23 Januari 2011

Pernah Didatangi 18 Skutik, Promosi lewat Blog

Periode Agustus 2009, bengkel modifikasi Home Matic pernah meraup omset hingga Rp100 juta per bulan. Pasalnya, saat itu, anak muda sedang tergila-gila dengan skuter matic (skutik).

Siapa yang menyangka, jika bengkel modifikasi Home Matic yang digeluti Jaryanto pernah meraup omset sebesar Rp100 juta pada Agustus 2009. Saat itu, bengkel ini didatangi sekitar 18 unit motor yang didominasi jenis skutik. Dari 18 motor itu, semua memodifikasi motornya full dengan kisaran tarif Rp3 juta hingga Rp20 juta dan jarang sekali yang memakai jasa pengecatan.

Pada tahun itu, kata Jaryanto, memang sedang demam motor matic. Anak muda dari berbagai golongan terhanyut dalam euforia skutik. Mereka kebanyakan memodifikasi total motornya. Baik dengan konsep retro maupun model sporty tetapi futuristik. “Ya saat itu, banyak skutik yang dimodifikasi menggunakan konsep retro,” ujarnya. Tak hanya kedua model tersebut yang diminati, model skutik pendek (ceper) juga sangat disukai anak muda. “Biaya memendekkan motor tidak mahal, kecuali merombak total,” jelasnya.

Pria yang mengaku membuka bengkel karena hobi ini, juga bercerita bahwa usaha jasa miliknya, tidak melulu selalu meraih omset besar. Misalnya, pada November 2008, bengkel tersebut hanya mendapat omset Rp3 juta. “Padahal, sebelumnya omset yang bisa didapat berkisar Rp6 juta. Itu artinya turun 50 persen,” papar pria yang akrab disapa Yanto ini.

Hal itu terjadi, karena jumlah motor yang datang ke bengkel ini hanya sekitar empat unit, keempatnya menggunakan jasa pengecatan bodi dan air brush. Dan biaya yang dikenakan adalah Rp900 ribu hingga Rp1,5 juta.

Guna mensiasati agar omset kembali meningkat, Home Matic membuat blog di internet untuk mempromosikan kembali bengkelnya. Benar saja, sejak dibuat blog, pelanggan yang datang untuk memodifikasi motor meningkat dan kembali normal. Omset yang didapat juga kembali stabil, yakni, pada angka Rp6 juta hingga Rp9 juta per bulan.
“Ya saya bersyukur, sampai saat ini omset yang kami dapat per bulan selalu stabil hingga Rp9 juta,” pungkasnya.(*)


Sumber : Kamis, Radar Bogor, 12 Agustus 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar