa baca buku,  tapi minat baca setinggi pohon toge?

     3. Orang tua tidak pernah membaca bahasa tubuh dan tidak mendengar perasaan anak . Orang tua sering menggunakan 12 gaya tradisional yang keliru, yaitu
  • memerintah
  • mengancam
  • menceramahi
  • mengintrograsi
  • mencap (labeling)
  • membandingkan
  • menyalahkan
  • mendiagnosis
  • memberi solusi
  • mengalihkan
  • menjamin
  • membohongi
Dampaknya, anak menjadi takut salah, tidak percaya pada perasaannya sendiri, sehingga nggak percaya diri, nggak kreatif, nggak bisa cerdas dan tangguh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar