Minggu, 27 November 2011
Studio 2, Botani Square, 11.45 - 14.00
Puss in Boots adalah film bioskop pertama yang ditonton Queency.Dia (Queency) takut kucing, tapi suka sekali melihat film ini. Kucing di film ini mirip dirinya : bisa ngomong!
Nak, kita hari ini nonton di bioskop ya...tivinya geudeee sebesar rumah kita, kalau lampunya mati, jangan nangis dan minta pulang ya Queency. Hari ini akan menjadi hari bersejarah jika Queency telah dewasa.
Berbeda dengan Disney yang rajin menuturkan kembali kisah-kisah dongeng jaman dahulu dengan semangat kekanak-kanakan, Dreamworks Animation (dengan debutnya 'Shrek') punya sisi humor yang lebih liar. Mereka lebih berani untuk mengutak-atik dongeng-dongeng terkenal, kadang mencampur-adukkan satu dengan lainnya, dan menghasilkan sesuatu yang lebih fresh.
Kali ini Dreamworks Animation dengan bangga mempersembahkan 'Puss In Boots' yang sudah lama didengung-dengungkan untuk menjadi masterpiece terbaru mereka. Modifikasi dari dongeng buncis ajaib yang mampu menembus awan.
Kisah ini terjadi sebelum Puss (Antonio Banderas) bertemu dengan konco-konconya dalam 'Shrek'. Puss adalah kucing liar, berbahaya, pecinta wanita dan seperti kucing-kucing lainnya, pecinta susu. Dia juga merupakan buronan yang sedang dicari-cari.
Suatu hari, sebuah berita menakjubkan terdengar sampai di telinga Puss: sepasang kekasih pemberontak, Jack (Billy Bob Thornton) dan Jill (Amy Sedaris) memiliki kacang ajaib. Kacang ajaib yang selama ini dicari-cari Puss sepanjang hidupnya. Terutama karena kacang ajaib itu mengingatkannya kepada sahabatnya di masa kecil, Humpty Dumpty, sahabat sebentuk telur (Zach Galifianakis).
Puss pun segera bergerak dan mencari jalan untuk mencuri kacang ajaib itu. Di tengah jalan, dia bertemu dengan Kitty Softpaws (Salma Hayek) yang menginterupsi pekerjaannya. Kejutan besar, Kitty bekerja di bawah kekuasaan Humpty Dumpty.
Bertemunya Puss dengan Humpty Dumpty (telur) membuat mereka kembali bernostalgia. Dan mereka, bersama Kitty, memutuskan untuk bekerja bersama mendapatkan kacang ajaib itu dan menghadapi Jack and Jill bersama-sama.
Ketika 'Shrek' (2001) hadir di tengah-tengah kita, kita semua terkejut. Selera humornya sangat segar, parodinya sangat lucu, karakternya juga menyenangkan. Belum termasuk referensi dari budaya pop yang sangat cool seperti adegan bullet time dari 'The Matrix' (1999) yang membuat orang tertawa sampai mengeluarkan air mata. Sekuelnya, 'Shrek 2' (2004) tidak hanya lebih lucu dan lebih menarik dari film pertamanya, tapi juga mengenalkan karakter baru yang tidak gampang untuk dilupakan, Puss In Boots.
Setelah sekian lama desas-desus Puss In Boots akan dibuatkan spin-off-nya, akhirnya rumor itu menjadi nyata. Puss In Boots adalah karakter yang cukup unik dalam dongeng aslinya. Di tangan Dreamworks Animation, Puss In Boots menjadi karakter yang lebih menggelegar, terutama karena Antonio Banderas. Darah latinnya dan resume-nya bermain dalam 'The Mask of Zorro' (1998) berpengaruh besar dengan hasil akhir karakter Puss In Boots versi reboot ini.
Antonio Banderas menghidupkan nyawa Puss dengan begitu sempurna sehingga Puss terlihat begitu nyata dan menggemaskan. Pengisi suara lainnya, seperti Salma Hayek, Billy Bob Thornton, Amy Sedaris dan Zach Galifianakis juga melakukan pekerjaan yang bagus. Terutama Salma Hayek yang suaranya sangat menggoda. Tidak hanya bagi Puss, tapi juga bagi penonton.
Animasi Dreamworks juga sangat outstanding. Hampir semua gambar terlihat magis dan mempesona. Di sisi musik, Henry Jackman yang bekerja sama dengan Rodrigo Y Gabriela memberikan aura latin yang semakin mempertajam suasana fun 'Puss In Boots'. Terutama adegan pertemuan pertama Puss dan Kitty yang berakhir dengan perang dansa yang tidak hanya kocak namun juga keren.
Satu-satunya kekurangan 'Puss In Boots' adalah selera humornya yang kadang terlalu sophisticated dan dewasa sehingga menjadikannya agak kurang bisa dinikmati anak-anak. Misalnya, adegan yang referensinya melibatkan 'Fight Club' (bagi penonton yang mengerti lawakan ini akan tertawa terbahak-bahak). Tapi, secara umum, 'Puss In Boots' adalah sebuah film animasi yang menyenangkan.
Kali ini Dreamworks Animation dengan bangga mempersembahkan 'Puss In Boots' yang sudah lama didengung-dengungkan untuk menjadi masterpiece terbaru mereka. Modifikasi dari dongeng buncis ajaib yang mampu menembus awan.
Kisah ini terjadi sebelum Puss (Antonio Banderas) bertemu dengan konco-konconya dalam 'Shrek'. Puss adalah kucing liar, berbahaya, pecinta wanita dan seperti kucing-kucing lainnya, pecinta susu. Dia juga merupakan buronan yang sedang dicari-cari.
Suatu hari, sebuah berita menakjubkan terdengar sampai di telinga Puss: sepasang kekasih pemberontak, Jack (Billy Bob Thornton) dan Jill (Amy Sedaris) memiliki kacang ajaib. Kacang ajaib yang selama ini dicari-cari Puss sepanjang hidupnya. Terutama karena kacang ajaib itu mengingatkannya kepada sahabatnya di masa kecil, Humpty Dumpty, sahabat sebentuk telur (Zach Galifianakis).
Puss pun segera bergerak dan mencari jalan untuk mencuri kacang ajaib itu. Di tengah jalan, dia bertemu dengan Kitty Softpaws (Salma Hayek) yang menginterupsi pekerjaannya. Kejutan besar, Kitty bekerja di bawah kekuasaan Humpty Dumpty.
Bertemunya Puss dengan Humpty Dumpty (telur) membuat mereka kembali bernostalgia. Dan mereka, bersama Kitty, memutuskan untuk bekerja bersama mendapatkan kacang ajaib itu dan menghadapi Jack and Jill bersama-sama.
Ketika 'Shrek' (2001) hadir di tengah-tengah kita, kita semua terkejut. Selera humornya sangat segar, parodinya sangat lucu, karakternya juga menyenangkan. Belum termasuk referensi dari budaya pop yang sangat cool seperti adegan bullet time dari 'The Matrix' (1999) yang membuat orang tertawa sampai mengeluarkan air mata. Sekuelnya, 'Shrek 2' (2004) tidak hanya lebih lucu dan lebih menarik dari film pertamanya, tapi juga mengenalkan karakter baru yang tidak gampang untuk dilupakan, Puss In Boots.
Setelah sekian lama desas-desus Puss In Boots akan dibuatkan spin-off-nya, akhirnya rumor itu menjadi nyata. Puss In Boots adalah karakter yang cukup unik dalam dongeng aslinya. Di tangan Dreamworks Animation, Puss In Boots menjadi karakter yang lebih menggelegar, terutama karena Antonio Banderas. Darah latinnya dan resume-nya bermain dalam 'The Mask of Zorro' (1998) berpengaruh besar dengan hasil akhir karakter Puss In Boots versi reboot ini.
Antonio Banderas menghidupkan nyawa Puss dengan begitu sempurna sehingga Puss terlihat begitu nyata dan menggemaskan. Pengisi suara lainnya, seperti Salma Hayek, Billy Bob Thornton, Amy Sedaris dan Zach Galifianakis juga melakukan pekerjaan yang bagus. Terutama Salma Hayek yang suaranya sangat menggoda. Tidak hanya bagi Puss, tapi juga bagi penonton.
Animasi Dreamworks juga sangat outstanding. Hampir semua gambar terlihat magis dan mempesona. Di sisi musik, Henry Jackman yang bekerja sama dengan Rodrigo Y Gabriela memberikan aura latin yang semakin mempertajam suasana fun 'Puss In Boots'. Terutama adegan pertemuan pertama Puss dan Kitty yang berakhir dengan perang dansa yang tidak hanya kocak namun juga keren.
Satu-satunya kekurangan 'Puss In Boots' adalah selera humornya yang kadang terlalu sophisticated dan dewasa sehingga menjadikannya agak kurang bisa dinikmati anak-anak. Misalnya, adegan yang referensinya melibatkan 'Fight Club' (bagi penonton yang mengerti lawakan ini akan tertawa terbahak-bahak). Tapi, secara umum, 'Puss In Boots' adalah sebuah film animasi yang menyenangkan.
Sumber : Candra Aditya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar