Sabtu, 15 April 2006
Telepon Iseng yang Keterlaluan
Sebesar apapun rinduku pada papiku, aku hanya bisa menelusuri lewat jejak kenangan...
Kali ini aku mo cerita...Kejadian 5 tahun yang lalu. Papiku dapat telepon: Pak Bobby kecelakaan nyaris MATI.. Jumat
Penipu 1 : Assalamualaikum Pak!
Papiku : Waalaikum Salam!
Penipu 1 : Nama saya (aku lupa...). Saya mau memberitahukan bahwa Bobby anak bapak kecelakaan. Diserempet bis, dekat Klapa nunggal (dekat tempat kerjaku, PT UKKJ). Sekarang Bobby ada di RS Pertamina. Kakinya patah. Tubuhnya berlumuran darah. Untuk menyelamatkan nyawa Bobby, bapak harus segera mentrasfer uang 6 juta! ke no. rekening BCA saya.
Penipu 1 : Ini saya sambungkan ke dokter yang sedang menangani anak bapak..
Penipu 2 : Ya betul pak, anak bapak terluka parah. (ia memberi penjelasan rinci, aku lupa detailnya..pokoknya papiku jadi tambah yakin)
Penelepon : Bagaimana pak, bapak bersedia mentransfer uangnya sekarang?
Papiku : Baiklah no. rekeningnya berapa? (papiku lalu mencatatnya dengan pulpen yang tintanya macet)
Penelepon : No. rekening saya ..........
Papiku : Baik sudah saya tulis. Saya telp ke kantor anak saya dulu ya..
Kemudian untuk memastikan papiku menelepon ke kantor)
Penipu 1 : Silahkan Pak
Papiku : Bobby apa khabar? lagi ngapain? katanya Bobby kecelakaan, trus dirawat di RS Pertamina? Ketabrak bis? Bobby baik-baik aja
Bobby : Papi apa-apaan sich? Alhamdulilah Bobby baik-baik aja...
Papiku : Syukur deh kalau begitu, papi seneng dengar suara Bobby
Ntar pulang cepat ya Bob..Papi jadi kangen..
Bobby : Iya pi..
(Waktu itu aku bawain martabak manis untuk papi. Aku dipeluk..penuh rasa sayang. Kata papiku: "alhamdulilah Bobby masih hidup..Papi khawatir banget lho Bob!)
Seminggu setelah itu papiku meninggal dunia, tepatnya tanggal
Ini kisah nyata lho sahabat...benar-benar aku alami...
Aku berharap orang-orang "gila" yang melakukannya kembali ke jalan yang benar...
Telepon iseng yang mematikan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar