10 Januari 2016

Kebebasan

Kalky, barangkali kelak akan ada seseorang yang bertanya kepadamu, apa itu cinta? 
Pertanyaan yang mungkin hampir setua usia manusia. 
Maka katakanlah :  Cinta adalah kebebasan. 
Seperti burung-burung yang terbang melintasi langit luas, meninggalkan musim-musim kecemasan.

Pejamkam matamu,  nyalakanlah imajinasimu, lihatlah burung-burung yang terbang dan bermigrasi. 
Cinta bukan tentang "bebas untuk" tetapi "bebas dari"
Demikianlah burung-burung mencintai langit seperti mereka mencintai kebebasan...bukan tentang bebas untuk terbang ke mana saja, tetapi bebas dari rasa cemas dan penderitaan yang harus mereka tinggalkan.

Kalky, jika cinta adalah kebebasan bukan berarti kau bebas melakukan apa pun pada kekasihmu, tetapi bebas dari ancaman dan ketakutan untuk memilih siapa pun yang ingin kau cintai.
Bukan bebas untuk menjadi (si)apa pun, tetapi bebas dari tekanan dan rasa cemas untuk menjadi (si) apa pun.

Bukan bebas untuk menindas dan melemahkan, tetapi bebas dari penindasan  dan melemahkan. 
Bukan bebas untuk melakukan hal-hal di luar batas, tetapi bebas dari kegagalan untuk bertanggung jawab pada batas-batas antara durimu dan kekasihmu.

Ya, bukan bebas untuk melampiadkan nafsu dan memenuhi kepentinganmu sendiri, tetapi bebas dari rasa bersalah karena gagal membahagiakan seseorang yang semestinya memang kau bahagiakan.

Fahd Djibran, Feb 2012

27 Desember 2015

Sepatu Baru Queency

Sabtu,  20 Desember 2015 bertepatan dengan ulang tahun Mona, Mande Queency (baca:ibu dalam bahasa Minang), dan hari pembagian rapor kelas 2B, SD IT Al Azhar, Jl. Ahmad Yani, Bogor.  Queency nilai rapornya bagus. Gadis kecil itu meraih rangking 5 dari 23 teman-teman di kelasnya.  Nilai rata-ratanya 87.

Queency ingin hadiah sepatu baru karena sepatu lamanya yang bergambar bendera Inggris sudah sempit, jempol kakinya sudah merana. Hari itu kami belum punya uang dan membesarkan hati Queency dengan janji. Queency lalu berjalan ke lemari pakaian dan mengambil celengannya. Ia membobok celengan untuk sebuah sepatu baru.

Uang receh hasil tabungan Queency terkumpul Rp 170.000, uang hasil jualan puding di hari market day di sekolah Rp 35.000. Gadis kecil itu kini punya uang Rp 205.000 untuk membeli sepatu baru, hasil tabungan dan dari keringat mungilnya sendiri.

Perasaan saya sebagai ayah : bangga, terharu, campur sedih. Terima kasih Queency sudah jadi anak yang penuh pengertian, seperti samudra yang menampung rintik-rintik gerimis. I love you Queency.

19 Desember 2015

Pemanfaatan Foto dan Video dalam Gerakan Sosial

Rabu, 16 Desember 2015 saya mengikuti sebuah kuliah singkat tentang bagaimana memanfaatkan foto dan video untuk memperkenalkan gerakan sosial kepada audience lewat media sosial dengan cara lebih kreatif.
Inilah tip membuat foto yang mampu "berbicara", yaitu:
1. Fokus tidak blur.
2. Pastikan cahaya cukup dan jangan menggunakan flash.
3. Tidak boleh ada objek yang mengganggu dalam foto.
4. Perhatikan detail menarik lainnya.
5. Fokus pada karya yang tampak.
6. Fokus juga pada pemikiran.
7. Foto aksi nyata lebih baik daripada pose.
8. Potret juga moment yang penuh emosi.
9. Potret subjek ketika dia sedang melakukan sesuatu.
10. Selalu siaga menangkap moment.
11. Ambil sudut pandang yang segar dan tidak lazim.
12. Fokus pada hal-hal yang sepele bagi kita, namun berharga bagi subjek.
13. Tunjukkan kenormalan dan keseharian subjek.
14. Sandingkan foto sebelum dan sesudah.
15. Potret sebanyak-banyaknya.
16. Edit dengan photoshop.
17. Edit di canva.com untuk foto dan vivavideo.com untuk mengedit video.

Semoga postingan ini bermanfaat.

03 Desember 2015

Niat Menjadi Dokter

Seorang dokter THT senior di RS Mulia bilang: Zaman dulu orang menjadi dokter agar bisa menolong orang sebanyak-banyaknya, zaman sekarang niat dokter adalah untuk mencari uang sebanyak-banyaknya.

Pemerintah melalui BPJS memaksa rakyat untuk gotong royong dalam membayar tagihan biaya berobat, pajak yang dibayarkan rakyat atas 10 persen PPn tidak untuk biaya kesehatan.

BPJS itu adalah dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, prinsipnya sama seperti water canon yang dibeli dari iuran pajak untuk memnyemprot rakyat yang mendemo pemimpinnya.

26 Agustus 2015

Seusai Diksar KSR PMI


Harumnya kebajikan
adalah jauh melebihi harumnya
kayu cendana, bunga tagara, 
bunga teratai, maupun melati

Dharmapada 55

Pendidikan Dasar Pelatihan KSR PMI telah usai seiring dengan aplikasi lapangan (yang tidak saya ikuti 20 - 23 Agustus 2015. Desa Mega Mendung, Ciawi, Bogor). Setelah ini teman-teman KSR PMI harus berlomba-lomba melakukan kebajikan, dalam bentuk jaga pos kesehatan, membalut luka korban, tanpa melupakan orang-orang rumah yang juga membutuhkan perhatian dan cinta kalian. 

Don't wait the perpect moment to help people
take every little moment (to help people) and make it perpect.

07 April 2015

Evaluasi Sistim Hafalan

Robert Golinkoff dan Kathy Hirsch – Pasek, psikolog perkembangan dan penulis Einstein Never Used Flash Cards, merangkum apa yang mereka pandang sebagai suatu kebutuhan bagi anak-anak masa kini agar siap menghadapi dunia esok hari:

“Kita tidak membutuhkan anak-anak yang dapat memuntahkan kembali fakta-fakta. Kita punya Google. Sesuatu yang dibutuhkan anak-anak dari pendidikan mereka adalah kesempatan-kesempatan untuk menjelajah, menemukan, dan membahas. Mereka belajar dengan sangat baik saat mengalaminya, bukan ketika mereka duduk diam. Faktor-faktor seperti kesadaran diri, disiplin diri, empati dan memahami orang lain merupakan bagian dari menjadi benar-benar pintar dan berhasil.