10 Januari 2011

Orang Gila Versi Einstein

Albert Einstein suatu ketika mengatakan : "Definisi “orang gila adalah melakukan sesuatu yang sama secara berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda. "

Saya jadi teringat teman saya mengenai goal & resolusinya di awal tahun 2010, sekitar 1 tahun lalu. Sebut saja teman saya dengan nama Budi (kakaknya bernama Wati dan adiknya bernama Iwan- buku belajar membaca zaman jadul mode on-BP) – dalam goalnya, sama seperti kebanyakan yang lain, Budi ingin di tahun 2011 nanti bisa sukses. Ukuran sukses yang dimaksud adalah apabila sudah punya tabungan Rp 500 juta, sudah punya mobil BMW, dan sudah punya rumah yang lumayan besar senilai Rp 500 juta.

Apa nggak terlalu ketinggian goal yang loe buat? tanya saya saat itu. Justru harus setinggi bintang mas … jadi kalo nanti bintangnya nggak tercapai …paling nggak …dapet awannya…

Oh…. begitu ya? ujar saya enteng. Dan sejak saat itu saya tidak pernah lagi bertemu dengan Budi.

Hampir 1 tahun berlalu sudah. Tanpa disangka dan dinyana, tiba-tiba saja Budi menelpon saya kemarin.

Hallo…… apakabar Mas Bobby… ini Budi,
Budi siapa ya? tanya saya karena tidak muncul sebuah nama di HP saya.
Budi itu lho mas…. masih inget nggak? … serunya, meyakinkan saya di sebelah sana.

Oooo Budi itu…. hallo Bud…. apa khabar?
Baik mas…… gimana kabarnya Mas Bobby?
Alhamdulillah…. baik banget….. gimana sekarang? tanya saya bertanya menyelidik, teringat akan goal hebatnya waktu itu.

Jangan-jangan udah jadi orang, karirnya melesat atau sudah jadi pengusaha yang sukses…. wah bisa jadi partner bisnis nich, batin saya dalam hati.

Iya nich mas….. masih kaya dulu….. masih jadi buruh aja nich…. nggak ada perubahan….. habis tempatku kerja payah…. sistem kerjanya jelek…. karir mandek…….bosnya egois…. mau usaha nggak ada modal… nggak ada orang yang mau joinanan….. temen dan keluarga nggak pada ndukung nich…… pokoknya diluar perkiraan dech mas….., keluhnya tiada henti.

Kok begitu?….. loe khan udah punya goal hebat, bahkan gue yang jadi saksinya….. paling nggak sekarang loe udah nyampe awan dunk, kalo belum nyampe bintang….. , canda saya mengingatkan kata-katanya dahulu.

Justru itu mas….. boro-boro awan, tali jemuran aja belum tentu nyampe mas…. aku 5 kali ditipu orang mas, tabungan habis ludes….. sekarang udah nggak semangat kerja…. tapi nggak ada pilihan karena juga nggak punya usaha sendiri…..

Sori ya Bud… kok bisa sampai 5 kali ditipu orang? emangnya loe nggak belajar dari pengalaman sebelumnya? tanyaku penasaran. Abis mereka menjanjikan keuntungan yang besar mas….. udah gitu waktunya juga pendek, awalnya sich berjalan lancar mas….. setelah beberapa bulan baru ketahuan kalo mereka menipu…

Emang kalo kerja biasa kenapa Bud? Waktu itu aku mikir kalo kerja biasa itu capek dan nggak bisa cepet sukses mas…., beban kerja makin banyak tapi nggak ada penghargaan dari perusahaan, karir nggak naik-naik, udah gitu bosnya egois banget maunya menang sendiri dan ngebossy melulu, tapi kalo udah gini aku nggak kepikiran goalku yang hebat itu mas…udah bisa hidup biasa saja udah bagus….. keluhnya semakin menjadi.

Wuahh… Budi memang masih seperti yang dulu, karakternya tidak berubah sama sekali, tidak mau belajar dari pengalaman, masih suka mengeluh, menyalahkan orang lain, mencari alasan , mencari pembenaran atas ketidakmampuannya, mencari kambing hitam kegagalannya, sama persis seperti 1 tahun yang lalu, kataku dalam hati.

Ya udah….. kapan ada waktu? kita ketemuan yuk… ngobrol-ngobrol kayak dulu…., usul saya dengan nada yang sedikit diberatkan (agar terlihat lebih berwibawa). Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol disuatu tempat di suatu waktu tertentu.

Terngiang kata Pak Mario Teguh di Program MTGW : "Kebanyakan dari kita lama kelamaan setelah merasa mulai tidak mampu, mulai menurunkan ketinggian cita-cita dan goalnya agar terlihat lebih realistik untuk diraih… padahal bagaimana jika kita naikkan ketinggian posisi berdiri kita, agar cita-cita yang tinggi itu tampak realistis untuk kita raih, dengan cara terus menaikan kapabilitas diri, selalu belajar memperkaya dan menambah ilmu, wawasan, skills, memperluas pergaulan dan jaringan, mau menerima tanggung jawab yang lebih besar dan bekerja lebih daripada tanggung jawabnya, sehingga membangun kepantasan diri untuk dapat meraih goal tersebut.

Karena Einstein dan Mario Teguh, saya jadi bercermin pada diri sendiri. Goal dan resolusi 2011 sudah saya buat. Mungkin kalau dibaca isinya sehebat bahkan lebih hebat dari isi goal dan resolusi sahabat saya Budi di tahun 2010, tapi apakah saya akan menjadi “orang gilaberharap bisa meraih goal saya, jika semua yang saya lakukan hanya merupakan pengulangan dari apa-apa yang sudah saya lakukan di tahun 2010? atau apakah nanti beberapa bulan ke depan, saya akan melakukan revisi atas goal dan resolusi saya itu lebih rendah lagi agar lebih realistis untuk diraih? Mudah-mudahan TIDAK !!!

Bagaimana dengan Anda?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar