07 Januari 2010

Tanda-tanda Anak Berbakat

Valentino Rossi belajar “naik” motor sejak umur 3 tahun, kini ia telah menjadi juara dunia MotoGP 9 kali, dengan 102 kali naik podium menjadi juara satu. Rossi adalah tamatan SMP yang sudah mengelilingi dunia ratusan kali. Ia pernah berucap :“Saya sangat suka ngebut.”

Bakat merupakan sesuatu yang tersembunyi di dalam tubuh, ada yang sudah muncul sejak kecil tapi ada juga yang baru disadari setelah beranjak remaja. Seperti apa tanda-tanda anak yang memiliki bakat khusus?


Anak yang berbakat biasanya memang memiliki kemampuan lebih jika dibandingkan dengan anak lain yang usianya sama. Biasanya bakat ini baru akan terlihat saat anak sudah memasuki usia sekolah, tapi tak sedikit anak yang menunjukkan tanda-tandanya sejak masih balita.

Seperti dikutip dari Babycenter, Kamis (7/1/2010) anak usia 2-4 tahun kemungkinan punya kemampuan lebih jika:

1. Memiliki bakat yang spesifik, misalnya anak dapat menggambar sesuatu secara realistis atau dapat memanipulasi angka-angka di dalam kepala tanpa perlu menulis.

2. Bisa mencapai perkembangan yang lebih baik atau lebih dulu dibandingkan dengan teman seusianya.


3. Anak tidak pernah berhenti dari rasa penasarannya dan tidak berhenti bertanya.


4. Anak sangat aktif tapi tidak hiperaktif. Jika anak hiperaktif biasanya memiliki rentang waktu dalam memberikan perhatiannya sangat pendek, sedangkan anak yang berbakat bisa berkonsentrasi pada satu hal untuk jangka waktu yang lama dan sangat bersemangat.


5. Memiliki imajinasi yang hidup.


6. Bisa menghapal dan mengulanginya lagi fakta atau informasi yang didapatnya dari televisi, buku atau film dengan cepat dan mudah.


Pada usia 3 atau 4 tahun, beberapa anak berbakat mulai menyadari bahwa dirinya berbeda dnegan teman-teman yang lain. Hal ini bisa membuatnya merasa terisolasi atau mengalami frustasi, karena anak merasa mengapa dirinya bisa mengekspresikan diri secara fisik atau verbal lebih cepat dibanding teman-temannya.

Sebagian anak mungkin tidak perlu melakukan tes untuk menguji bakat. Tapi jika anak merasa sangat bosan berada di sekolah, menunjukkan tanda-tanda emosional atau adanya masalah sosial, maka sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan spesialis kesehatan mental anak atau melakukan tes bakat.

Tapi para ahli percaya bahwa hasil tes IQ yang diperoleh sebelum anak berusia 5 tahun tidaklah stabil, karena jika dilakukan uji ulang akan didapat skor yang fluktuatif.

Tes IQ hanyalah salah satu dari banyak faktor yang bisa dilihat sebelum menentukan apakah anak ini berbakat atau tidak. Salah satunya orangtua atau guru disuruh menulis kesan terhadap si anak, dan nantinya kesan ini akan dihubungkan dengan data hasil pengujian lain.

Terlepas dari apakah si anak memiliki bakat khusus atau tidak, hal terpenting bagi orangtua atau guru di sekolah adalah tetap memperlakukannya seperti anak-anak lain.

Sumber : detihhealth.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar