7 Mei 2009
Atasi Kenakalan Anak dengan Pujian
ANAK-anak berubah menjadi nakal dan susah diatur saat mendekati umur dua tahun, dan menunjukkan pengendalian emosi yang lebih baik pada usia 3, 5 tahun.
Masa usia dua tahun dikenal dengan istilah "terrible twos" karena umumnya anak-anak yang mendekati dua tahun mulai banyak berulah, seperti sering uring-uringan dan melawan orang tua.
Tidak perlu khawatir karena perlawanan di usia dua tahun bukan tanda seorang anak menjadi nakal. Namun, lebih kepada bagian yang wajar dari perkembangan diri anak tersebut. Dengan melawan, mereka menyatakan bahwa anak tersebut percaya diri dan memiliki kendali dari kegiatan-kegiatan yang terjadi di sekitar mereka.
Namun, tidak berarti anak yang kooperatif dan mudah setuju menjadi tidak sehat. Studi menemukan bahwa para ibu yang bersikap sensitif dan positif sering kali memiliki anak yang mudah menuruti permintaan mereka. Para periset menyatakan keprihatinannya kepada anak yang sering bersikap acuh tak acuh terhadap ibunya.
Tidak seperti anak-anak yang sering kali melawan orang tua, anak yang apatis kemungkinan besar memiliki ibu dengan gejala depresi. Ada kemungkinan anak-anak yang memiliki ibu dengan gejala depresi berat belajar untuk menjadi pasif dan tidak belajar untuk menjadi percaya diri.
Dengan kondisi ibu yang mengalami depresi, maka anak akan menjadi tidak mudah ditebak karena anak tidak berkembang dengan perasaan mampu memiliki kendali. Dalam jurnal Child Development, dikatakan bahwa suatu interaksi yang didapat dengan merekam 119 orang ibu dan anak-anak mereka yang berusia satu hingga dua tahun.
Sementara anak-anak bermain, ibu berinteraksi seperti biasa di dalam kehidupan sehari-hari. Setelah beberapa waktu,para ibu diminta untuk menyuruh anakanak mereka menyimpan mainan mereka.
Ketika para periset menganalisis rekaman, mereka menemukan bahwa banyak di antara para ibu yang bersikap positif selama waktu bermain (seperti memberikan pujian dan membiarkan anak memimpin permainan), anak mereka menurut untuk membereskan mainannya.
"Memberikan pujian membuat anak lebih menurut akan perintah yang diberikan orang tua. Sedangkan kemarahan akan membuat anak melawan," kata Ketua Periset, Edward Sebastian dalam jurnalnya.
Walaupun sikap melawan seorang anak merupakan bagian dari perkembangan normalnya, bukan berarti orang tua dapat membiarkannya begitu saja. Seorang anak harus dapat mengendalikan emosi, dengan melihat contoh sikap sabar dari orang tuanya.
"Itu berarti orang tua harus lebih sering memberikan pujian kepada anak. Karena kenakalan anak-anak sebenarnya wajar seiring munculnya rasa ingin tahu mereka," kata dia.
(Koran SI/Koran SI/nsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar