Donor darah itu baru bermanfaat jika dilakukan secara rutin, berkala setiap 2 bulan sekali. Saya memulai petualangan donor darah sejak 2004, jamannya Presiden SBY. Sekedar ikut-ikutan waktu ada petugas PMI Kab Bogor datang ke kantor penerbitan Yudhistira. Sekarang sudah 66 kali saya berdonor, ditambah lagi saya mendaftar sebagai calon donor kornea mata, dan subjek penelitian obat.
Ketakutan para calon pendonor darah itu biasanya karena jarum suntik, takut HIV, takut pingsan, takut lemes, dan lain sebagainya. Kalau kamu ga mau tentu gampang sekali menciptakan alasan, namun kalau berniat donor darah, berbagai usaha bakal kamu lakukan seperti makan makanan yang sehat, ga begadang, ga merokok, dsb agar darahmu bisa menolong orang lain.
Suster atau dokternya tentu hati-hati ketika menusukkan jarum, jadi ga ada alasan takut jarum. Akting pura-pura berani aja, nanti juga kamu bakal menjiwai, catet ya donor darah itu menyehatkan, kita menolong tubuh kita sendiri dengan cara mendermakan darah, kalau dari lahir sampai meninggal tak pernah berdonor, darah yang berputar di tubuhmu darah basi, darah yang itu-itu aja.
Donor darah secara nggak langsung bikin kamu rajin cek tensi, dan skrining jika ada penyakit bahaya lainnya di tubuhmu. Nah, giliran kamu donor darah kapan?