02 Maret 2009

Ali Syari'ati

3 Maret 2009
Ali Syari'ati
Shariati dilahirkan pada 1933 di Mazinan, sebuah suburban dari Sabzevar, Iran. Ayahnya seorang pembicara nasionalis progresif yang kelak ikut serta dalam gerakan-gerakan politik anaknya.


Ketika belajar di Sekolah Pendidikan Keguruan, Shariati berkenalan dengan orang-orang muda yang berasal dari golongan ekonomi yang lebih lemah, dan untuk pertama kalinya ia melihat kemiskinan dan kehidupan yang berat yang ada di Iran pada masa itu. Pada saat yang sama ia pun berkenalan dengan banyak aspek dari pemikiran filsafat dan politik Barat, seperti yang tampak dari tulisan-tulisannya. Ia berusaha menjelaskan dan memberikan solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat-masyarakat Muslim melalui prinsip-prinsip Islam yang tradisional, yang terjalin dan dipahami dari sudut pandang sosiologi dan filsafat modern. Shariati juga sangat dipengaruhi oleh Moulana Rumi dan Muhammad Iqbal.
Ia mendapatkan gelar kesarjanaannya dari Universitas Mashhad, kemudian ia melanjutkan studi pasca-sarjananya di Universitas Paris. Di sana ia memperoleh gelar doktor dalam filsafat dan sosiologi pada 1964. Lalu ia kembali ke Iran dan langsung ditangkap dan dipenjarakan oleh penguasa Kekaisaran Iran yang menuduhnya terlibat dalam kegiatan-kegiatan subversif politik ketika masih di Prancis. Ia akhirnya dilepaskan pada 1965, lalu mulai mengajar di Universitas Mashhad. Kuliah-kuliahnya jadi populer di antara mahasiswa dari semua kelas sosial, dan hal ini kembali mengundang tindakan oleh penguasa Kekaisaran yang memaksa Universitas untuk melarangnya mengajar.
Shariati lalu pergi ke Tehran dan mulai mengajar di Institut Hosseiniye Ershad. Kuliah-kuliahnya kembali sangat populer di antara mahasiswa-mahasiswanya dan akibatnya berita menyebar dari mulut ke mulut hingga ke semua sektor ekonomi masyarakat, termasuk kelas menengah dan atas yang mulai tertarik akan ajaran-ajaran Shariati.
Pihak Kekaisaran kembali menaruh perhatian khusus terhadap keberhasilan Shariati yang berlanjut, dan polisi segera menahannya bersama banyak mahasiswanya. Tekanan yang luas dari penduduk Iran dan seruan internasional akhirnya mengakhiri masa penjaranya selama 18 bulan. Ia dilepaskan oleh pemerintah pada 20 Maret 1975 dengan syarat-syarat khusus yang menyatakan bahwa ia tidak boleh mengajar, menerbitkan, atau mengadakan pertemuan-pertemuan, baik secara umum maupun secara pribadi. Aparat keamanan negara, SAVAK, juga mengamati setiap gerakannya dengan cermat.
Shariati menolak syarat-syarat ini dan memutuskan meninggalkan negaranya dan pergi ke Inggris. Tiga minggu kemudian, pada 19 Juni 1977, ia dibunuh. Muncul spekulasi bahwa ia dibunuh entah oleh agen-agen SAVAK atau oleh para pendukung Ayatollah Khomeini yang terlalu fanatik, yang terkenal sebagai penentang keras sikap Shariati yang revolusioner, yang anti-klerus dan mendukung nilai-nilai egalitarian
Shariati dianggap sebagai salah satu pemimpin filosofis paling berpengaruh dari Iran di masa pra-revolusi. Pengaruh dan popularitas pemikirannya terus dirasakan di seluruh masyarakat Iran bertahun-tahun kemudian, khususnya di antara mereka yang menentang rezim Republik Islam
Buku-buku dan ceraman-ceramah Shariati yang terpenting
1. The Pilgrimage (Hajj) (Haji)
2. Where Shall We Begin? (Di Mana Kita Harus Mulai?)
3. Mission of a Free Thinker (Misi Seorang Pemikir Bebas)
4. The Free Man and Freedom of the Man (Manusia Bebas dan Kebebasan Manusia)
5. Extracton and Refrinement of Cultural Resources (Penggalian dan Peningkatan Sumber-sumber Budaya)
6. Martyrdom (Mati Syahid) (buku)
7. Arise and Bear Witness (Bangkit dan Bersaksilah)
8. An approach to Understanding Islam (Suatu Pendekatan untuk Memahami Islam)
9. A Visage of Prophet Muhammad (Gambaran tentang Nabi Muhammad)
10. A Glance of Tomorrow's History (Sekilas tentang Sejarah Masa Depan)
11. Reflections of Humanity (Refleksi tentang Umat Manusia)
12. A Manifestation of Self-Reconstruction and Reformation (Manifestasi tentang Rekonstruksi dan Pembaruan Diri)
13. Selection and/or Election (Seleksi dan/atau Pemilihan)
14. Norouz, Declaration of Iranian's Livelihood, Eternity (Norouz, Deklarasi tentang Kehidupan Iran, Kekekalan)
15. Expectations from the Muslim Woman (Tuntutan-tuntutan terhadap Perempuan Muslim)
16. Horr (Pertempuran Karbala)
17. Abu-Dahr
18. Islamology (Islamologi)
19. Red Shi'ism vs. Black Shi'ism (Syiah Merah vs. Syiah Hitam)
20. Jihad and Shahadat (Jihad dan Syahadat)
21. Reflections of a Concerned Muslim on the Plight of Oppressed People (Refleksi Seorang Muslim yang Prihatin terhadap Penderitaan Rakyat Tertindas)
22. A Message to the Enlightened Thinkers (Pesan kepada Para Pemikir yang Tercerahkan)
23. Art Awaiting the Saviour (Seni Sedang Menantikan Juruselamat)
24. Fatemeh is Fatemeh (Fatemeh adalah Fatemeh)
25. The Philosophy of Supplication (Filsafat Syafaat)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar