24 Agustus 2010

Pesan untuk Ayah Bunda

Ciawi, Rabu 25 Agustus 2010


Kuantar kau tidur malam ini, seperti biasa
bersama kita ucapkan doa sebelum tidur
sambil tanganmu melingkar di leherku,
kau tersenyum...

Matamu menatapku, bening dan bahagia...
sudah kau lupakan sedihmu tadi pagi
saat aku marah karena kau tidak turuti perintahku.

Kulontarkan anak panah tajam kata-kata, mengkritikmu...
berapa banyak nak, yang menancap di hatimu sehingga ia berdarah?
Kesalkah kau padaku?

Tadi siang aku menatapmu dengan panasnya amarah....
hanya karena masalah sepele, yang bahkan aku pun tahu
kau tak bermaksud untuk melakukannya...

Berapa banyak benih cinta dalam ladang hatimu
yang hangus karena tatapanku nak?

Tak pernah kau jera untuk mencintaiku...
sementara tadi sore kau tertunduk saat aku tuding kau...
sebab kurasa kau tak perhatikan kata-kataku...

Tembuskah tombak telunjukku
menusuk dalam jantungmu nak?
Masih tetap kau cari aku untuk memelukmu

Sesudah saat makan malam tadi aku menghukummu
karena tak kau habiskan makananmu
yang kubilang dibeli dengan susah payah....

Menyusutkah rasa sayang dalam kantong jiwamu karenanya nak?
Malam ini, kutemani kau tidur seperti biasa...
bersama kita ucapkan doa sebelum tidur...
sambil tanganmu melingkar di leherku, kau tersenyum...

Matamu yang mengantuk menatapku, bening dan bahagia....
airmataku meleleh saat kau terpejam dengan senyummu masih di bibir
dan tanganmu masih memeluk leherku...

Aku mohon maafmu, nak..
ajari aku untuk mencintaimu seperti kau mencintaiku. ...

Sumber : Widya Agung, milis sekolahrumah@yahoogroup.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar