Dalam al-Quran, Allãh mengisahkan setiap Nabi dan Rasul memiliki kemuliaan. Nabi Musa a.s. dimuliakan sebagai satu-satunya hamba yang diajak bicara oleh Allãh SWT di Bukit Tursina. Dan, Nabi Muhammad saw sebagai satu-satunya hamba yang diperjalankan ke langit tertinggi di hadapan ‘Arsyi Allãh SWT.
Abul-Laits Assamarqandi r.a. meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata, Rasulullãh saw bersabda. "Allãh SWT telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran a.s. dalam alwãh 10 perintah:
1. Wahai Musa, janganlah menyekutukan Aku dengan suatu apa pun, karena Aku telah memutuskan bahwa api neraka akan menyambar muka orang-orang musyrik.
2. Taatlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu nescaya Aku pelihara kamu dari sembarang bahaya dan akan Aku lanjutkan umurmu dan Aku hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik.
3. Jangan sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak, niscaya akan menjadi sempit bagimu dunia yang luas dan langit dengan semua penjurunya, dan akan kembali engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka.
4. Jangan sekali-kali bersumpah dengan nama-Ku dalam dusta atau durhaka sebab Aku tidak akan membersihkan orang yang tidak menyucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku.
5. Jangan hasad dengki dan iri hati terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab penghasut itu musuh nikmat-Ku, menolak kehendak-Ku, membenci kepada pembagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku, dan siapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut maka bukan hamba-Ku.
6. Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui dengan benar-benar dan engkau ingati dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti atas persaksian mereka.
7. Jangan menyuri dan jangan berzina dengan istri tetanggamu sebab niscaya Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan Aku tutup pintu-pintu langit daripadanya.
8. Jangan menyembelih korban untuk selain dari-Ku sebab Aku tidak menerima korban kecuali yang disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-Ku.
9. Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri.
10. Jadikan hari Sabtu itu hari untuk beribadat kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu.
Kemudian Rasulullãh saw bersabda lagi: "Sesungguhnya Allãh SWT menjadikan hari Sabtu itu hari raya untuk Nabi Musa a.s. dan Allãh SWT memilih hari Jumat sebagai hari raya untukku."
Sedangkan kepada Nabi Muhammad saw Allãh SWT berfirman, sebagaimana yang disabdakan Nabi saw kepada para sahabat: "Pada waktu malam aku diisrakkan sampai ke langit, Allãh SWT telah memberikan lima wasiat kepadaku, yaitu:
1. Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia karena sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.
2. Jadikan cintamu hanya kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
3. Bersungguh-sungguhlah engkau menyari surga. Sebagaimana ahli dunia bersungguh-sungguh mendapatkan kesenangan dunia.
4. Putuskan harapan dari makhluk karena sesungguhnya di tangan mereka itu sedikit pun tidak ada kekuasaan.
5. Rajinlah mengerjakan salat tahajjud karena sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail, salat malam.
Demikianlah wasiat dua hamba Allãh SWT yang diistimewakan di antara hamba-hamba-Nya untuk kita hayati dan amalkan.
Abul-Laits Assamarqandi r.a. meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata, Rasulullãh saw bersabda. "Allãh SWT telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran a.s. dalam alwãh 10 perintah:
1. Wahai Musa, janganlah menyekutukan Aku dengan suatu apa pun, karena Aku telah memutuskan bahwa api neraka akan menyambar muka orang-orang musyrik.
2. Taatlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu nescaya Aku pelihara kamu dari sembarang bahaya dan akan Aku lanjutkan umurmu dan Aku hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik.
3. Jangan sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak, niscaya akan menjadi sempit bagimu dunia yang luas dan langit dengan semua penjurunya, dan akan kembali engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka.
4. Jangan sekali-kali bersumpah dengan nama-Ku dalam dusta atau durhaka sebab Aku tidak akan membersihkan orang yang tidak menyucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku.
5. Jangan hasad dengki dan iri hati terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab penghasut itu musuh nikmat-Ku, menolak kehendak-Ku, membenci kepada pembagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku, dan siapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut maka bukan hamba-Ku.
6. Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui dengan benar-benar dan engkau ingati dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti atas persaksian mereka.
7. Jangan menyuri dan jangan berzina dengan istri tetanggamu sebab niscaya Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan Aku tutup pintu-pintu langit daripadanya.
8. Jangan menyembelih korban untuk selain dari-Ku sebab Aku tidak menerima korban kecuali yang disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-Ku.
9. Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri.
10. Jadikan hari Sabtu itu hari untuk beribadat kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu.
Kemudian Rasulullãh saw bersabda lagi: "Sesungguhnya Allãh SWT menjadikan hari Sabtu itu hari raya untuk Nabi Musa a.s. dan Allãh SWT memilih hari Jumat sebagai hari raya untukku."
Sedangkan kepada Nabi Muhammad saw Allãh SWT berfirman, sebagaimana yang disabdakan Nabi saw kepada para sahabat: "Pada waktu malam aku diisrakkan sampai ke langit, Allãh SWT telah memberikan lima wasiat kepadaku, yaitu:
1. Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia karena sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.
2. Jadikan cintamu hanya kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
3. Bersungguh-sungguhlah engkau menyari surga. Sebagaimana ahli dunia bersungguh-sungguh mendapatkan kesenangan dunia.
4. Putuskan harapan dari makhluk karena sesungguhnya di tangan mereka itu sedikit pun tidak ada kekuasaan.
5. Rajinlah mengerjakan salat tahajjud karena sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail, salat malam.
Demikianlah wasiat dua hamba Allãh SWT yang diistimewakan di antara hamba-hamba-Nya untuk kita hayati dan amalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar