22 September 2010

Tips Bersikap Saat Anak Jadi Korban Perkelahian

Jakarta - Dalam proses interaksi anak yang sedang berkembang, ia akan menjalin komunikasi dengan anak lain. Dalam proses itu, seringkali terjadi pertengkaran. Simak tips mendidik yang mungkin berguna.

Usia dua hingga empat tahun adalah fase eksplorasi sosial. Anak mulai menaruh minat pada eksplorasi sosial yang lebih luas dengan mulai mencari teman untuk bermain bersama. Tidak jarang sering terjadinya konflik saat buah hati Anda bermain dengan teman-temannya dan ia bisa saja mendapat serangan fisik seperti, dipukul, dicubit, ditendang atau ditarik rambutnya. Bagaimana cara menyikapinya?

1. Biarkan menangis

Bila ia mendapat serangan fisik dan langsung bereaksi menangis di depan Anda, itu adalah reaksi yang wajar. Menangis adalah cara untuk memberitahukan kepada orang sekitar bahwa ia merasa terancam dan tidak nyaman dengan perilaku kasar temannya.

Jangan lantas memarahinya balik dan menyuruhnya untuk diam. Ia akan merasa semakin terpojok dan kejiwaannya akan berubah menjadi pendendam atau justru menjadi semakin cengeng.

2. Tidak langsung terlibat

Setiap anak memiliki cara sendiri dalam menyesuaikan bahkan mempertahankan diri. Biasanya anak yang mendapat perlakuan kasar dari temannya akan bereaksi dengan balas memukul, langsung lari begitu dipukul atau diam saja karena takut.

Untuk menyikapi hal ini, sebaiknya jangan langsung menghakimi apa yang telah anak perbuat karena dengan cara itu tidak akan mengajarkan anak bersikap benar dan berani.

3. Biarkan anak mengambil sikap

Latihan memecahkan masalah akan sangat berguna ketika ia akan tumbuh menjadi remaja dan dewasa. Biarkan ia mengambil sikap bagaimana cara menyelesaikannya, tentu Anda harus memberinya masukan. Ajarkan ia menjadi anak yang berani bertanggung jawab dengan tindakannya, dan tidak perlu takut bila ia benar.

4. Rasa percaya diri

Bagi "korban", kalau peristiwa ini sudah lama terjadi, bisa jadi tumbuh perasan minder dan kecil hati dalam dirinya. Orangtua bisa membantu mengembalikan keberanian dan percaya dirinya dengan mengajarkan anak untuk lebih berani dan percaya diri. Coba ajarkan anak untuk bisa merespon perlakuan buruk yang menimpanya dengan kata-kata yang bijak.
(eya/fer)

Sumber : detik.com, 20 Agustus 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar