13 Juli 2009
Waktu berkualitas bukan pengganti kuantitas waktu, tapi kebanyakan anak akan lebih senang punya waktu satu jam yang penuh kegembiraan dan perhatian dari orang dewasa yang berarti daripada menghabiskan lebih banyak waktu yang bisa diprediksi atau membosankan.
Arthur adalah seorang ayah yang super sibuk, yang menyadari nilai dari menghabiskan waktu berkualitas bersama putra kembarnya setelah bercerai dari istrinya. Ia selalu sibuk Karena meresmikan perusahaan dan sering bekerja sampai 80 jam seminggu. Ia baru-baru ini pindah dan menikah lagi, dengan istri baru dan bayi yang baru lahir. Ia berada di bawah tekanan yang begitu berat, tetapi putra kembarnya yang berusia 12 tahun tetap merupakan sesuatu yang berharga baginya.
Di tengah kesibukan dan kekacauan dalam hidupnya, Arthur tampaknya benar-benar kehabisan waktu. Bulan-bulan mulai bergulir dan ia jarang komunikasi dengan putranya. Mereka tahu ayah mereka mencintai mereka, tapi sulit bagi mereka untuk memahami mengapa ayahnya tidak hadir untuk mereka lagi. Mereka memuja ayah mereka dan meskipun mereka berusaha untuk menerima penjelasan atas ketidakhadirannya, mereka merasa diabaikan dan mulai takut ayah mereka tidak mencintai mereka sebanyak ia mencintai pekerjaan dan keluarga barunya.
Prestasi mereka mulai menurun, dan perilaku mereka di sekolah mulai memburuk. Konselor sekolah yang penuh perhatian memberi saran kepada ayah sang ayah yang letih, sangat sibuk sekali, dan mulai mengabaikan semua permintaan. Kehidupan anak-anak bermasalah karena ketidakhadirannya, dan ia tahu bahwa sesuatu harus dilakukan.
Konselor itu mengingatkan tentang besarnya pengaruh atas kehadiran sang ayah pada kehidupan mereka dan bahkan beberapa jam waktu berkualitas dalam sebulan bisa sangat bernilai. Ayah tersebut kemudian mengatur jadwalnya dan menyisihkan sehari setiap bulan untuk pergi keluar bersama putranya. Ia membiarkan mereka memilih apa pun yang paling mereka ingin lakukan bersama.
Kebanyakan pilihan mereka hanya mengeluarkan sedikit biaya. Pergi ke taman untuk bermain bola basket atau kejar-kejaran, naik sepeda, naik gunung, bergulat, bermain bersama anjing, menonton film, atau bermain video games bersama tampaknya menjadi daftar teratas mereka. Selama mereka bersama-sama, ia berusaha menanyakan mereka tentang teman-teman, aktivitas, serta kehidupan di rumah dan sekolah.
Putra kembarnya sekarang menjadi murid yang berprestasi di sekolah dan mengatakan bahwa mereka punya lebih banyak saat-saat tak terlupakan selama 12 hari dalam setahun dibandingkan saat-saat yang tidak menyenangkan bersama. Seni menciptakan saat-saat yang berkualitas sangatlah berarti. Berbagi 12 hari yang berkualitas dalam setahun akan memberikan pengaruh jangka panjang pada seorang anak, serta bisa membuat perbedaan.
Sumber: Positif Parenting - Diana Loomans dan Julia dan Godoy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar